232 research outputs found

    Tingkat Kesiapan Implementasi Knowledge Management Pada Divisi Teknologi Informasi PT. “X”

    Full text link
    IT Consultants are in the need of knowledge resources from experts who have either tacit, implicit, or explicit. Hence, a system that is able to manage knowledge (Knowledge Management/KM) is required. Along with success stories and failure experienced by many organizations in the implementation of KM system, it indicates that there should be factors that have roles in determining the successes of KM implementation. These factors are highly related to the readiness of the institution or company. Therefore, before implementing KM, it is necessary to analyze the readiness of the institution or organization. Analysis of readiness is expected to give an overview to the management about the state of readiness and aspects related to the successful implementation of KM. This study aims to measure the readiness of KM implementation in IT division in one of the IT consultation firm. The measurement of readiness was based on the extraction results of previous studies from which seven research aspects are obtained to be analyzed. Those aspects are strategy, organization, culture, technology, motivation, process, and human resources. Data was collected by questionnaires while data analysis was performed using descriptive statistical analysis. The analysis showed that the overall implementation of KM in IT division reached a readiness level of 2.26 in implementing KM

    Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Tugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) pada USAhatani Padi Sawah di Kabupaten Batang Hari

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana deskripsi dari faktor-faktor yang berhubungan dengan tugas PPL di Kabupaten Batang Hari, 2) Apakah terdapat hubungan antara ketiga faktor (kemauan dan kemampuan, penghargaan dari lingkungan kerja baik eksternal dan internal, dan jarak tempat tinggal PPL) dengan pelaksanaan tugas PPL di Kabupaten Batang Hari. Pengambilan responden dilakukan dengan metode secara Purposive dan acak , dengan jumlah responden 45 orang yang terdiri dari 15 orang PPL dan 30 orang petani binaan. Pemilihan lokasi karena memiliki luas lahan padi sawah yang luas di Kabupaten Batang Hari . Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa 1) Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas PPL di Kabupaten Batang Hari adalah faktor kemampuan dan kemauan, jarak tempat tinggal PPL dengan wilayah kerja, dan penghargaan dari lingkungan kerja baik eksternal dan internal. 2) Terdapat hubungan yang nyata antara pelaksanaan tugas PPL terhadap penghargaan dari lingkungan kerja baik eksternal dan internal, selanjutnya tidak terdapat hubungan yang nyata antara pelaksanaan tugas PPL dengan kemampuan dan kemauan, serta jarak tempat tinggal PPL

    Hubungan antara Dukungan Orang Tua dengan Kepercayaan Diri Remaja Tuna Daksa di SLB YPAC Medan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Dukungan Orang Tua dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja Tuna Daksa di SLB YPAC/D kota Medan. Hipotesis yang diajukan pada hubungan positif antara Dukungan Orang Tua dengan Kepercayaan Diri Remaja Tuna Daksa. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja tuna daksa SLB YPAC/D Medan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang siswa di SLB YPAC Medan. Sampel penelitian sebanyak 30 siswa. Teknik pengambilan sampelnya semua jumlah populasi. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan bentuk deskriptif. Alat ukur yang digunakan yaitu skala dukungan orang tua yang terdiri dari 36 item pernyataan, 4 butir gugur dan 32 butiir valid dan skala kepercayaan diri yang terdiri dari 36 item pernyataan, 6 butir gugur dan 30 butir valid. Analisis data menggunakan korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Teknik Pengambilan sampel adalah teknik total sampling. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antar Dukungan Orang Tua dengan Kepercayaan Diri Remaja Tuna Daksa. Metode pengumpulan data adalah skala Dukungan Orang Tua dan Kepercayaan Diri. Analisa data menggunakan analisis Product Moment. Hasil penelitian: Ada hubungan positif yang signifikan antara Dukungan Orang Tua Dengan Kepercayaan Diri. Hal ini ditunjukkan dari koefisien R = 0.846 ; p = 0,000 berarti p= > 0,05 yang berarti bahwa semakin baik Dukungan Orang Tua maka semakin tinggi Kepercayaan Diri Remaja Tuna Daksa yaitu sebesar 71,6%. Dari hasil ini diketahui bahwa masih terdapat 28,4% kontribusi dari faktor lain terhadap Kepercayaan Diri. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan diterima.This study aims to reveal the relationship between parental support and self-confidence in adolescent youth in YPAC / D SLB Medan city. The hypothesis proposed in the positive relationship between parental support and self-esteem of adolescents with Daksa Population in this study was all adolescents with disabilities SLB YPAC / D Medan. The population in this study amounted to 30 people. The sampling technique is total sampling technique. Data collection methods are the scale of Parental Support and Confidence. Data analysis uses Product Moment analysis. Results of the study: There is a significant positive relationship between Parental Support and Confidence. This is indicated by the coefficient R = 0.846; p = 0,000 means that p => 0.05, which means that the better the Parental Support, the higher the Self Confidence of Youth with Density is 71.6%. From these results it is known that there are still 28.4% of the contribution of other factors to self-confidence. Based on the results of this study, the hypothesis proposed in this study was declared acceptable

