160 research outputs found

    Analisis bauran pemasaran, perilaku konsumen dan citra merek terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan

    Get PDF
    Dalam era persaingan bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) atau sering disebut dengan nama air mineral saat ini semakin bervariasi dan sangat kompetitif, diperlukan terobosan baru yang dapat menimbulkan minat konsumen untuk memilih dan tertarik dengan produk yang ditawarkan. Banyak perusahaan yang melakukan berbagai macam ide-ide kreatif dalam mengatasi persaingan yang ada terutama pada perusahaan yang bergerak pada produk yang sama. Perusahaan saling berlomba untuk mempertahankan eksistensinya dan menjaga kepercayaan konsumen pada produk yang dipasarkannya. Produk dapat merebut hati konsumen yang senang mencoba-coba dan membandingkan antar produk yang satu dengan produk yang lainnya, perilaku konsumen tentu saja dapat menyebabkan permintaan air minum dalam kemasan sehingga akan berpengaruh pada penjualan. Semakin banyak perusahaan menawarkan produk air minum dalam kemasan mengakibatkan ketatnya persaingan, sehingga membuat pelaku bisnis saling bersaing. Hasil penelitian menunjukkan bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikannya 0,000 0,05 dan nilai thitung  5,611 nilai ttabel 1,66196, citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikannya 0,000 0,05 dan nilai thitung  7,451 nilai ttabel 1,66196, perilaku konsumen berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikannya 0,980 0,05 dan  nilai thitung  - 0,025    nilai ttabel 1,66196 .Variabel citra merek yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Le Minerale di wilayah Kabupaten Mamuju dengan nilai koefesien beta 0,533 lebih besar dari nilai koefesien beta bauran pemasaran yaitu 0,40

    Pengaruh dimensi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pemohon perizinan pada dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (dpmptsp) kabupaten mamuju

    Get PDF
    Kualitas pelayanan pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Mamuju mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik dalam peningkatan kualitas pelayanan publik adalah salah satu isu yang  ini terjadi karena disatu sisi tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan semakin besar sementara praktek penyelenggara pelayanan tidak mengalami perubahan yang berarti. Masyarakat setiap waktu menuntut pelayanan publik yang berkualitas, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai dengan harapan karena pelayanan publik yang terjadi selama ini masih berbelit-belit, lambat, mahal, dan melelahkan. Ada berbagai faktor yang dianggap mampu mempengaruhi kinerja pegawai dalam memberikan kualitas pelayanan seperti Reliability (Keandalan), Responsiveness (Daya tanggap), Assurance (Jaminan), Empathy. Empati) dan Tangible (Berwujud) mempengaruhi kepuasan pemohon. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan bukti fisik, kehadalan, ketanggapan, jaminan dan empati terhadap kepuasan pemohon perizinan pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Mamuju, dengan nilai signifikan bukti fisik 0,000 < 0,05, kehandalan 0,036 < 0,05, ketanggapan 0,000 < 0,05, jaminan 0,014 < 0,05 dan empati 0,000 < 0,05. Dari kelima variabel dimensi kualitas pelayanan, variabel ketanggapan yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan pemohon perizinan pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Mamuju, karena nilai koefesien beta paling tinggi yaitu 0,413

    Pengaruh budaya kerja, disiplin dan motivasi terhadap produktivitas kerja pegawai

