18 research outputs found

    Kontribusi USAhatani Ternak Kambing dalam Meningkatkan Pendapatan Petani (Studi Kasus di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan)

    Full text link
    The aims of this study were to analyze: (1) goat farm contribution to the farmer\u27s income, (2) minimum farm scale for providing benefit, and (3) financial feasibility of the goat farm. This study was conducted in the Batungsel Village, Pupuan District, Tabanan Regency. Interview used questioner to farmers is done to collect data. Income analysis, BEP (Break Event Point), Profit Rate, and R/C ratio, was used in this study. The results of this study showed that: net income of the farmer from goat farm was Rp. 6,375,000. Profit rate 66.93% and R/C ratio of 1.67 showed that the goat farm was feasible financially. Break Event Point can be attain on Rp. 6,284,393 of the revenue or 8 goat of production. Income from goat farm give the largest contribution to total farmer income. This study indicated that the goat farm can be used as a solution to reducing poverty rate in the villages

    KONTRIBUSI USAHATANI TERNAK KAMBING DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (STUDI KASUS DI DESA BATUNGSEL, KECAMATAN PUPUAN, KABUPATEN TABANAN)

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pendapatan usaha peternakan kambing terhadap tingkat pendapatan petani, skala usaha minimal yang memberikan keuntungan bagi petani, dan kelayakan finansial usahatani ternak kambing. Penelitian ini dilakukan di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Wawancara dengan bantuan quisioner terhadap peternak dilakukan untuk memperoleh data. Analisis pendapatan, BEP (Break Event Point), Profit Rate, dan R/C rasio, digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan bersih petani dari usahatani ternak kambing selama setahun sebesar Rp. 6.375.000. Tingkat profit rate 66,93% dan R/C ratio 1,67 menunjukkan bahwa usahatani ternak kambing tersebut secara finansial layak untuk diusahakan. BEP usaha peternakan kambing tejadi pada tingkat penerimaan sebesar Rp 6.284.393 atau pada tingkat produksi 8 ekor. Pendapatan dari usahatani ternak kambing mampu memberikan kontribusi paling besar (74,56%) terhadap total pendapatan petani. Hasil kajian ini mengindikasikan bahwa usahatani ternak kambing dapat dijadikan solusi alternatif dalam mengurangi tingkat kemiskinan di perdesaan. THE CONTRIBUTION OF GOAT FARM TO INCREASE FARMER INCOME (Case Study in the Batungsel Village, Pupuan District, Tabanan Regency) ABSTRACT The aims of this study were to analyze: (1) goat farm contribution to the farmer’s income, (2) minimum farm scale for providing benefit, and (3) financial feasibility of the goat farm. This study was conducted in the Batungsel Village, Pupuan District, Tabanan Regency. Interview used questioner to farmers is done to collect data. Income analysis, BEP (Break Event Point), Profit Rate, and R/C ratio, was used in this study. The results of this study showed that: net income of the farmer from goat farm was Rp. 6,375,000. Profit rate 66.93% and R/C ratio of 1.67 showed that the goat farm was feasible financially. Break Event Point can be attain on Rp. 6,284,393 of the revenue or 8 goat of production. Income from goat farm give the largest contribution to total farmer income. This study indicated that the goat farm can be used as a solution to reducing poverty rate in the villages

    Profile USAha Peternakan Babi Skala Kecil di Desa Puhu Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui profile atau keragaan dari USAha peternakan babi skalakecil yang dilakukan oleh peternak di Desa Puhu-Payangan. Metode survai digunakan dalam penelitian ini terhadappeternak babi skala kecil yang ada di desa Puhu-Payangan. Penentuan sampel dilakukan secara “purposive randomsampling” sebanyak 50 orang peternak babi skala USAha kecil. Pendekatan eksploratif serta wawancara denganresponden dilakukan untuk mendeskripsikan profile peternak dan USAha peternakan itu. Data yang diperoleh dianalisisdan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profile peternak pada USAha peternakan babiskala kecil di desa Puhu adalah tergolong berada pada usia produktif (76%), memiliki tingkat pendidikan menengah(44%), berpengalaman (92%), melakukan USAha ini sebagai USAha produktif (80%) dan aktif terlibat dalam kelompokternak (70%). Profile dari USAha peternakan ini adalah termasuk jenis USAha kombinasi penggemukan dan perbibitan,jumlah pemilikan ternak rata-rata 14,04 ekor atau 3,38 satuan ternak per peternak dengan status kepemilikan ternak100% milik sendiri. Usaha peternakan babi sangat diminati dan dapat menunjang ekonomi keluarga peternak. Secaraekonomi USAha ini memberi keuntungan secara rata-rata sebesar Rp. 5.232.700 per 1 kali periode produksi. Kata kunci: profile, USAha peternakan babi, peternakan skala keci