    Analisis Bioekonomi Perikanan Menggunakan Model Schaefer Dan Fox Pada Cumi-cumi (Loligo SP) Yang Tertangkap Dengan Cantrang Di Tpi Tanjungsari Kabupaten Rembang

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek bioekonomi cumi-cumi di perairan Rembang dengan menggunakan perhitungan Bioekonomi model Schaefer dan Fox, dan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan sumber daya Cumi-cumi di perairan Rembang. Penelitian dilakukan pada bulan April 2013 sampai Mei 2013 di TPI Tanjungsari Kabupaten Rembang. Metode pengumpulan data adalah purposive sampling dengan 11 responden, dan data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata Catch Per Unit Effort (CPUE) tahun 2008-2012 adalah 4,57 kg/trip. Produksi optimum (Copt) dari Maximum Sustainable Yield (MSY) model Schaefer adalah 156,511 kg/tahun dengan Effort optimum (Eopt) 15,915 trip/tahun. Keuntungan yang diperoleh per unit cantrang pada kondisi MSY adalah Rp177.907.090,-/tahun. Maximum Economic Yield (MEY) produksi Cumi-cumi adalah 155,428 kg/tahun dan Effort optimum (Eopt) adalah 14,591 trip/tahun. Keuntungan yang diperoleh per unit cantrang pada kondisi MEY adalah Rp179.384.783,-/tahun. Sedangkan produksi optimum (Copt) pada Open Access adalah 47,758 kg/tahun dengan Effort optimum (Eopt) 29,182 trip/tahun dan nelayan tidak memperoleh keuntungan pada kondisi ini. Nilai rata-rata tingkat pemanfaatan sumberdaya Cumi-cumi di perairan Rembang dari tahun 2008 sampai 2012 adalah 63%. The objective of this research was to determine the Bioeconomic aspect of squid in Rembang waters by using Bioeconomic Schaefer and Fox models, and to analyze the resource level of squid in Rembang waters. The research was conducted from April 2013 until Mei 2013 in Tanjungsari fish auction in Rembang Regency. Data collection was used by purposive sampling with 11 respondens, and data analyzed by descriptive analyze. The results showed that the average value of Catch Per Unit Effort (CPUE) from 2008-2012 was 4.57 kg/unit effort. Optimum production (Copt) of Maximum Sustainable Yield (MSY) Schaefer bioeconomic models was 156.511 kg/year with optimum effort (Eopt) 15.915 trips/year. The profits per cantrang on MSY conditions was Rp177.907.090,-/year. The Maximum Economic Yield (MEY) of squid production was 155.428 kg/year and optimum effort (Eopt) was 14.591 trips/year. The profits per cantrang on MEY conditions was Rp179.384.783,-/year. While the optimum production in Open Access was 47.758 kg/year with optimum effort 29.182 trips/year and fisherman didn't benefit. The average value of squid resources utilization at Rembang seawaters from 2008 until 2012 was of 63%

