27 research outputs found

    Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Mesin Vvt-i Berbasis Web pada Kendaraan Toyota Vios

    Get PDF
    Tingginya tingkat permintaan para pengguna kendaraan agar memiliki mobil dengan mesin yang bertenaga namun tetap irit bahan bakar dan ramah lingkungan telah menjadi pemicu timbulnya teknologi baru yang ideal dengan nama Variabel Valve Timing-Intelligent atau lebih dikenal dengan sebutan VVT-i. Teknologi VVT-i merupakan teknologi yang mengatur sistem kerja katup pemasukan bahan bakar (intake) secara elektronik baik dalam hal waktu maupun ukuran buka tutup katup sesuai dengan besar putaran mesin sehingga menghasilkan tenaga yang optimal, hemat bahan bakar dan ramah mesin adalah metoda rangkaian maju (Forward Chaining).Penelusuran dimulai lingkungan. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui gejala kerusakan pada mobil Toyota Vios berteknologi VVT-i dengan Sistem pakar. Teknik yang digunakan dalama sistem pakar dengan mencari informasi-informasi, terutama dari Para pakar di bidang mesin VVT-i, kemudian barulah untuk menyimpulkan atau mencari hipotesa berdasarkan informasi yang ada. Sistem pakar ini dapat memberikan informasi kepada pengguna kendaraan atau seseorang yang akan memperbaiki kendaraannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para pengguna yang masih awam terhadap kerusakan pada mesin Toyota Vios dan memberikan solusi bagi seseorang untuk mengetahui informasi tentang kerusakan pada mesin Toyota Vios dengan singkat, jelas dan mudah dimengerti

    Pengaruh Muka Air Tanah Terhadap Daya Dukung Tanah Yang Diperkuat Dengan Geotextile

    Full text link

    Penggunaan PVD Dan Preloading Untuk Mempercepat Waktu Konsolidasi Di Lahan Penumpukan Peti Kemas Pelabuhan Trisakti Banjarmasin

    Full text link
    Development of extension of heaping container area of The Port Of Trisakti Banjarmasin ( Phase I) for the width of 50 x m 200 m started at year-end 2006, this meant as supporter medium for the increase of service to port user specially container. Of theoretical calculation and aktual in field happened difference of result because USAge of data in taken away from theoretical calculation of data investigation of land; ground in the year 2000 while execution of work in the year 2007. During range of time (± 7 year) conducive by elementary land; ground experience of resulted from degradation land weight itself effect and land; ground of existence of influence of work of development of dock in container farm location (heavy equipment traffic and dock material heap). Result of analysis and perception of field as a whole express that natural land; ground of degradation of primary which isn\u27t it however admiting of to experience of small degradation (sekunder degradation)

    Analisis Strategi Aplikasi Penagihan dengan Metode SWOT

    Get PDF
    This study aims to determine the internal and external conditions faced by Perusahaan , as the basis for determining the appropriate alternative strategy for the company. Internal conditions, including the strengths and weaknesses of the company. While external conditions including opportunities and threats of the company. Information obtained by using IFE matrix, EFE matrix, IE matrix, and SWOT Matrix. From the research EFE and IFE, EFE Matrix Perusahaan has a total score of 0.3985 while the IFE Matrix Perusahaan has a total score of 0.4891. IE quadrant position in the matrix is determined from the total score matrix IFE as the x-axis and the total score of Matrix EFE as the y-axis. From the results of this study are Perusahaan is in quadrant 1, shows the position of Perusahaan in a very advantageous position. The company has the opportunity and the power that can take advantage of existing opportunities. The strategy should be applied in these circumstances is to support aggressive growth policy (growth-oriented strategy)

    Asumsi Sistem Cerucuk Sebagai Alternatif Solusi Dalam Penanganan Kelongsoran Lereng Jalan Diatas Tanah Lunak

