25 research outputs found

    Evaluation Of Pit Shelters AS A Monitoring Device For Outdoor Resting Populations Of Malaria Vector Anopheles Aconitus Donitz

    Full text link
    Penelitian kepadatan populasi vektor malaria Anopheles aconitus Donitz yang hinggap di luar rumah pada siang hari dengan menggunakan lubang buatan telah dilakukan di Jawa Tengah. Dalam waktu yang bersamaan dilakukan pula penangkapan nyamuk yang hinggap di habitat aslinya (pada tebing sungai, di bawah batu-batuan sepanjang sungai dan pada vegetasi di sepanjang saluran pengairan) untuk perbandingan. Hasil penelitian selama lebih dari dua tahun menunjukkan bahwa rata-rata padat populasi A n. aconitus tiap bulan di lubang buatan (65,60 tiap orang per jam) hampir sama dengan yang di habitat aslinya (60,70 tiap orang per jam). Tetapi fluktuasi padat populasi tiap minggu yang dirata-ratakan tiap bulan tidak ada korelasi yang nyata di antara dua cara penilaian tersebut. Pada musim kemarau padat populasi An. aconitus di lubang buatan adalah tinggi (81,45 tiap orang per jam) dan pada musim hujan adalah rendah (49,70 tiap orang per jam), sedang di habitat aslinya menunjukkan keadaan yang berkebalikan (45,70 tiap orang per jam pada musim kemarau dan 75,70 pada musim hujan). Hal tersebut menunjukkan bahwa penangkapan nyamuk di lubang buatan tidak dapat digunakan untuk mengganti penangkapan nyamuk di habitat aslinya, karena hasilnya berlawanan

    Analisis Faktor Risiko Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Bosnik Kecamatan Biak Timur Kabupaten Biak Numfor Papua Tahun 2006.

    Full text link
    Background: Biak Regency is one of regencies in Papua with high rate in malaria incidences, average clinical malaria rate is 48,677 cases in a year, with its Annual Malaria Incidence (AMI) average of 395,880/00 per year. The working Area of Bosnik Community Health Centre constitutes endemic region as the highest HIA (High Incidence Area), its average AMI's rate of 395,88 0/00, which is far above national rate (31,090/00). This research has purpose to analyze malaria incidences on Working Area Bosnik Community Health Centre, Biak Numfor regency of Papua Province. Methods: Type of this research was on observational with case control approach. Case group were people whom positively suffer tropical malaria, which signed by results of blood examination positive with contain Plasmodium falciparum, while control group are they who were not suffer malaria disease signed by such results on his blood examination negative with contain Plasmodium falciparum. Control selected according to several criteria such sex, age, or no more three years in difference. Result: Results showed, the risk factor upon malaria incidences were the lower education with OR value = 4,28(95%CI=0,981 - 18,721), impermanent floor construction, OR value = 5,182 (95%CI = 1,183 - 22,238), ceiling house existed (protective factor) ) OR value = 0,696 (95%CI = 0,531-0,912), water puddle around their residences OR value = 3,683(95%CI=1,062-12,711), custom to take no mosquito-net OR value = 5,182 (95%CI=1,339-20,058), custom to take hang clothes insides home OR value = 16,923 (95%CI=1,938-147,767), disobedience to take administer his or her medicines OR value = 5,182 (95%CI=1,339-20,058), go outside in night time custom OR value = 4,680(95%CI=1,290-16,983). Conclusion: It requires such monitoring and evaluating about spraying and mosquito-net distribution. Monitoring requires take places to inform the necessity for using the mosquito-net, obediences to take medicine, their residences environment sanitation particularly about water puddle, and avoiding stay outside at night

    A Village-scale Trial of Alphamethrin (Oms-3004) Against the Ddt Resistant Malaria Vector Anopheles Aconitus in Central Java

    Full text link
    Suatu uji coba tingkat pedesaan insektisida alphamethrin (OMS-3004) telah dilakukan untuk me­nanggulangi vektor malaria Anopheles aconitus. Aplikasi dilakukan dengan penyemprotan seluruh din­ding rumah (total coverage) dosis 100 mg/m2 di daerah kecamatan Boja, kabupaten Kendal, Jawa Te­ngah, pada tahun 1985. An. aconitus di daerah tersebut sudah resisten terhadap DDT. Hasil penilaian dengan parameter nyamuk yangmenggigit orang di dalcan dan di luar rumah, hinggap di kandang pada malam hari, hinggap di dalam dan di luar rumah pada pagi hari, menunjukkan bahwa insektisida ini efektif selama 6-8 minggu. Umur residu (residual effect) efektif (kematian An. aconitus 50%) selama 4 minggu pada permukaan kayu. Pengaruh fumigasi sangat rendah, hanya 8,69% An. aconi­tus mati dua minggu setelah penyemprota

    Village-scale Trial of Lambdacyhalothrin (Icon, Oms-3021) for Control of the Malaria Vector Anopheles Aconitus in Central Java

    Full text link
    Lambdacyhalothrin (Icon, OMS-3021) suatu racun serangga baru kelompok pirethroid sinthethis telah dinilai terhadap populasi vektor malaria Anopheles aconitus yang sudah resisten terhadap DDT di Jawa Tengah. Dua formulasi, yaitu 10% EC masing-masing diaplikasikan dengan penyemprotan rumah dosis 25 mg/m2 dua kali, pada bulan Februari dan Juli 1987. Hasil penilaian dengan penangkapan nyamuk menunjukkan bahwa formulasi 10% WDP adalah lebih efektif dari formulasi 5% EC. Penyemprotan pertama menggunakan 10% WDP efektif selama 3 minggu dan formulasi 5% EC efektif 1 minggu untuk menekan jumlah vektor yang menggigit orang. Jumlah vektor yang istirahat di kandang, di dalam dan di luar rumah masing-masing dapat ditekan selama 9 minggu pada semua penyemprotan. Pada penyemprotan siklus kedua efektivitas formulasi 10% WDP meningkat men­jadi sekitar 11 minggu) pada semua parameter, sedang penyemprotan kedua 5% EC efektivitasnya sama seperti pada penyemprotan pertama. Hasil kontak bioassay kedua formulasi tersebut pada penyemprotan pertama menunjukkan bahwa kematian nyamuk > 70% pada permukaan kayu lebih lama (19 minggu untuk 10% WDP dan 15 minggu untuk 5%o EC) bila dibanding dengan permukaan bambu (9 minggu untuk 10% WDP dan 5 minggu untuk 5%> EC). Pada penyemprotan kedua, umur residu yang efektif lebih lama bila dibanding penyemprotan pertama. Sampai akhir penilaian (21 minggu) kematian nyamuk masih > 70%. Daya bunuh kontak tidak langsung kedua formulasi lambdacyhalothrin adalah sangat lemah, kematian nyamuk 1 minggu setelah penyemprotan hanya 8,00% untuk 10% WDP dan 9,18% untuk 5% EC
    corecore