    Kualitas Hidup Pasien Pascaintervensi Koroner Perkutan

    Full text link
    Coronary heart disease is a disease that can threaten person\u27s life, and can lead to the change of the quality of life. This coronary heart disease can be solved with non-surgical called percutaneous coronary intervention. This action will be normalized the quality of perfusion in the coronary arteries, which would certainly have an impact on the quality of life of patients. The research objective was to observe the patient of quality of life after treatment on intervention percutaneous coronary. The research design was cross sectional. There were 50 respondents taken by consecutive sampling. Data were collected in outpatient room in RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, who have came with treatment routine schedule after percutaneous coronary intervention during November 1st–14th 2013. The questionnaire use WHOQOL-BREF format with 26 questions that consisting of 4 domains of quality of life: physical domain, psychological domain, social domain, and environment domain. Majority of patients were male (74 %), with the range of age mostly 56-66 years ( 34 % ), married ( 96 % ), college education was the highest ( 66 % ), the majority had not a primary job like as housewife , retired, student, etc. ( 26 % ). Data were collected using the questionnaire WHOQOL – BREF. The result have shown that rates of quality of life was good ( 50 % ) and health condition after percutaneous coronary intervention neither satisfied nor dissatisfied ( 44 % ). Nurses have a role in helping patients achieve optimal quality of life like giving information to patient correctl

    Variasi Penambahan Pati Sagu Termodifikasi Hmt (Heat Moisture Treatment) Terhadap Sifat Sensori Mi Sagu Instan

    Full text link
    The objectiveof this research were to produce instant noodles made from nature sago starch and sago starch modified by heat moisture treatment and to get the best sensory properties that meets the Indonesian instant noodle standard (SNI 01- 3551- 2000). The design used in this study were completely randomized design with 5 treatments and 4 replications. The treatment were the ratio between nature sago starch and sago starch modified by heat moisture treatment. The data obtained were statistically analyzed using analysis of variance (ANOVA) and followed by a test using Duncan\u27s New Multiple Range Test (DNMRT) at the level of 5%. The results showed, that variation ofnature starch sago and sago starch modified by heat moisture treatment significanly affected organoleptic test except taste, that meets the Indonesian instant noodle standard (SNI 01- 3551- 2000). The best sensory propertis are in treatment according to descriptive test of ratio nature sago starch and sago starch modified by heat moisture treatment 1:1 is less colored brown to slightly brown, not flavored sago, slightly chewy texture, whille the hedonic test assessed according to the likes of panelist

