2 research outputs found
KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN TRAWL DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN PELABUHAN KENMDAWANGAN KABUPATEN KETAPANG
ABSTRAKKetapang merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki ketersediaan sumber daya laut yang tinggi salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Ketapang adalah Kecamatan Kendawangan, dimana mayoritas masyarakat bekerja sebagai nelayan. Nelayan di Kendawangan masih menggunakan alat tangkap trawl (jarring tarik) untuk menangkap ikan. trawl merupakan alat tangkap ikan yang terbuat dari jaring, berbentuk kerucut (cone shape net) dengan salah satu ujung terbuka lebar sebagai mulu dan semakin kecil ujung yang lain sebagai kantong yang dapat dibuka atau ditutup, jaring berbentuk kerucut ini ditarik di sepanjang dasar perairan dengan kecepatan dan jangka waktu tertentu, untuk menangkap ikan-ikan demersal (Nadelec & Prako 1990). Penelitian terkait keanekaragaman ikan di laut kendawangan berdasarkan alat tangkap trawl yang banyak digunakan nelayan untuk melaut dan menangkap ikan. Hal ini mendorong peneliti untuk mengkaji lebih lanjut tentang keanekaragaman ikan di laut Kendawangan menggunakan alat tangkap trawl. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui keanekaragaman ikan yang tertangkap dan nilai ekonomi setiap jenis ikan hasil tangkapan nelayan trawl di Pangkalan Pendaratan Ikan Pelabuhan Kendawanagan Kabupaten Ketapang. Pengambilan sampel dari 2 kapal nelayan dilakukan dengan metode purposive sampling dengan mengambil 10% ikan dari setiap keranjang dan jumlah keranjang yang diambil sebanyak 2 keranjang jadi per keranjang diambil 5%. Setelah melakukan pengambilan sampel sebanyak 10% ikan dipisahkan sesuai jenisnya setelah itu dihitung, didokumentasikan serta diidentifikasi dan hasil dicatat. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 6 kali dengan selang waktu 2 minggu sekali selama 3 bulan. Berdasarkan hasil penelitian, ikan yang tertangkap di Pangkalan Pendaratan Ikan Pelabuhan Kendawangan Kabupaten Ketapang selama penelitian diperoleh 21 spesies ikan yang terdiri dari 13 famili Di antara spesies tersebut terdapat 2 jenis ikan yang paling banyak ditemukan yaitu ikan gembung (Rastrelliger kanagurta), dan ikan mayong (Plicofollis argyropleuron).Berdasarkan hasil tangkapan nelayan selama penelitian terdapat dua jeis ikan dengan koposisi jenis tertinggi yaitu, ikan gembung (Rastrelliger kanagurta), dan ikan mayong (Plicofollis argyropleuron).Ikan gembung merupakan ikan yang bergerombol yang hidup diluat tropis pada rentang kedalaman 20 hingga 90 m, tersebar di wilayah indopasifik barat, yaitu dari Afrika Timur hingga Indonesia (Teleng, 2010). Ikan mayong (Plicofollis argyropleuron) hidup di perairan estuari dan laut. Indeks keanekaragaman di Pangkalan Pendaratan Ikan Pelabuhan Kendawangan (H’) sebesar 2,40 menunjukan keanekaragaman tergolong sedang. Nilai indeks keseragaman (E’) dari semua hasil tangkapan nelayan selama penelitian berkisar antara 0,77 berdasaekan nilai keseragaman tersebut dikategorikan populasinnya tinggi hal ini dapat diartikan adannya variasi yang besar dari nilai struktur komunitas ikan. Dan indeks dominansi selama penelitian (C) sebesar 0,13 yang berada pada kategori tidak ada jenis ikan yang mendominansi Dalam melakukan aktivitas penangkapan, nelayan di Kendawangan Kabupaten Ketapang menggunakan Alat tangkap trawl atau biasa di sebut pukat harimau atau pukat hela. Jenis alat tangkap yang digunakan nelayan tidak menentukan jenis dan ukuran ikan yang tertangkap
BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LAIS (Kryptopterus lais) DI PERAIRAN KAWASAN SEJEGI KABUPATEN MEMPAWAH
Perairan di Kawasan Sejegi memiliki kawasan hutan lindung yang mempengaruhi keberadaan jenis biota air. Perairan di kawasan Sejegi dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai sumber air, pertanian dan usaha keramba jaring apung. Kawasan ini juga menjadi habitat biota air salah satunya yaitu ikan lais (Kryptopterus lais). Penelitian ini dilakukan di Perairan Kawasan Sejegi Kabupaten Mempawah pada bulan Mei-Oktober 2022. Tujuan Penelitian ini untuk menentukan beberapa aspek biologi reproduksi ikan lais (Kryptopterus lais) yang terdiri dari rasio kelamin, TKG (Tingkat Kematangan Gonad), IKG (Indeks Kematangan Gonad) dan Fekunditas. Pengambilan sampel ikan terdiri dari 3 stasiun dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian rasio kelamin secara keseluruhan adalah ikan jantan : betina adalah 51 : 44 ekor atau 1,2 : 1. Berdasarkan hitungan chi square menunjukkan hasil X² hitung (5.39) < X² tabel (7.81) yang berarti nilai tabel lebih besar dari nilai hitung, sehingga proporsi ikan jantan dan betina seimbang. Hasil pengamatan ikan lais jantan maupun betina hanya diperoleh TKG I-IV, sedangkan TKG V tidak ditemukan. Nilai rata-rata IKG tertinggi ikan jantan ditemukan pada stasiun 3 sebesar 0,65% dan nilai IKG ikan jantan terendah ditemukan pada stasiun 2 sebesar 0,47%. Nilai rata-rata IKG tertinggi ikan betina ditemukan pada stasiun 3 sebesar 5,36% dan nilai IKG ikan betina terendah ditemukan pada stasiun 1 sebesar 4,90%. Hasil pengamatan fekunditas ikan lais pada tingkat kematangan gonad III-IV sebanyak 40 ekor diperoleh fekunditas berkisar antara 6581-20071 butir telur dengan rata-rata 11955 butir telur