    Analisa Pendapatan dan Efisiensi Ekonomis Penggunaan Pakan pada USAhatani Penggemukan Sapi Bali (Studi Kasus di Desa Lebih, Kabupaten Gianyar)

    Get PDF
    Kemampuan petani untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi secara efisien dan ekonomis sangat penting untuk memaksimumkan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan peternak dan tingkat efisiensi ekonomis penggunaan pakan hijauan dan pakan konsentrat dalam USAhatani penggemukan sapi Bali. Wawancara terhadap 50 peternak yang ada di Desa Lebih telah dilakukan pada tahun 2009 untuk mengumpulkanan data. Tingkat pendapatan peternak dianalisis berdasarkan atas biaya tunai dan biaya total. Efisiensi ekonomis penggunaan pakan hijauan dan pakan konsentrat ditentukan dengan mencari indeks efisiensi pakan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa USAhatani penggemukan sapi Bali memberikan keuntungan pada peternak sebesar Rp. 1.292.485/ekor, dengan R/C ratio 1,2 jika hanya memperhitungkan biaya tunai (tanpa memperhitungkan biaya pakan hijauan, tenaga kerja, dan lahan). Namun jika semua biaya diperhitungkan secara finansial, USAhatani penggemukan sapi Bali menyebabkan kerugian sebesar Rp. 698.426,65/ekor, dengan R/C rasio 0,92. Jumlah pemberian pakan hijauan sudah mendekati kondisi yang efisien secara ekonomis (sedikit berlebihan) dengan nilai Indeks Efisiensi 0,93. Sedangkan jumlah pemberian pakan konsentrat tidak efisien dengan nilai Indeks Efisiensi 0,57, pemberian pakan hijauan dan konsentrat harus dikurangi sehingga masing-masing menjadi 29,27 kg/ekor/hari dan 2,35 kg/ekor/hari (setara dedak padi) untuk mencapai kondisi yang efisien secara ekonomis

    STRATEGI PENINGKATAN EFISIENSI PEMASARAN SAPI POTONG PADA KELOMPOK PETERNAK SAPI “MEKAR JAYA” DI DESA PUHU-PAYANGAN

    Get PDF
    The members of cattle farmer groups “Mekar Jaya” are small farmers who raise 2-5 heads of cattle. Marketingsystem has not yet been well-organized, the role of the group is not maximized in assisting its members to marketthe cattle produced. The farmers marketed their cattle individually by selling to the middleman known as “belantik”who come to the farm location. The price paid by the belantik was determined based on estimated weight ofcattle, in which the skill of farmers in this case was not adequate. The market structure faced by farmers leads tomonopsony, market chain was too long, and farmers’ bargaining position was weak. The above conditions caused tolow farmer’s share, it was only 63.48%. This Community service aims to improve the efficiency of cattle marketingin this group so that the farmer’s share could be increased. The methods used were a lecture, discussion, andpractice. This activity provided a positive influence on changes in mindset and behavior of members of the groupin the cattle marketing. These changes included: increasing the role of the group to support the marketing, marketchain was shorter, and upgrading the skills of farmers to estimate the cattle weight. These changes improvedmarketing efficiency showed by the increase in farmer’s share of 5.55%. The increasing of farmer’s share was stillfelt not maximized because there was cheating indication in weighing cattle in livestock market