    Teacher Absenteeism and Remote Area Allowance Baseline Survey

    Full text link
    Tim peneliti koordinator penelitian: nina toyamah peneliti inti dan koordinator lapangan: nina toyamah, bambang sulaksono, meuthia rosfadhila, silvia devina, sirojuddin arif, stella aleida hutagalung, lisna sulinar sari, andriani, upik sabainingrum, nur aini peneliti lokal: bandung dan sukabumi, Jawa Barat ruhmaniyati dan dudi lesmanasurakarta, Jawa Tengah pratidina rupajati dan dwi bambang s.tuban, Jawa Timur rico feryanto dan devy pharma christianpekanbaru, Riau susy edwina dan evy maharanilahat, sumatra selatan diana handayani dan endy setiawan lombok tengah, Nusa Tenggara Barat eri hidayati dan nurul hidayatigowa, Sulawesi Selatan awaluddin dan titi nuriatinunukan, Kalimantan Timur masruni dan merry tobingkolaka, Sulawesi Tenggara abdi dan nurjana penanggung jawab dan penasihat penelitian: asep suryahadi editor valentina yulita dyah utari abstrak survei baseline kehadiran guru 2008 bertujuan untuk memperoleh perkiraan terbaru tingkat absensi guru di sekolah dasar (sd), mengetahui Perubahannya dalam lima tahun terakhir sejak diadakannya survei pertama pada 2003, dan mengetahui pengaruh pemberian program bantuan kesejahteraan untuk guru di daerah terpencil (bankes) terhadap tingkat absensi guru di Indonesia. selain itu, survei ini juga menggali informasi tentang tingkat absensi murid sd dan kemampuan murid kelas iv dalam pelajaran matematika dan bahasa Indonesia. survei dilaksanakan di lima kabupaten penerima bankes dan lima kabupaten/kota nonpenerima bankes yang tersebar di sembilan provinsi di Indonesia. jumlah total sdn sampel adalah 39 sdn penerima bankes dan 131 sdn nonpenerima bankes. survei menunjukkan bahwa meskipun tingkat absensi guru di Indonesia selama lima tahun terakhir cenderung menurun, variasi tingkat absensi guru antardaerah sampel yang sama meningkat. survei 2008 ini juga memperlihatkan bahwa keterpencilan wilayah sangat memengaruhi tingkat absensi guru. tingkat absensi guru di daerah-daerah yang relatif lebih maju atau perkotaan lebih rendah daripada tingkat absensi guru di perdesaan/kabupaten. selain itu, tingkat absensi guru di kabupaten/kota di wilayah barat Indonesia lebih rendah daripada tingkat absensi guru di wilayah tengah/timur Indonesia. pola yang sama tampak pada tingkat absensi murid dan hasil tes matematika dan bahasa Indonesia para murid. tingkat absensi guru dan murid berkorelasi negatif terhadap hasil tes matematika dan bahasa Indonesia murid kelas iv. berkaitan dengan program bankes, pemberian dana bankes bagi para guru di daerah terpencil–yang antara lain bertujuan menurunkan tingkat absensi guru di sekolah–belum menunjukkan dampak nyata. secara umum tingkat absensi guru di wilayah penerima bankes masih lebih tinggi daripada tingkat absensi guru di wilayah nonpenerima bankes. indikasi dampak pemberian bankes terhadap tingkat absensi guru hanya terlihat di kabupaten sukabumi dan kabupaten lahat. kata kunci: absensi, bantuan kesejahteraan (bankes), daerah terpencil, gur

    VITELLOGENESIS ACTIVITY OF CHANNA MARULIOIDES, BLEEKER, 1851, IMPACT OF FOLICLE STIMULATING HORMONE AS REPRODUCTIVE DOMESTICATION

    Get PDF
    This study aims to determine the vitelogenesis activity by FSH hormone induction in the early stage of gonadal maturation. The treatament is a differences FSH dose with indicators of vitelogenesis activity were estradiol-17β levels in the blood, Hepatosomatic index (HSI) and Gonadosomatic Index (GSI). The study used a treatment A : Dose FSH at 1.0 ml/kg; B: Dose FSH at 1.25 ml/kg; C : Dose FSH at 1.5 ml/kg; control: nothing induction. The results showed that there was an effect of FSH dose on the estradiol 17β levels, HSI and GSI, there ongoing vitelogenesis activity. The trend of the GSI and HSI has a close correlation to levels of estradiol 17β, with the best dose of the hormone is 1.25 ml/kg resulting levels of esradiol 17β amounting to 63.35 pg / ml and the GSI and HSI are 3.45% and 1.48%. Furthermore, the best treatment successively resulted in increased levels of estradiol 17β, HSI and GSI in treatment C of 41.77 pg/ml, 1.48%, 3.24%; A : 28.01 pg / ml, 1.14 %, 3.42%;. FSH is suitable for reproductive domestication in Channa marulioides
    • …
    corecore