2 research outputs found

    Efektifitas Fungsi Satuan Pembinaan Masyarakat Menurut Peraturan Kepala Kepolisian Negera Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Pemolisian Masyarakat : (Effectiveness of Community Development Function According to Police Chief Regulation of the Republic of Indonesia No. 3 2015 About the Community Government)

    Full text link
    This study examines the effectiveness of the function of coaching units according to the regulation of the Head of the Republic of Indonesia police Force No. 3 year 2015 about community development, Polres Buru has been formed several years since Buru Island was set to be the Buru regency, originally named Polres Pulau 2005 Buru The police themselves in this case have prepared personnel representing the field of community coaching. Essentially build a partnership between the police and the community so that it materialize mutual trust, respect and mutual respect between the police and the community. The police are acceptable and supported by the community. Police activities to encourage, direct, and mobilize the community to play a role in the Binkamtibmas (Security coach and community order) through the form of Pamswakarsa and the implementation of the Community Policing model among others conducted through the assignment of police members to Bhayangkara Pembina Kamtibmas (Bhabinkamtibmas) which refers to the head of the Republic of Indonesia National Police number: B/3377/IX/2011/Baharkam dated 29 September 2011 about the deployment of Bhabinkamtibmas in the village

    Analisis Potensi dan Strategi Pariwisata Pantai di Kabupaten Buru

    Full text link
    Tujuan umum penelitian ini adalah 1) untuk menganalisis potensi pariwisata pantai di Kabupaten Buru dan 2) membuat strategi  pengembangan  pariwisatadi Kabupaten Buru Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survey lapangan (field study), wawancara (interview), studi dokumentasi, dan studi literatur. Tempat yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah pantai Jikumarasa dan pantai La Raba. Sumber data dari para responden, yakni masyarakat sekitar kawasan objek wisata, wisatawan, Dinas Pariwisata serta pengelola objek wisata. Analisis data menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan 1) potensi pariwisata pantai Jikumerasa dan pantai La Raba terlihat pada potensi internal dan potensi eksternal. Potensi internal pantai Jikumerasa dapat dilihat pada dua kriteria, yakni (a)  kualitas daya tarik wisata pantai Jikumerasa meliputi tersedianya informasi pantai via daring dan luring; (b) kondisi daya tarik wisata pantai Jikumerasa tampak pada kondisi alam dan kondisi sosial. Potensi eksternal pantai Jikumerasa terlihat adanya dukungan pengembangan, tersedianya aksesbilitas, dilengkapi sarana prasarana. Potensi internal pantai La Raba dapat dilihat pada dua kriteria (a) kualitas daya tarik wisata pantai La Raba dilengkapi dengan tempat bersantai seperti adanya ayunan dan gazebo; (b) kondisi daya tarik wisata pantai La Raba tampak pada kondisi alam dan kondisi sosial. Potensi ekternal pantai La Raba terlihat adanya dukungan pengembangan dari berbagai pihak, tersedianya aksesbilitas serta pengadaan sarana dan prasarana seperti snorkeling dan diving. Adapun strategi  pengembangan  pariwisata pantai Jikumerasa dan pantai La Raba di Kabupaten Buru sebagai berikut sesering mungkin update berita terbaru tentang kondisi dan keunikan pantai baik lewat daring ataupun luring, melakukan kerjasama dengan biro travel
    corecore