    PROFILE USAHA PETERNAKAN BABI SKALA KECIL DI DESA PUHU KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR

    No full text
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui profile atau keragaan dari usaha peternakan babi skala kecil yang dilakukan oleh peternak di Desa Puhu-Payangan. Metode survai digunakan dalam penelitian ini terhadap peternak babi skala kecil yang ada di desa Puhu-Payangan. Penentuan sampel dilakukan secara “purposive random sampling” sebanyak 50 orang peternak babi skala usaha kecil. Pendekatan eksploratif serta wawancara dengan responden dilakukan untuk mendeskripsikan profile peternak dan usaha peternakan itu. Data yang diperoleh dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profile peternak pada usaha peternakan babi skala kecil di desa Puhu adalah tergolong berada pada usia produktif (76%), memiliki tingkat pendidikan menengah (44%), berpengalaman (92%), melakukan usaha ini sebagai usaha produktif (80%) dan aktif terlibat dalam kelompok ternak (70%). Profile dari usaha peternakan ini adalah termasuk jenis usaha kombinasi penggemukan dan perbibitan, jumlah pemilikan ternak rata-rata 14,04 ekor atau 3,38 satuan ternak per peternak dengan status kepemilikan ternak 100% milik sendiri. Usaha peternakan babi sangat diminati dan dapat menunjang ekonomi keluarga peternak. Secara ekonomi usaha ini memberi keuntungan secara rata-rata sebesar Rp. 5.232.700 per 1 kali periode produksi. Kata kunci: profile, usaha peternakan babi, peternakan skala keci

    Efisiensi Pemasaran Babi Bali dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Petani di Daerah Marginal

    Full text link
    Penelitian ini di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem, danKecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung, dari bulan Juni hingga Oktober 2018, dengan tujuan untukmenganalisis sejauh mana efisiensi pemasaran babi Bali di daerah marginal. Jenis data yang digunakan adalah datakuantitatif dan data kualitatif yang bersumber dari data primer. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara,dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap 100 orang perternak, 20 orang pedagang perantara yang terdiriatas 5 penyotek (informan), 5 pengepul, 5 pedagang antar daerah, dan 5 pedagang pembuat babi guling. Efisiensipemasaran dilihat dari struktur pasar, saluran pemasaran, farmer's share, margin pemasaran, dan rasio keuntunganterhadap biaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemasaran babi Bali yang dihasilkan di daerahpenelitian kurang efisien. Ada empat saluran pemasaran babi Bali dengan struktur pasar bersaing tidak sempurna(oligopsoni). Rata-rata farmer's share dari keempat saluran pemasaran hanya 61,41%. Margin pemasaran diantaralembaga-lembaga pemasaran juga kurang merata, yaitu berkisar antara 0,94%-37,5% dari harga di konsumen.Rasio keuntungan terhadap biaya diantara lembaga-lembaga pemasaran mencapai 172,73% - 700%, sedangkanyang dicapai peternak berkisar antara 15,16%-24,02%

    Analysis Of Marketing Efficiency Of Bali Pigs In Nusa Penida District

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran babi Bali di Kecamatan Nusa Penida, peran dan fungsi lembaga pemasaran, besarnya marjin pemasaran serta efisiensinya secara ekonomis. Lokasi penelitian di- tentukan secara purposive sampling yakni di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, analisis saluran pemasaran, analisis marjin pemasaran, farmer's share dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kecamatan Nusa Penida terdapat 4 pola saluran pemasaran babi Bali dengan 2 lembaga pemasaran yang teridentifikasi antara lain pedagang besar Nusa penida dan pedagang besar dari luar Nusa Penida. Dari hasil analisis dapat dinyatakan bahwa margin pemasaran tertinggi adalah pada saluran pemasaran III yaitu sebesar 55,6% dan terendah pada saluran pemasaran II sebesar 28,6%, tingkat farmer share tertinggi adalah 100 % yaitu saluran pemasaran I, yang terendah adalah pada saluran pemasaran III yaitu sebesar 44,44%, dan efisiensi pemasaran babi Bali di Kecamatan Nusa Penida adalah efisien
    corecore