1 research outputs found

    PEREMPUAN PENGIKUT TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI DESA SUNGAI RUAN ULU KABUPATEN BATANGHARI TAHUN 2008-2019

    Get PDF
    skripsi ini mendeskrifsikan tentang fenomena perempuan dalam tarekat (ajaran tasawuf). Dimana keterlibatan perempuan dalam aktivitas tarekat mengalami peningkatan. Dalam hal ini tarekat naqsyabandiyah, sebagai salah satu aktivitas kehidupan beragama menjadi pilihan bagi perempuan di Desa sungai Ruan Ulu. Oleh karena itu, peneliti ingin mendeskrifsikan tentang Perempuan Pengikut Tarekat di Desa Sungai Ruan Ulu Kabupaten Batanghari Tahun 2008- 2019. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif dengan menggunakan teknik pusposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukka n bahwa tarekat naqsyabandiyah hadir di Desa Sungai Ruan Ulu tahun 1984, dibawah oleh Syaikh Ali. Namun, aktivitas tarekat naqsyabandiyah mengalami pasang surut, dimana pada tahun 1995 tarekat naqsyabandiyah tidak berkembang dengan baik, karena Syaikh Ali meninggal dunia. Namun tarekat naqsyabandiyah tetap beraktivitas sampai 2007 tarekat naqsyabandiyah sudah tidak berkembang lagi, di karenakan meninggalnya Khalifah dan murid tarekat naqsyabandiyah sehi ngga tidak ada lagi yang meneruskan ajaran tarekat naqsyabandiyah di Desa Sungai Ruan Ulu, dan tahun 2008 tarekat naqsyabandiyah mulai masuk ke Desa Sungai Ruan Ulu yang dibawah oleh salah satu murid dari Syaikh Muda Muhammad Ali Idris yang awalnya mempunyai murid berjumlah 13 pengikut, 3 diantaranya adalah perempuan. Sampai tahun 2019 tarekat naqsyabandiyah memiliki murid yang berjumlah 180 pengikut, diantaranya 85 laki-laki dan 95 perempuan. Motivasi perempuan mengikuti ajaran tarekat naqsyabandiyah di Desa Sungai Ruan Ulu diantaranya adalah rasa cinta terhadap suami dan orang tua sehingga membuat perempuan mengikuti ajaran tarekat naqsyabandiyah, selain itu juga untuk menata hati agar bisa menjaga hati dari kotoran di dalam hati, menambah amalan yaitu melakukan bersuluk dan berzikir, mendekatkan diri kepada Allah swt dan sholat lebih baik. Adapun gambaran perempuan dalam tarekat naqsyabandiyah adalah tahun 2008 perempuan yang mengikuti tarekat mereka sudah lebih dulu dibekali pemahaman akan ilmu tasawuf. 2010 sampai 2019 mereka yang mengikuti tarekat berdasarkan ajakan dari para orang yang mengikuti tarekat naqsyabandiyah. dari tahun 2008 sampai 2019 amalan baik lakilaki dan perempuan amalan yang mereka terima sama saja yaitu dzikir, perempuan yang sudah tua atau sudah tidak lagi sanggup untuk mengikuti majelis mereka bisa melakukan dzikir harian yang dilakukan di tempat yang sunyi/tidak diketahui oleh orang yang belum mengikuti ajaran tarekat naqsyabandiyah. dzikir mingguan yang dilakukan setiap malam kamis pada rumah-rumah yang sudah ditentukan oleh guru, yang dilakukan secara berjamaah dan dipimpin oleh guru. Namum bagi perempuan yang kedatangan tamu bulanan (Haid) mereka tetap bisax mengikuti majelis, tetapi mereka tidak bisa mengikuti sholat berjamaah dan dzikir mereka hanya mendengarkan nasehat yang diberikan oleh guru kepada murid, agar seorang murid tidak lupa dengan perilakunya. Dalam tarekat naqsyabandiyah perempuan dan laki-laki tidak ada perbedaannya hanya beda tingkatnya atau kedudukannya saja
    corecore