60 research outputs found

    Vector Control in Indonesia: Decentralization; Responsibility at Peripheric Level

    Full text link
    Pemberantasan vektor di Indonesia, suatu kebijaksanaan nasional yang melaksanakan penyemprotan rumah dengan DDT dewasa ini, banyak kendalanya. Menghadapi kendala tersebut, suatu kebljaksanaan baru telah diajukan, yaitu pemacuan suatu sistem survailans sederhana, yang dimonitor pada tingkat desa (desa endemis malaria). Penyuluhan kesehatan ditingkatkan, dan masyarakat diberi penyuluhan tentang terjadinya penularan penyakit malaria dan cara-cara pencegahan vektornya.Pengelolaan lingkungan yang sederhana dan cara pemberantasan tepat guna lain yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat disarankan. Indikator sederhana tentang peningkatan kepadatan vektor dicari, agar masyarakat dapat mengawasi indikator tersebut. Indikator ini dapat dijadikan alat bagi ko-assisten entomolog untuk memonitor dan melaporkan peningkatan dalam kepadatan vektor untuk penanganan pemberantasan segera agar peningkatan vektor lebih lanjut dan penularan penyakit dapat dtegah.Strategi pencegahan/pengendalian vektor malaria maupun DHF dibicarakan dalam makalah ini

    Control Demonstration of the Ricefield Breeding Mosquito Anopheles Aconitus Donitz in Central Java, Using Poecilia Reticulata Through Community Participation: 2. Culturing, Distribution and Use of Fish in the Field

    Full text link
    Suatu percobaan pemberantasan vektor malaria Anopheles aconitus dengan penyebaran ikan pemaĀ­kan jentik Poecilia reticulata di sawah telah dilakukan. Untuk memacu peran serta petani, penyebaran ikan P. reticulata dilakukan bersamaan dengan minapadi di mana ikan Cyprinus carpio dipelihara di sawah. Beberapa aspek yang diteliti dalam percobaan ini adalah (1) biologi jentik An. aconitus dan ikan dan (2) cara-cara berkembangbiaknya ikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa penyebaran An. aconitus di sawah pada umumnya 1/2 ā€” 1 meter dari tepi pematang sawah, daya makan ikan P. reticulata rata rata adalah 119,4 jentik/hari, daya reproduksi rata-rata ikan P. reticulata adalah 109,3 ikan/bulan, daya produksi ikan C. carpio berkisar antara 5000 ā€” 10.000 telur/3 bulan tergantung pada umur ikan betina. Kepadatan ikan P. reticulata 2 ikan/m2 dapat menanggulangi populasi jentik di sawah

    Fauna Binatang Mengerat dan Parasitnya di Beberapa Daerah Transmigrasi di Indonesia, Serta Hubungannya dengan Penyakit Rickettsiosis yang Ditularkan oleh Vektor

    Full text link
    Surveys on small mammal parasites conducted in several transmigration schemes in South Sulawesi, Central Sulawesi and East Kalimantan, Indonesia revealed 10 species of murid rodents. Rattus exulans and some forest rats were predominant in newly opened schemes, whereas Rattus rattus was predomiĀ­nant in older schemes. Six species of rats collected in all areas surveyed were found infested with a chigger species Lepto trombodium (L.) deliensis, a known vector of scrub typhus. Xenopsylla cheopis, a flea vector of murine typhus, was not found during the survey. Serological studies revealed that 22.7% of the rats collected in an area planned for a transmigration scheme in Central Sulawesi, have antibodies against scrub typhus and 12,5% against murine typhus. The risk of transmission of scrub typhus and murine typhus to human is discussed

    A Village-scale Trial of Alphamethrin (Oms-3004) Against the Ddt Resistant Malaria Vector Anopheles Aconitus in Central Java

    Full text link
    Suatu uji coba tingkat pedesaan insektisida alphamethrin (OMS-3004) telah dilakukan untuk meĀ­nanggulangi vektor malaria Anopheles aconitus. Aplikasi dilakukan dengan penyemprotan seluruh dinĀ­ding rumah (total coverage) dosis 100 mg/m2 di daerah kecamatan Boja, kabupaten Kendal, Jawa TeĀ­ngah, pada tahun 1985. An. aconitus di daerah tersebut sudah resisten terhadap DDT. Hasil penilaian dengan parameter nyamuk yangmenggigit orang di dalcan dan di luar rumah, hinggap di kandang pada malam hari, hinggap di dalam dan di luar rumah pada pagi hari, menunjukkan bahwa insektisida ini efektif selama 6-8 minggu. Umur residu (residual effect) efektif (kematian An. aconitus 50%) selama 4 minggu pada permukaan kayu. Pengaruh fumigasi sangat rendah, hanya 8,69% An. aconiĀ­tus mati dua minggu setelah penyemprota

    Perbandingan Efektivitas Pengabutan dan Penaburan Malathion 5% dalam Upaya Pengendalian Vektor Penyakit Tular Rodensia

    Full text link
    A trial of thermal fogging using malathion 5% EC against fleas was conducted two cycles with an interval of two weeks application, in the rodent borne disease enzootic areas, in Boyolali, Central Java. The objective of the trial is to determine the efficacy of malathion 5% EC applied by thermal fogging compared to dusting method by Fanara, et al (1979). Result of the trial showed that the crude index flea was reduced 67.4% - 83.6% for 14 days, compared to 65% - 94% reduction for 120 days by dusting application
    • ā€¦
    corecore