54 research outputs found

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN MEROKOK DI DESA MARIRI SATU KECAMATAN POIGAR

    Get PDF
    Perilaku merokok pada remaja dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap yang diperoleh dari remaja itu sendiri , selain itu lingkungan juga dapat mempengaruhi remaja dalam berprilaku perilaku baik dari lingkungan keluarga, teman sebaya, dan media sosial. Pengetahuan adalah hasil penginderaan remaja yang didapat melalui pengamatan suatu objek melalui mata, telinga dan hidung, sedangkan Sikap sangat mempengaruhi remaja dalam berperilaku merokok, sikap ditimbulkan karena adanya peran penting dari pengetahuan yang diperoleh remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuai apakah terdapat hubungan pengetauan dan sikap dengan tindakan merokok pada remaja di Desa Mariri Satu Kecamatan Poigar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei bersifat analitik dengan desain penelitian yaitu bersifat cross sectional (studi potong lintang). Penelitian ini dilakukan di Desa Mariri Satu Kecamatan Poigar dengan waktu pelaksanaannya dilakukan pada bulan november sampai bulan desember tahun 2020. Responden dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 10 sampai 19 tahun yang berada di Desa Mariri Satu Kecamatan Poigar. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode quota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 85 responden yang didapatkan  dari kuesioner online pada google from. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Pengolahan data yang digunakan melalui uji chi square test, untuk tingkat signifikan 95%(α=0,05). Hasil penelitian didapatkan dalam penelitian ini, bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antra pengetahuan dan tindakan merokok pada remaja di Desa Mariri Satu Kecamatan Poigar hal ini dikarenakan nilai p=0,445 dimana nilai tersebut kurang dari p=0,05 sehingga Ho diterima (p-value=0,281>0,05) dan terdapat hubungan anatar sikap dengan tindakan merokok pada remaja di Desa Mariri Satu Kecamatan Poigar dikarenakan nilai p=0.000 lebih dari p=0,05 sehingga Ho di tolak (p-value=0,000 0.05) and there is a relationship between attitude and smoking in adolescents in Mariri Satu Village, Poigar District because the p value = 0.000 is more than p = 0.05 so that Ho is rejected (p-value = 0.000 <0.05) . Keywords: mariri one village, knowledge, adolescents, attitude, smoking actio

    HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANANA KABUPATEN KEPULAUAN SULA

    Get PDF
    Motivasi kerja adalah dorongan dari internal (bersumber dari dalam dirinya) dan eksternal (luar dirinya). Motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang. Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan di rumah sakit dimana merupakan salah satu penentu mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kinerja perawat yang baik akan menjadi salah satu faktor penentu palayanan kesehatan di rumah sakit. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Sanana Kabupaten Kepulauan Sula. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study atau studi potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Sanana yang berjumlah 70 perawat. Sampel diambil secara total sampling sebanyak 70 responden. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square dengan CI=95 %. Berdasarkan hasil uji statistik, di dapat nilai p=0,037, dimana terdapat hubungan anatara motivasi kerja dengan kinerja perawat. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Sanana Kabupaten Kepulauan Sula. Saran agar pihak rumah sakit dapat memberikan reward kepada perawat yang bekerja lembur atau memiliki kinerja yang baik untuk mempertahankan motivasi kerja dan kinerja perawat.Kata kunci: Motivasi Kerja, Kinerja, Perawat, RSUD SananaABSTRACTMotivation of work is an impulse that origin either from internal (comes from within a person) or external (comes from outside a person) or from both. Work motivation is a factor that influence a person work performance. Nurse is one of the health workers in the hospital which is one of the determinants of the quality of health services in the hospital. The good performance of nurses will be one of the determinants of health care quality in hospitals. The purpose of this study was to understand the relationship of work motivation to the performance of nurses in the inpatient room of Sanana regional general hospital of Sula Islands Regency. The study was a quantitative research that is an analytical survey with cross sectional study approach. The population in this study were all nurses in Sanana regional general hospital with a total of 70 nurses. Samples were taken in total sampling of 70 respondents. Univariate and bivariate data analysis were done using Chi-square test with CI = 95%. Based on the results of statistical tests, p value was p = 0.037, showed there was relationship between work motivation and nurse performance. This study concluded that there was relationship between work motivation and the performance of nurses in the Inpatient Room of Sanana regional general hospital of Sula Islands Regency. With this finding, the hospital management can provide reward for nurses that have good performance and for those who willing to work overtime in order to maintain their work motivation.Keywords: work motivation, performance, nurse, Sanana regional general hospita

    HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN SEKOLAH DI SD NEGERI 23 DAN SD NEGERI 56 MANADO

    Get PDF
    PHBS disekolah merupakan suatu kebutuhan untuk mencegah penyakit yang timbul kepada anak-anak sekolah yang berumur 6 sampai 12 tahun seperti penyakit cacingan, diare, sakit gigi, penyakit kulitgizi buruk dan penyakit lainnya.. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis  penelitianberupa survei dengan rancangan penelitian cross sectional study. Tempat dilaksanakannya penelitian ini bertempat di SD Negeri 23 dan SD Negeri 56 Manado pada bulan Maret-Agustus tahun 2019. Sampel yang digunakan berjumlah 55 responden yang diambil dari total populasi. Instrument dalam penelitian ini menggunkan kuesioner. Hasil dalam penelitian ini diperoleh p Value 0,042 pada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, dan hubungan antara sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan nilai p Value yaitu 0,009.  Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, PHBS ABSTRACKPHBS at school is a need to prevent diseases that arise in school children aged 6 to 12 years such as intestinal worms, diarrhea, toothaches, malnutrition and other diseases. cross sectional study. The place where this research was conducted took place at SD Negeri 23 and SD Negeri 56 Manado in March-August 2019. The sample used amounted to 55 respondents drawn from the total population. The instrument in this study used a questionnaire. The results in this study were obtained p Value 0.042 on the relationship between knowledge with clean and healthy living behaviors, and the relationship between attitudes with clean and healthy living behaviors with a p value of 0.009. Keywords: Knowledge, Attitude, PHB

    HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

    Get PDF
    Persepsi dari setiap pasien terhadap kepuasan mutu jasa pelayanan kesehatan yang di dapat sangat menentukan berkembangnya suatu instansi pelayanan kesehatan. Penurunan kunjungan pasien setiap tahunnya di Puskesmas Ratahahan menggambarkan adanya suatu hal dalam kualitas mutu pelayanan.  Oleh karena itu  pengukuran mutu jasa pelayanan kesehatan sangat penting untuk mendapatkan perhatian lebih dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi pasien terhadap mutu jasa pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Ratahan. Metode penelitian yang digunakan yaitu survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study bertempat di Puskesmas Ratahan pada bulan September - November 2018. Sebanyak 90 pasien rawat jalan sebagai sampel penelitian di Puskesmas Ratahan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan analisis data yaitu analisis univariat dan bivariat, serta uji statistik menggunakan uji Chi- square. Hasil penelitian menunjukkan mutu jasa pelayanan kesehatan terdiri dari Reabilitas baik (91,1%), cukup baik (6,7%), kurang baik (2,2%). Daya Tanggap baik (85,6%), cukup baik (14,4%). Jaminan baik (86,7%), cukup baik (11,1%), kurang baik (2,2%). Empati baik (82,2%), cukup baik (15,6%), kurang baik (2,2%). Bukti langsung baik (86,7%), cukup baik (10,0%), kurang baik (3,3%). Hasil dari seluruh dimensi mutu jasa pelayanan kesehatan diperoleh (93,3%) dalam kategori baik kepuasan pasien (16,7%) dan dalam kategori cukup puas sebesar (72,2%) dalam kategori puas. Pada uji statistik persepsi pasien terhadap mutu jasa pelayaan dan kepuasan pasien diperoleh hasil p value= 0,000. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara persepsi pasien terhadap mutu jasa pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Ratahan. Kata Kunci : Persepsi, Mutu Jasa Pelayanan, Kepuasan Pasien ABSTRACTPerception from each patient to health services that can be permitted to improve health services. Decreasing patient visits at Ratahahan Health Center for several things in service quality. Therefore it is very important for users of health services. The purpose of this study was to determine the relationship between health services and patient satisfaction at Ratahan Health Center. The research method used was an analytical survey using a cross sectional study approach that took place at the Ratahan Health Center in September - November 2018. As many as 90 outpatients as research samples at the Ratahan Health Center. The research instrument used questionnaires and data analysis, namely univariate and bivariate analysis, and statistical tests using Chi-square test. The results showed that various services from Reability were good (91.1%), quite good (6.7%), not good (2.2%). Good response (85.6%), quite good (14.4%). Guaranteed good (86.7%), quite good (11.1%), not good (2.2%). Good empathy (82.2%), good enough (15.6%), not good (2.2%). Good direct evidence (86.7%), good enough (10.0%), not good (3.3%). Results from all health care measures (93.3%) in the category of both patient satisfaction (16.7%) and in the category were quite satisfied at (72.2%) in the satisfied category. In the statistical test, the ratio of patient satisfaction to patient satisfaction and satisfaction results in p value = 0,000. The level of this service includes the relationship between patients and health services with patient satisfaction at the Ratahan Health Center. Keywords: Perception, Quality of Service, Patient Satisfactio

