43 research outputs found

    Kajian Implementasi Flexblue di Indonesia

    Get PDF
    KAJIAN IMPLEMENTASI FLEXBLUE DI INDONESIA. Flexblue merupakan reaktor modular berdaya kecil dan berpendingin air ringan. Tapak reaktor ini berada di dasar permukaan laut (off shore) dan ruang kendali utama berada di darat. Hull yang berisi komponen-komponen utama reaktor ditempatkan pada kedalaman 60-100 m di dasar permukaan laut sehingga sistem keselamatan dan keamanannya cukup tinggi. PLTN ini dikembangkan oleh DCNS-Perancis untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dunia. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mempelajari pra-kelayakan implementasi Flexblue di Indonesia ditinjau dari faktor teknologi, kondisi laut dan regulasi. Metodologi yang digunakan adalah mempelajari berbagai pustaka tentang teknologi PLTN Flexblue, kondisi laut, dan sistem regulasi di Indonesia. Pada kajian awal ini, lokasi tapak potensial terletak di pesisir pantai timur pulau Sumatra, pantai utara Jawa, pantai pulau Kalimantan, dan sekitar pesisir pulau-pulau yang berada di antara timur pulau Sumatera, utara Jawa dan Kalimantan, tetapi dari segi regulasi, teknologi ini tidak dapat diimplentasikan

    Studi Prospek Pltn Daya Kecil Nuscale di Indonesia

    Full text link
    STUDI PROSPEK PLTN DAYA KECIL NUSCALE DI INDONESIA. Kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin meningkat sebanding dengan pertumbuhan penduduk, pendapatan masyarakat, dan peningkatan gaya hidup masyarakat, seperti penggunaan teknologi informasi, dll. Berbagai alternatif pembangkit listrik perlu dipelajari baik dari segi keandalan pasokan, keekonomian, keselamatan, keamanan, pencemaran lingkungan yang ditimbulkan, sehingga dapat memenuhi kriteria yang ditentukan. Pembangunan PLTN daya besar konvensional di Indonesia terkendala pada penolakan masyarakat dan pembiyaan sehingga menimbulkan keraguan pemerintah untuk mengambil keputusan. PLTN daya kecil NuScale merupakan salah satu alternatif yang dapat diimplementasikan di Indonesia karena biaya modal kecil, pembangunan unit ke-n mudah disesuaikan dengan kebutuhan, waktu konstruksi pendek (kira-kira 3 tahun), kapasitas terpasang lebih besar dari 90%, sistem keselamatan pasif dan inheren

    Studi Tekno-ekonomi Reaktor Maju Apwr-mitsubishi

    Get PDF
    STUDI TEKNO-EKONOMI REAKTOR APWR- MITSUBISHI. APWR- Mitsubishi merupakan PLTN generasi maju jenis air tekan dan berpendingin air ringan yang dikembangkan oleh Mitshubishi Heavy Industry - Jepang.dan Westinghouse – USA. PLTN ini dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip operasi dan perawatan sederhana, keselamatan tinggi, lebih ramah lingkungan, keandalan tinggi, dan lebih ekonomis.Untuk mendukung program pemerintah yang berencana akan membangun PLTN di Indonesia, maka perlu dikaji berbagai jenis PLTN yang telah dikembangkan di dunia. Pada makalah ini akan dibahas masalah perkembangan teknologi APWR Mitsubishi, sehingga saat dilakukan tersedia data-data teknologi dari berbagai jenis reaktor daya. Dari hasil kajian disimpulkan bahwa APWR-Mitsubishi lebih unggul dibandingkan PWR konvensional

    Analisis Aliran Daya untuk Penentuan Lokasi Penyaluran Daya Pltn di Sistem Kalimantan Barat

    Full text link
    ANALISIS ALIRAN DAYA UNTUK PENENTUAN LOKASI PENYALURAN DAYA PLTN DI SISTEM KALIMANTAN BARAT. Kondisi kelistrikan di Kalbar diketahui dalam situasi krisis akibat jumlah kapasitas daya pembangkit yang hampir sama dengan beban puncak. Sistem tidak memiliki cadangan pembangkitan sehingga mengakibatkan defisit listrik ketika ada pembangkit yang tidak beroperasi. Kebijakan perencanaan listrik hingga tahun 2022 adalah dengan membangun PLTU untuk mengganti PLTD yang telah ada. Untuk perencanaan jangka panjang diperlukan peranan energi baru terbarukan guna mengurangi ketergantungan pemakaian bahan bakar fosil, diantaranya adalah pemanfaatan PLTN. Aspek kelistrikan, salah satunya untuk mengetahui lokasi penyaluran daya PLTN yang optimum, maka diperlukan analisis aliran daya. Lokasi Gardu Induk (GI) yang dianalisis adalah keseluruhan GI di Kalbar yaitu sejumlah 20 unit. Metoda perhitungan aliran daya pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak ETAP 12.5. Perencanaan pengoperasian PLTN digunakan untuk memikul beban dasar, sehingga agar optimum maka faktor kapasitasnya diatas 80%. Hasil penelitian menunjukkan 3 lokasi yang dapat membangkitkan daya diatas 80%, yaitu: GI Mempawah, GI Singkawang, dan GI Sambas. Lokasi paling optimum berada di GI Mempawah dengan faktor kapasitas 83,5%. Letak ketiga GI ini sejalan dengan salah satu syarat untuk pembangunan PLTN, yaitu tersedianya sumber air pendingin karena lokasi tersebut dekat dengan pinggir pantai

    Pengaruh Sistem Olah Tanah terhadap Pertumbuhan, Serapan Hara dan Produksi Tanaman Jagung pada Tanah Ultisol Gedung Meneng Bandar Lampung