    Full text link
    Daya dukung tanah yang rendah merupakan akibat yang ditimbulkan oleh tanah yang memiliki tahanan geser yang rendah. Hal ini karena tahanan geser merupakan unsur utama daya dukung tanah. Tahanan geser yang rendah selalu dimiliki oleh kondisi tanah dengan konsistensi sangat lunak sampai lunak. Upaya untuk meningkatkan tahanan geser tanah lunak yang rendah dapat dilakukan antara lain melalui metode perkuatan tanah. Metode perkuatan tanah bertujuan untuk menambah kekuatan tanah agar lebih mampu mendukung beban yang bekerja padanya. Saat ini tersedia beragam metode perkuatan tanah dengan teknologi yang memadai dan metode tersebut telah berkembang dengan baik. Namun perlu dijadikan perhatian bahwa suatu metode perkuatan tanah tertentu belum tentu cocok untuk jenis tanah yang lain, apalagi bila ada permasalahan spesifik yang ditimbulkan oleh tanah tersebut.Salah satu metode perkuatan tanah yang efektif untuk mengatasi kelongsoran jalan dan stabilitas lereng adalah dengan menggunakan perkuatan tiang-tiang vertikal yang berperilaku seperti sistem cerucuk. Cerucuk memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan turap dalam mengatasi overall stability. Alasannya berdasarkan pada kemampuan cerucuk yang dapat menghambat pergeseran tanah pada bidang longsornya. Cerucuk dapat dipancang sampai melewati asumsi bidang keruntuhan sirkuler yang terdalam. Pada perencanaan turap, bidang keruntuhan sirkuler yang terdalam tersebut tidak diperlukan.Untuk menunjang perhitungan konstruksi cerucuk yang mendekati kondisi yang ada di lapangan sangat dibutuhkan teori yang relevan mengenai cerucuk. Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa apabila overall stability lebih menentukan dalam perhitungan stabilitas turap dan penjangkarnya, maka asumsi perhitungan yang lebih mendekati kondisi sebenarnya di lapangan adalah asumsi konstruksi cerucuk. Asumsi cerucuk didasarkan pada kemampuan turap atau tiang berfungsi serupa cerucuk, yang dapat memberikan perlawanan tambahan terhadap geser pada saat akan terjadinya pergeseran keruntuhan menurut asumsi kelongsoran berbentuk lingkaran (circular sliding plane). Hal ini apabila panjang turap melebihi asumsi bidang kelongsorannya.Hasil kajian juga menunjukkan bahwa tahanan geser tanah pada stabilitas lereng yang diperkuat dengan cerucuk selain dipengaruhi oleh parameter momen maksimum yang bekerja pada cerucuk (Mmaks), koefisien momen (Fm), dan faktor kekakuan cerucuk (T), juga dipengaruhi oleh : a) panjang tancap cerucuk, b) jarak atau spasi antar cerucuk, c) jumlah cerucuk dan faktor efisiensi, d) diameter cerucuk, e) posisi tancap cerucuk, f) pola pemasangan cerucuk, dan g) jenis tanah.Selain itu hasil kajian juga menunjukkan bahwa panjang tancap cerucuk mempengaruhi peningkatan kuat geser tanah, dimana semakin panjang batang cerucuk yang ditancap dibawah bidang kelongsoran maka semakin meningkat pula kuat geser tanah yang dihasilkan. Pada spasi cerucuk sebesar 3D dan 5D yang digunakan, kuat geser tanah menjadi meningkat. Tahanan geser tanah mengalami penurunan disaat spasi cerucuk yang digunakan semakin besar, dalam hal ini spasi cerucuk yang digunakan lebih dari 5D (spasi 8D). Pada spasi cerucuk yang digunakan sebesar 5D dapat menghasilkan kuat geser tanah yang lebih besar. Faktor efisiensi juga dapat mempengaruhi tahanan geser tanah yang diperkuat kelompok cerucuk yang menerima gaya geser horisontal (longsoran). Dimana kemampuan kelompok cerucuk dalam menahan geseran tidak akan sama dengan kemampuan masing-masing cerucuk dikalikan dengan jumlah cerucuk dalam kelompok yang bersangkutan. Faktor efisiensi mempengaruhi tahanan geser tanah yang diperkuat kelompok cerucuk yang menerima gaya geser horisontal (longsoran). Posisi tancap tiang cerucuk terhadap tahanan geser tanah mempunyai pengaruh yang signifikan. Posisi tiang cerucuk yang tepat memotong garis lengkung bidang longsor tanah yang membentuk sudut 30o dan 450 terhadap horisontal menghasilkan tahanan geser yang lebih besar daripada yang dihasilkan pada sudut 0o

    Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Kerusakan Mesin Sepeda Motor Matic Dengan Metode Forward Chaining

    Get PDF
    Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain adalah sistem pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya mencari informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Aplikasi ini dibangun untuk mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada mesin sepeda motor matic dengan hanya memperhatikan gejala-gejala yang dialami. Aplikasi ini dibuat menggunakan metode forward chaining, dengan metode ini akan didapatkan nilai kepastian kerusakan yang dihadapi oleh para pengguna motor matic. Dan juga aplikasi ini dirancang untuk memudahkan para pengguna motor matic untuk mengetahui mengenai kerusakan kendaraannya tanpa harus bertemu dengan pakar secara langsung

    A Study of Local Rice Cultivars From Krayan Grown in Tidal Swam Area

    Full text link
    The research was conducted in tidal swamp area of Tuak river, Paser Regency. The objective of the research was to obtain rice cultivar with high adaptability and yield grown in tidal swamp area. The study used four local rice cultivars of Krayan i.e. Nanung, Kelabit, Black Adan and White Adan. As a comparison, Yellow Serai was used. The rice was seeded in 5 x 7 m plot with a planting distance of 30 x 30 cm and 1 seed per planting hole. The treatment was replicated three times in a randomized block design. The result showed that all the four cultivars of Krayan had higher height than Yellow Serai. Nanung was found to be the most tolerant cultivar to salinity and the most adaptable in tidal swamp area. Nanung also produced the highest number of rough rice, the highest yield of weight per 1000 grains, the highest yield of weight of milled rice/ha and the least percentage of empty rough rice/panicle i.e. 182 grains, 29.35 g, 4.20 t/ha, and 15%, respectively

    Pengaruh Overconsolidation Ratio (OCR) Dan Kadar Organik (Oc) Terhadap Koefisien Tekanan Tanah Kesamping “at Rest” (Ko), Tanah Gambut Berserat Halus

    Full text link
    . Coefficient of lateral earth pressure at rest (Ko) is different for each soil type; anorganic soil has higher value of Ko than organic soil. The ko value is also affected by the overconsolidation ratio (OCR) of the soil. For anorganic soil, the Ko value can be determined using the available formula; for peat soil, however, a laboratory testing has to be carried out in order to get the Ko value of the peat. In this paper is presented the research result that show correlation between Ko, OCR, and Oc (organic content) of fine fibrous peat. The soil sample was prepared with different organic content (55%, 65%, 71%, 85%, and 99%); the fibers chosen were only the fine ones. The sample size was 15 cm height and 7 cm in diameter. The loads applied were 50, 100, 200, and 400 kPa; the OCR values chosen were 1, 2, 4, and 8. The study results show that the Ko value is getting higher with the increase of the OCR value and the organic content. The correlation between Ko and OCR shows as two broken straight lines with different slope. At OCR ≤ 2 the increase of Ko is slightly higher compared to the one at OCR > 2
    corecore