    Get PDF
    Pegawai merupakan faktor sentral yang menggerakkan dinamika organisasi. Sarana dan prasarana yang dimiliki organisasi dinamis, apabila dikelola secara baik oleh pegawai yang memiliki kualitas kerja yang tinggi. Secara konkrit individu pegawai yang berprestasi membawa keuntungan dan kemajuan organisasi. budaya kerja dan disiplin pegawai, motivasi menjadi perhatian dalam memberikan dorongan pegawai untuk melakukan aktifitas-aktifitas organisasi. Motivasi seringkali diartikan sebagai factor pendorong dalam membentuk perilaku pegawai, motivasi dapat memacu pegawai untuk bekerja keras sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai dan akan berkontribusi secara langsung pada peningkatan kinerja pegawai.  Budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai dengan nilai signifikan 0,012 0,05  dan nilai thitung nilai ttabel yaitu 2,612 1.67469. Disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai dengan nilai signifikan 0,029 0,05 dan nilai thitung nilai ttabel yaitu 2,239 1.67469. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai dengan nilai signifikan 0,000 0,05 dan nilai thitung nilai ttabel yaitu 5,232 1.67469. Variabel motivasi yang paling dominan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat, dengan nilai koefesien beta paling tinggi yaitu 0,591 dan nilai signifikan paling kecil yaitu 0,00

    Pengaruh Waktu Penundaan dan Cara Perontokan terhadap Hasil dan Mutu Gabah Padi Lokal Varietas Karang Dukuh di Kalimantan Selatan

    Full text link
    The Influence of Delaying Duration of Threshing and Threshing Methods on Grain Yield of Local Varieties of Rice “Karang Dukuh”. Problems related to harvest and postharvest in tidal land are usually related to the lack of technologies and labor for handling of threshing. It caused for delaying of threshing. The purpose of this study was to determine the effect of the delayed period and method of threshing on the yield losses, threshing, capacity, and grain quality of Karang Dukuh local rice varieties. The study was conducted in the Village of Anjir Muara Kota Tengah, Barito Kuala distric of South Kalimantan from July to December 2012. A randomized factorial experimental design with three replications was used. The main factor was threshing delayed period, while the second factor was threshing methods. The study showed that yield losses and threshing capacity were influenced by the interaction duration of delayed threshing and threshing methods. Threshing capacity and grain quality such as percentage of empty grain, percentage of foreign materials, and percentage of cracking grain were influenced by threshing methods. While the percentage of broken grain was influenced by delayed threshing. Interaction of manual threshing and 1 day threshing delay gave the lowest value of losses (0.21%). The highest yield resulting from the interaction of power thresher with 1 day delayed (61.17%). Threshing capacity was affected by the method of threshing. The average capacity of power thresher was 333.58 kg/h while the manual method was 69.04 kg/h. In general the quality of grain can be included in quality class II based on SNI standards

    Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi dalam Memberikan Penguatan terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA PGRI Pekanbaru

    Full text link
    This research is motivated by the students who really need motivation in learning one of them that their skills provide reinforcement by the teacher for reinforcement is a tribute to the stimulation and enthusiasm in learning. Encouragement and spirit is what will influence student motivation in learning mainly on economic elajaran. However, in reality not all teachers are aware of the importance of giving reinforcement to students. Whereas if the honors can increase students' motivation for students to feel his efforts are well appreciated. The purpose of this study was to determine and analyze how much influence skills provide reinforcement to motivate students of class XI IPS SMA PGRI Pekanbaru. The population in this study were students of class XI IPS SMA PGRI Pekanbaru odd semester of 2016/2017 academic year with the number of 75 people. The sampling technique refers to the idea Arikunto (2006) which says that when the subject is less than 100 better taken all that research is the study population. Based on the analysis concluded that the significant value on the table Annova amounted to 0.078 greater than the critical value of 0.05. Then obtained 0.078 > 0.05, and these results show that the Skills Provide Reinforcement (KMP) has no significant effect on Student Motivation (MBS) students of class XI IPS SMA PGRI Pekanbaru. Judging from R Square of 0.042, this shows that the independent variables used in this study can only affect the dependent variable of 4.2%. Thus it can be said that the ability of independent variables in influencing the dependent variable is low. Based on the regression coefficient if Strengthening Skills Provide increased by 1, the Student Motivation will also be increased by 0.304

    Tingkat Kerawanan Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Sistem Informasi Geografi Dan Penginderaan Jauh Di Kota Banjar Propinsi Jawa Barat

