14 research outputs found

    Pengaruh Pola Kebijakan Produktivitas Konstruksi Indonesia terhadap Daya Saing Infrastruktur

    Full text link
    Sektor konstruksi mempunyai peran penting dalam menggerakkan sektor riil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas serta daya saing konstruksi. Untuk itu diperlukan adanya kebijakan – kebijakan yang mengatur tentang hal – hal yang mempengaruhi produktivitas (5M) terutama pada bidang konstruksi sehingga terjadi peningkatan produktivitas yang secara tidak langsung akan meningkatkan daya saing infrastuktur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola kebijakan produktivitas konstruksi Indonesia terhadap daya saing infrastruktur berdasarkan data – data seperti UU Jasa Konstruksi, UU Ketenagakerjaan, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri ,Peraturan Daerah dan Standar Nasional Indonesia (SNI) beserta data – data sekunder seperti jumlah penduduk Indonesia, jumlah tenaga kerja konstruksi, jumlah tenaga kerja konstruksi ahli dan terampil, nilai konstruksi yang diselesaikan dan proyek strategis nasional yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk mengolah data – data tersebut dipakai metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode Crosstab. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kebijakan – kebijakan yang dibuat pemerintah dalam hal produktivitas konstruksi secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya saing insfrastuktur seperti semakin meningkatnya nilai konstruksi yang diselesaikan, semakin banyaknya proyek stategis nasional yang rampung sesuai dengan tahun pengoperasian dan peningkatan tenaga kerja konstruksi yang bersertifikasi

    Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Konvensional, Semi Sistem, Dan Sistem (Peri) Pada Kolom Gedung Bertingkat

    Full text link
    Bekisting merupakan suatu sarana pembantu untuk mencetak beton dengan ukuran, bentuk, ataupun posisi yang dikehendaki. Analisa yang dilakukan adalah membandingkan bekisting metode konvensional, semi sistem, dan sistem (PERI) pada kolom pekerjaan Proyek Pembangunan World Trade Center 3, Jakarta, Proyek Pembangunan Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi dan Proyek Pembangunan Ruko Gajah Mada, Semarang terhadap biaya dan waktu. Analisa harga satuan pekerjaan bekisting mengacu pada harga material, alat, dan upah tenaga kerja tahun 2016. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah mengetahui jenis bekisting yang tepat untuk digunakan pada suatu pekerjaan bekisting kolom pada masing-masing proyek, ditinjau dari perbandingan waktu dan biaya pekerjaan bekisting. Setelah melakukan berbagai perhitungan mulai dari menganalisa harga satuan pekerjaan, menghitung luas permukaan kolom dan menghitung kapasitas produksi dari masing-masing proyek kemudian membuat rekomendasi skenario untuk mengambil keputusan yang menggabungkan dua metode bekisting agar menghasilkan biaya dan waktu yang efektif. Proyek World Trade Center 3, Jakarta jika mengutamakan segi biaya, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting semi sistem. Jika mengutamakan segi waktu, pekerjaan bekisting sudah tepat menggunakan bekisting sistem (PERI) karena bekisting ini durasi pelaksanaannya paling cepat diantara bekisting lainnya. Proyek Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi jika mengutamakan segi biaya, pekerjaan bekisting sudah tepat menggunakan bekisting semi sistem karena memiliki biaya pekerjaan yang paling murah diantara bekisting lainnya. Jika mengutamakan segi waktu, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting sistem (PERI). Proyek Ruko Gajah Mada, Semarang jika mengutamakan segi biaya, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting semi sistem. Jika mengutamakan segi waktu, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting sistem (PERI)

    Hyperekplexia and stiff-man syndrome: abnormal brainstem reflexes suggest a physiological relationship

    No full text
    Background and objectives: Hyperekplexia and the stiff-man syndrome (SMS) are both conditions with exaggerated startle suggesting abnormal brainstem function. Investigation of brainstem reflexes may provide insight into disturbed reflex excitation and inhibition underlying these movement disorders. Patients and methods: Using four-channel EMG, we examined four trigeminal brainstem reflexes (monosynaptic masseter, masseter inhibitory, glabella, and orbicularis oculi blink reflexes) and their spread into pericranial muscles in five patients with familial hyperekplexia (FH), two with acquired hyperekplexia (AH), 10 with SMS, and 15 healthy control subjects. Results: Both FH/AH and SMS patients had abnormal propagation of brainstem reflexes into pericranial muscles. All patients with hyperekplexia showed an abnormal short-latency (15–20 ms) reflex in the trapezius muscle with a characteristic clinical appearance ("head retraction jerk") evoked by tactile or electrical stimulation of the trigeminal nerve, but normal monosynaptic masseter reflexes. Inhibitory brainstem reflexes were attenuated in some FH/AH patients. Four of 10 patients with SMS had similar short-latency reflexes in the neck muscles and frequently showed widespread enhancement of other excitatory reflexes, reflex spasms, and attenuation of inhibitory brainstem reflexes. Conclusion: Reflex excitation is exaggerated and inhibition is attenuated in both stiff-man syndrome and familial or acquired hyperekplexia, indicating a physiological relationship. Reflex transmission in the brainstem appears biased towards excitation which may imply dysfunction of inhibitory glycinergic or GABAergic interneurons, or both
    corecore