62 research outputs found

    Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Penalaran Matematis Siswa melalui Model Brain Based Learning

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi dengan keprihatinan peneliti terhadap rendahnya kemampuan berpikir kritis dan penalaran matematis siswa di Sekolah Dasar. Hal ini dapat dilihat dari beberapa studi yang telah dilakukan, baik oleh lembaga Internasional maupun studi yang dilakukan oleh individu. Peneliti memberikan solusi model Brain-Based Learning (BBL), suatu model pembelajaran yang mengoptimalkan kerja otak serta diperkirakan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan dan penalaran matematis siswa.Penelitian ini berbentuk studi kuasi eksperimen dengan desain penelitian berbentuk desain kelompok kontrol non ekuivalen. Peneliti memilih kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random tetapi menerima keadaan sampel seadanya atau disebut purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar Kabupaten Majalengka tahun pelajaran 2013/2014 dengan sampel penelitian siswa kelas V SD Negeri Cijati. Sampel yang diambil sebanyak dua kelas, dari dua kelas tersebut salah satunya digunakan sebagai kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran BBL, sedangkan kelas lainnya sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.Kedua kelompok diberikan pretes dan postes kemampuan berpikir kritis dan penalaran matematis. Data N-gain yang dianalisis secara kuantitatif untuk melihat perbedaan kemampuan berpikir kritis dan penalaran matematis pada dua kelas dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata parametrik uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis dan penalaran matematis yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan BBL lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional

    Eksperimentasi Model Problem Based Learning dan Model Guided Discovery Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Self Efficacy Siswa

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksperimentasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Guided Discovery Learning (GDL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari self efficacy siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V sekolah dasar sekecamatan Panyingkiran. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Jatipamor I yang berjumlah 57 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu tes kemampuan pemecahan masalah dan angket self efficacy. Pengujian hipotesis menggunakan teknik anava dua jalur dengan taraf signifikansi 5%. Sebelum uji hipotesis, dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov dan uji homogenitas dengan uji Levene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran model PBL siswa yang memperoleh pembelajaran model GDL, (2) terdapat perbedaaan kemampuan pemecahan masalah yang signifikan antara kelompok siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, dan rendah, (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan self efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (4) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model PBL dengan siswa yang memperoleh pembelajaran model GDL pada kelompok siswa yang memiliki self efficacy tinggi, (5) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model PBL dengan siswa yang memperoleh pembelajaran model GDL pada kelompok siswa yang memiliki self efficacy sedang (6) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model PBL dengan siswa yang memperoleh pembelajaran model GDL pada kelompok siswa yang memiliki self efficacy rendah

    Kinetic study of hydromagnesite thermolysis by constant rate thermal analysis

    Get PDF
    The present work is focused on the kinetic study of hydromagnesite thermal decomposition carried out by constant rate thermal analysis technique at 5 hPa partial pressure. The apparent activation energies were measured experimentally all along the decomposition without any assumption about the rate law of the determining step. Under these conditions the decomposition of hydromagnesite occurs in two steps. The first step is a dehydration which occurs with apparent activation energy of 60 kJ.mol-1 and D4 kinetic model. The second step is essentially decarbonatation, which occurs according to an F1 kinetic model and activation energy equal to 95 kJ.mol-1.Â

    Peningkatan Kemampuan Self-regulated Learning (Srl) Siswa Sekolah Dasar melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps)

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya self-regulated learning siswa sekolah dasar. Peneliti memberikan solusi model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Penelitian ini berbentuk kuasi eksperimen mengambil populasi siswa sekolah dasar kelas IV dibawah UPTD Pendidikan kecamatan Cingambul kabupaten Majalengka dengan sampel 2 kelas yaitu pada Sekolah Dasar Negeri Cingambul 4 dan Cingambul 5. Dari dua kelas yang dipilih dalam penelitian ini, salah satunya digunakan sebagai kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe think pair share, sedangkan kelas lainnnya sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. Kedua kelompok diberikan pretes skala dan postes skala kemampuan self-regulated learning. Data pretes skala dan postes skala self-regulated learning yang diperoleh diuji secara kuantitatif dengan uji perbedaan rerata parametrik uji-t dan nonparametrik Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan self-regulated learning siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajarannya konvensional. Kata kunci : pembelajaran kooperatif tipe think pair share, self-regulated learnin

    Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran IPA

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. Peneliti memberikan solusi dengan penerapan metode demonstrasi, suatu metode pembelajaran dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu sebuah model penelitian yang terdiri atas empat tahap yakni perencanaa, tindakan, pengamatan dan refleksi. Ada pun desain PTK penelitian ini mengacu pada skema yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN majalengka Kulon V Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2017/2018. Jumlah seluruh siswa yang dijadikan subjek dalam penelitian adalah 36 siswa, yang terdiri dari 18 orang siswa perempuan dan 18 orang siswa laki-laki. Adapun Instrumen (alat pengumpul data) yang digunakan adalah butir soal dan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian terungkap adanya peningkatan hasil evaluasi siswa pada siklus I siswa memiliki rata-rata 69,79 sedangkan pada siklus II memiliki rata-rata 80,69 dengan persentase kenaikan dari pra-siklus ke siklus I meningkat sebesar 18,94% sedangkan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 28,28% dan dari pra-siklus ke siklus II meningkat sebesar 47,22% maka dari itu dengan meggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Majalengka Kulon V Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun Ajaran 2017/201

    Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Model Pembelajaran Inquiry Berbasis Saintifik (Ibs)

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya tingkat kemampuan berpikir kritis siswa terhadap materi ajar, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa di kelas IV SDN tonjong I Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka melalui model pembelajaran inquiry berbasis saintifik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas IV SDN SDN tonjong I sebagai observer. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN tonjong I, sebanyak 26 siswa terdiri dari 14 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes, wawancara, observasi, dokumentasi. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Inquiry Berbasis Saintifik dalam pembelajaran tema selalu berhemat energi dapat meningkatkan kemmpuan berpikir kritis siswa kelas IV IV SDN tonjong I. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai dari sebelum pemberian tindakan hingga siklus II. Persentase siswa yang tuntas adalah 33%. Pada siklus meningkat menjadi dengan persentase 47,55%. Selanjutnya pada siklus II, meningkat dengan persentase 88,7%. Kesimpulan, penerapan Inquiry Berbasis Saintifik dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IV SDN tonjong I
    • …
    corecore