    Full text link
    Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang masih selalu menjadi masalah kesehatan di kota Banjar dan terjadi setiap tahun. Penyakit ini sangat di pengaruhi oleh factor risiko lingkungan dan penyebaran virus ‘dengue' yang dapat digambarkan melalui tampilan informasi spasial (geospatial). System yang dapat digunakan untuk menetapkan fator risiko DBD diantaranya adalah system Penginderaan Jauh (PJ) dan system informasi geografis (SIG) sebagai database. Penelitian ini menetapkan nilai atau tingkat sensitifitas DBD SIG PJ untuk kota Banjar. Penelitian dilakukan menggunakan skoring untuk pemanfaatan lahan, suhu udara, keberadaan larva, curah hujan dan kelembaban udara untuk menetapkan tingkat keparahan DBD. Hasil penelititan menunjukkan bahwa lokasi atau area dengan kerentanan terhadap DBD yang tinggi di Banjar adalah 18.09 km2, kerentanan sedang adalah area 83.57 km2 dan area dengan kerentanan rendah adalah 18.27 km2. Kasus DBD berfluktuasi dan mencapai puncaknya pada bulan Janari – Mai dan sebagian besar terjadi di Kabupaten Banjar. Hasi survey larva di Banjar menunjukkan nilai House Index (HI) sebesar 28%, Container Index (CI) sebesar 3.75%, Broteu Index sebesar 34% dan ABJ sebesar 72%. Keberadaan larva tersebar di beberapa desa (Cibeureum, Raharja, Langensari, Hegarsari dan Bojongkantong). Area dengan kerentanan tinggi di Banjar mencakup 18.29% area, area tidak aman sebesar 63.4% dan area dengan kerentanan rendah sebesar 18.27%

    Uji Performansi Mesin Penepung Tipe Disc (Disc Mill) untuk Penepungan Juwawut (Setaria Italica (L.) P. Beauvois)

    Get PDF
    Juwawut merupakan bahan pangan dari biji-bijian termasuk dalam spesies Setaria italica (L.) P. Beauvois. Juwawutdalam bentuk tepung telah lama menjadi bahan pangan di berbagai negara seperti di Eropa bagian tenggara, Afrika Utara, Cina bagian utara, dan India. Uji performansi mesin penepung tipe disc meliputi karakteristik mesin yakni kapasitas, rendemen, susut tercecer, kebutuhan tenaga dan efisiensi serta kualitas tepung yakni ukuran partikel, derajat kehalusan dan kadar air tepung. Uji performansi dilakukan dengan menggunakan biji juwawut seberat satu kg tiap perlakuan dengan empat kecepatan putar atau rotasi per menit (rpm) yakni 1.425, 2.850, 4.750 dan 5.700 rpm serta menggunakan saringan 80 dan 100 mesh. Hasil pengujian performansi mesin penepung menunjukkan bahwa kapasitas optimum diperoleh pada 5.700 rpm dengan menggunakan saringan 80 mesh yakni kapasitas mesin 20,43 kg/jam, rendemen mesin 91,6 6 %, dan susut tepung tercecer 1,77 %. Mesin penepung pada 5.700 rpm dengan saringan 80 mesh dan menggunakan motor listrik 3 fasa membutuhkan daya sebesar 519 watt dengan efisiensi motor listrik 0,20 %. Ditinjau dari segi kualitas tepung menunjukkan bahwa berdasarkan ukuran partikel tepung yang dihasilkan berukuran berkisar 0,016 inchi, derajat kehalusan tepung 96,25 % dengan kadar air tepung rata-rata 6,80 % dengan kadar air awal biji juwawut 12,03 %. Berdasarkan analisa sidik ragam dan uji lanjut Duncan, perlakuan rpm berbeda nyata terhadap kapasitas penepungan dan rendemen penepungan. Untuk analisa susut tepung tercecer menunjukan bahwa perlakuan pada 2.840 rpm tidak berbeda nyata terhadap perlakuan pada 4.750 rpm, namun berbeda nyata terhadap perlakuan pada5.700 rpm
    • 

    corecore