    Full text link
    Teknik persiapan lahan pada percobaan ini dikelompokkan ke dalam sistem olah tanah sempurna (OTS) dan olah tanah minimum (OTM). Olah tanah sempurna yang umumnya menggunakan alat-alat sederhana hingga alat-alat berat pada dasarnya bertujuan mengendalikan gulma dan menggemburkan tanah sehingga aerasi dan kapasitas infiltrasi tanah meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh olah tanah dan herbisida terhadap pertumbuhan, serapan hara dan produksi tanaman jagung serta nilai ekonomisnya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Lampung pada bulan Februari 2014 hingga Mei 2014. Plot percobaan disusun dalamRancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu A (olah tanah minimum), B (olah tanah minimum + herbisida), C (olah tanah sempurna), D (olah tanah sempurna + herbisida) dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan olah tanah minimum + herbisida secara nyata lebih tinggi menghasilkan bobot pipilan basah, bobot pipilan kering oven, bobot pipilan KA 14%, dan bobot kering total tanaman dibandingkan dibandingkan perlakuan lainnya. Olah tanah minimum + herbisida secara nyata lebih tinggi menghasilkan serapan hara total tanaman N, P, dan K dibandingkan olah tanah minimum, olah tanah sempurna, dan olah tanah sempurna + herbisida. Serapan hara N P K berkorelasi positif terhadap jumlah daun, bobot pipilan, bobot bonggol, dan bobot brangkasan tanaman jagung. Dalam hal R (nisbah penerimaan terhadap pengeluaran), olah tanah minimum + herbisida menghasilkan nilai ekonomis tertinggi dibandingkan olah tanah minimum, olah tanah sempurna, dan olah tanah sempurna + herbisida

    Energi Nuklir sebagai Sumber Energi Panas Alternatif pada Kilang Minyak

    Full text link
    ENERGI NUKLIR SEBAGAI SUMBER ENERGI PANAS ALTERNATIF PADA KILANG MINYAK. Telah dilakukan studi aplikasi energi panas nuklir temperatur tinggi pada kilang minyak. Tujuan studi ini adalah untuk memahami karakteristik dan kemungkinan pemanfaatan energi panas reaktor nuklir temperatur tinggi untuk operasi kilang minyak. Dalam studi ini, kilang minyak dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 126 MBSD digunakan sebagai acuan perhitungan. Diasumsikan energi panas nuklir temperatur tinggi akan memasok kebutuhan kukus dan listrik pada kilang tersebut, sedang operasi proses temperatur tinggi dianggap tetap menggunakan bahan bakar fosil. Reaktor nuklir yang digunakan adalah reaktor nuklir temperatur tinggi daya kecil HTR-PM 250. Dari neraca energi diperoleh bahwa pemanfaatan energi termal reaktor nuklir temperatur tinggi dengan daya sebesar 250 MWt terdistribusi sebagai berikut: 41,23 MWt untuk memproduksi uap kukus 1 (385oC, 40 kg/cm2, 55,6 ton/jam), 101,47MWt untuk memproduksi uap kukus 2 (360oC, 15 kg/cm2, 131,1 ton/jam), dan 60 MWt untuk memproduksi listrik sebesar 24 MWe. Energi panas yang tersisa sebesar 22,3 MWt dikonversi menjadi listrik sebesar 8,93 MWe untuk disambungkan ke jaringan. Penggunaan energi nuklir menggantikan sebagian bahan bakar fosil pada kilang minyak dengan kapasitas 126 MBSD memberi penghematan bahan bakar fosil sebesar 64,8 ribu ton/tahun, yang setara dengan pengurangan laju emisi gas CO2 sebesar 182,4 ribu ton/tahun

    Uji Efektivitas Pupuk Organonitrofos Dengan Pupuk Kimia Pada Tanaman Cabai Rawit Kathur (Capsicum Frutescens) Di Tanah Ultisol

    Full text link
    Pupuk Organonitrofos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari hasil dekomposisi campuran kotoran sapi segar dan batuan fosfat alam yang baru dikembangkan di Provinsi Lampung. Penelitan ini bertujuan untuk mempelajari uji efektivitas dan pengaruh pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia terhadap pertumbuhan, serapan hara dan produksi tanaman cabai rawit kathur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Oktober 2012 di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Lampung. Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 ulangan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan adalah A=tanpa pemupukan, B=1.000 kg urea ha-1, 400 kg SP36 ha-1, 300 kg KCl ha-1, C=800 kg urea ha-1, 300 kg SP36 ha-1, 300 kg KCl ha-1, 500 kg Organonitrofos ha-1, D=600 kg urea ha-1, 200 kg SP36 ha-1, 200 kg KCl ha-1, 1.000 kg Organonitrofos ha-1, E=400 kg urea ha-1, 100 kg SP36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 2.000 kg Organonitrofos ha-1, F=5.000 kg Organonitrofos ha-1. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet, aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) Perlakuan pupuk kombinasi E (400 kg urea ha-1 , 100 kg SP36 ha-1 , 100 kg KCl ha-1 , 2.000 kg Organonitrofos ha-1) dan pupuk Organonitrofos tunggal dengan dosis 5.000 kg ha-1 efektif terhadap produksi secara RAE masing-masing sebesar 47 dan 176%, serta perlakuan pupuk Organonitrofos tunggal menunjukkan yang paling ekonomis (2) Kombinasi pupuk Organonitrofos dan pupuk kimia dengan dosis 400 kg urea ha-1, 100 kg SP36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 2.000 kg Organonitrofos ha-1 memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan serapan hara NPK, sedangkan produksi terbaik terdapat pada perlakuan pupuk Organonitrofos tunggal dengan dosis 5.000 kg ha-1
    corecore