4 research outputs found

    Penggunaan Bahasa pada Perkembangan Industri Pariwisata di Surabaya: Studi Kasus Objek Wisata Museum Sepuluh Nopember

    Get PDF
    The tourism industry in Surabaya has had to adapt to the changing times marked by the entry of foreign languages into Indonesia. The phenomenon of the use of foreign languages in public spaces is often a problem. For that reason, this article was written based on research conducted to analyze the use of language and writing skills in Indonesian and foreign languages in one of the branches of tourism in Surabaya, namely Museum Sepuluh Nopember. This research is qualitative descriptive in nature using primary data from direct data sources, namely the utilization of indonesian in the tourism industry of Museum Sepuluh Nopember Surabaya. Data collection is done by documentation and observation method. In addition, the analytical method used is descriptive qualitative. Based on the analysis that has been done, the use of Indonesian in the Museum Sepuluh Nopember Surabaya tourism industry is not optimal. There are still several formats for the using and spelling of Indonesian and foreign languages that need to be corrected according to regulations of language institutions and the law on language use

    Analysis and Development of KEBI 1.0 Checker Framework as an Application of Indonesian Spelling Error Detection

    Get PDF
    At educational institutions, especially at University, writing scientific papers is a skill that must be possessed by academics such as educators and students. However, writing scientific papers is not easy, there are many provisions and rules that need to be fulfilled. Several studies show that there are still many academics who make mistakes in writing their scientific papers. Some of the mistakes made include punctuation errors, typographic writing errors and the use of non-standard words in Indonesian. Researchers in Indonesia have developed various spelling error detection applications in Indonesian-language scientific papers. This study tries to analyze the development of an application framework for detecting Indonesian spelling errors from various assessment indicators. This study tries to compare the application framework for detecting spelling errors between other studies with proposed application that named KEBI 1.0 Checker. KEBI 1.0 Checker as a spelling error detection application has 3 main features, namely detecting errors in the use of punctuation marks, writing typography, and using non-standard words in accordance with the standards of the Big Indonesian Dictionary and the General Guidelines for Indonesian Spelling. In addition, this study tries to objectively examine the complexity of the features, advantages and disadvantages, methods and the level of accuracy of each application. The results of the analysis show that KEBI 1.0 Checker has the completeness of features, fast computation time, easy application access, and an attractive user interface. However, it is still necessary to improve the precision in correcting spelling errors in typographic words

    APLIKASI PENDETEKSI KESALAHAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA KARYA ILMIAH BIDANG ILMU KOMPUTER MENGGUNAKAN KEBI 1.0 CHECKER

    Get PDF
    Aktivitas menulis menjadi kewajiban bagi akademisi terutama di lingkungan perguruan tinggi yang erat kaitannya dengan publikasi karya ilmiah. Luaran karya ilmiah ini antara lain berupa skripsi, tesis, disertasi, buku, artikel, modul, tutorial, dan lainnya. Namun, aktivitas menulis ini tidak diikuti dengan pemahaman ejaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sehingga masih banyak ditemui kesalahan ejaan dalam penulisan artikel berbahasa Indonesia. Latar belakang penulis juga memengaruhi pemilihan kosakata yang dituangkan dalam karya ilmiah, misalnya di bidang ilmu komputer. Karya ilmiah berbahasa Indonesia di bidang ilmu komputer cukup banyak ditemui penggunaan kombinasi kata dalam bahasa Indonesia maupun kata dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk menunjukkan suatu nama perangkat, algoritma, metode dan istilah lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini berinisiatif untuk mengembangkan aplikasi berbasis web untuk mendeteksi kesalahan ejaan kata tidak baku dan kesalahan pengetikan kata (typo) yang disebut KEBI 1.0 Checker. Kehadiran KEBI untuk memudahkan semua penulis karya ilmiah dalam menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pengembangan Bahasa. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa aplikasi telah memberikan kinerja akurasi terbaik untuk mengoreksi kata-kata tidak baku dan kesalahan ketik masing-masing mencapai 100% dan 49,10%. Namun, KEBI belum mampu menangani 681 kata yang tidak bermakna dan 327 istilah ilmu komputer yang terdapat pada artikel ilmiah. Waktu pemrosesan aplikasi cukup rendah, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengoreksi kata tidak baku adalah 0,24 detik dan kata yang salah ketik adalah 21,72 detik. KEBI 1.0 Checker cukup berguna bagi akademisi, tetapi perlu meningkatkan kosakata korpus besar di berbagai bidang ilmu untuk mengoreksi kata-kata typ
    corecore