2 research outputs found

    Penambahan Shelter Untuk Pengendalian Respons Fisiologi Dan Produksi Kepiting Bakau Scylla Serrata Pada Sistem Resirkulasi Akuakultur

    Full text link
    Ketersediaan shelter (tempat perlindungan) pada kepadatan spesifik diharapkan dapat meningkatkan produksi kepiting bakau (Scylla serrata) dalam sistem resirkulasi. Shelter sebagai salah satu faktor abiotik berperan penting dalam mengurangi kematian yang disebabkan oleh kanibalisme kepiting dan menekan tingkat stres biota. Sistem Resirkulasi Akuakultur (RAS) dengan bak kotak kultur berkapasitas 60 L yang didukung oleh shelter diperkirakan menghasilkan respons fisiologis dan pertumbuhan kepiting bakau yang paling baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penambahan shelter pada lingkungan dengan sistem resirkulasi terhadap respons fisiologis dan produksi kepiting bakau S. serrata dengan kepadatan 10 kepiting per satu bak kultur yang berisi 60 L air laut. Penelitian ini dilakukan dengan tiga perlakuan penambahan shelter, yaitu 2 shelter (S2), 4 shelter (S4), 6 shelter (S6), dan kontrol tanpa shelter (C). S6 adalah perlakuan terbaik dengan tingkat kelangsungan hidup 73,33±5,8%, laju pertumbuhan spesifik 0,886±0,014%, pertumbuhan lebar karapas 0,024±0,004 cm/hari, dan rasio konversi pakan terendah dibandingkan dengan perlakuan lain. Perlakuan S6 secara signifikan mempengaruhi jumlah hemosit total kepiting pada awal budidaya (P <0,05). Penambahan 6 shelter dapat mengoptimalkan pertumbuhan kepiting lumpur dengan kepadatan 10 kepiting dalam satu bak kotak kultur
    corecore