Analisa Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Karyawan pada Koperasi Putra Daerah Transindo (Kpdt) Grab Makassar

Studi tentang motivasi dan peninjauan terhadap lingkungan kerja merupakan suatu usaha untuk mendapatkan jawaban-jawaban terhadap permasalahan yang kompleks mengenai perilaku manusia, khususnya manusia dalam organisasi Perusahaan, sikap karyawan berbeda antara satu dengan yang lainnya sehingga hal tersebut akan berpengaruh kepada produktivitas karyawan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan, serta adanya pengaruh yang lebih dominan antara motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap produktivasi karyawan. Dari hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan. Dimana pengaruh motivasi kerja lebih dominan yaitu sebesar 90% (SS 45%, S 35%, CS 10%) dan kategori tidak setuju sebesar 10% (TS 6%,STS 4%) dibandingkan lingkungan kerja yaitu sebesar 89% (SS 47%,S 29%, CS 13%) dan kategori tidak setuju sebesar 11% (TS 8%, STS 3%), maka jika variabel motivasi lebih diperhatikan dan ditingkatkan maka akan terjadi peningkatan yang lebih signifikan terhadap produktivitas karyawan dengan catatan tidak mengabaikan variabel lingkungan kerja yang juga berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan

Blood Pressure after Endovascular Therapy for Ischemic Stroke (BEST): A Multicenter Prospective Cohort Study

Background and Purpose- To identify the specific post-endovascular stroke therapy (EVT) peak systolic blood pressure (SBP) threshold that best discriminates good from bad functional outcomes (a priori hypothesized to be 160 mm Hg), we conducted a prospective, multicenter, cohort study with a prespecified analysis plan. Methods- Consecutive adult patients treated with EVT for an anterior ischemic stroke were enrolled from November 2017 to July 2018 at 12 comprehensive stroke centers accross the United States. All SBP values within 24 hours post-EVT were recorded. Using Youden index, the threshold of peak SBP that best discriminated primary outcome of dichotomized 90-day modified Rankin Scale score (0-2 versus 3-6) was identified. Association of this SBP threshold with the outcomes was quantified using multiple logistic regression. Results- Among 485 enrolled patients (median age, 69 [interquartile range, 57-79] years; 51% females), a peak SBP of 158 mm Hg was associated with the largest difference in the dichotomous modified Rankin Scale score (absolute risk reduction of 19%). Having a peak SBP \u3e158 mm Hg resulted in an increased likelihood of modified Rankin Scale score 3 to 6 (odds ratio, 2.24 [1.52-3.29], P\u3c0.01; adjusted odds ratio, 1.29 [0.81-2.06], P=0.28, after adjustment for prespecified variables). Conclusions- A peak post-EVT SBP of 158 mm Hg was prospectively identified to best discriminate good from bad functional outcome. Those with a peak SBP \u3e158 had an increased likelihood of having a bad outcome in unadjusted, but not in adjusted analysis. The observed effect size was similar to prior studies. This finding should undergo further testing in a future randomized trial of goal-targeted post-EVT antihypertensive treatment