    Hubungan Antara Mutu Jasa Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan

    Get PDF
    Pelayanan kesehatan di Indonesia merupakan satu dari sekian komponen dalam sistemkesehatan yang melakukan sentuhan langsung kepada masyarakat. Mutu jasa pelayanan kesehatan begitu penting karena mempermudah masyarakat melaksanakan pemeriksaan kesehatan. Kepuasan pasien juga dapat diperoleh dari kualitas jasa pelayanan kesehatan yangditerima dari puskesmas. Mutu jasa pelayanan yang diberikan kepada penerima jasa pelayanan dapat berpengaruh pada kepuasan mereka terhadap jasa pelayanan kesehatan yangdiberikan oleh penyedia jasa. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui hubungan setiap dimensi mutu jasa pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di Puskesmas Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan survey analitik dan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampeldalam penelitian ini adalah 95 pasien rawat jalan di Puskesmas Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan. Sesuai dengan hasil statistik uji Fisher’s Exact, terdapat hubungan yang antara mutu jasa pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan. Saran yang dapat diberikan adalah alokasi tenaga kesehatan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab seperti kuantitas tenaga kesehatan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab serta perlunya Puskesmas Modoinding melakukan survei kepuasan pasien secara berkala untuk mengevaluasi mutu jasa pelayanan di Puskesmas Modoinding

    Gambaran Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Bailang Kota Manado

    Get PDF
    Masyarakat memiliki kebutuhan akan pelayanan kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan baik dilakukan individu ataupun kelompok di organisasi dalam memelihara kesehatan tubuh, mencegah terjangkit penyakit (Korompis, 2018).  Pelayanan yang bermutu merupakan salah satu syarat pelayanan kesehatan.  Dalam mengukur mutu jasa digunakan model Serqual (kualitas pelayanan) yang merupakan dasar konsep penelitian dimensi Rater. Lima dimensi mutu adalah Reliabilitas, Jaminan, Bukti Fisik, Empati dan Ketanggapan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan mutu jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas Bailang. Metode penelitian kuantitatif, desain deskriptif. Penelitian dilakukan di Puskesmas Bailang dan waktu pelaksanaannya Juli-November 2021. Respondennya adalah pasien yang berkunjung ke Puskesmas Bailang. Menggunakan teknik purposive sampling, diambil 100 responden yang telah memenuhi kriteria sampel yang diperoleh melalui pengisian kuesioner. Analisis data digunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini di dapatkan responden dengan kategori baik adalah reliabilitas 77 (77,0%), jaminan 96 (96,0%), bukti fisik 74 (74,0%), empati 96 (96,0%), dan daya tanggap 95 (95,0%). Maka dari penelitian ini responden sebagian besar menyatakan mutu jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas Bailang sudah baik. Kata Kunci: Mutu Jasa Pelayanan ABSTRACTThe community needs health services to improve health status, both individually and in groups in organizations in maintaining a healthy body, preventing disease (Korompis, 2018). Quality service is one of the requirements for health services. In measuring service quality, the Serqual model (quality of service) is used which is the basis of the concept of Rater dimension research. The five dimensions of quality are Reliability, Assurance, Physical Evidence, Empathy and Responsiveness. This study aims to describe the quality of health services at the Bailang Health Center. Quantitative research methods, descriptive design. The study was conducted at the Bailang Health Center and the implementation time was July-November 2021. The respondents were patients who visited the Bailang Health Center. By using purposive sampling technique, 100 respondents were taken who met the sample criteria obtained through filling out a questionnaire. Data analysis used univariate analysis. The results of this study found that respondents with good categories were reliability 77 (77.0%), assurance 96 (96.0%), physical evidence 74 (74.0%), empathy 96 (96.0%), and responsiveness 95 (95.0%). So from this study, the majority of respondents stated that the quality of health services at Bailang Health Center was good. Keywords: Quality of Servic

    KUALITAS JASA PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SORONG

    Get PDF
    Setiap warga Negara berhak atas akses pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, tanpa adanya diskriminasi serta berhak untuk menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk dirinya, sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Oleh karena itu, hak hidup sehat setiap warganya menjadi kewajiban serta tanggung jawab pemerintah yang kemudian direliasasikan melalui jaminan kesehatan bagi seluruh warga. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan publik yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan mealui kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat harus mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu. Rendahnya suatu mutu pelayanan rumah sakit akan berpengaruh pada ketidakpuasan pasien terhadap mutu pelayanan yang dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit (Pohan, 2012). Tujuan umum diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas jasa pelayanan dan kepuasaan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sorong. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif yang bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study . Populasi penelitian ini berjumlah 7571 pasien, dengan menggunakan Sampel yaitu 95,6 yang dibulatkan menjadi 100 responden. . Pengumpulan data diperoleh dari data primer melalui wawancara, kuesioner dan data sekunder diperoleh dari profil Rumah Sakit. Hasil di analisa menggunakan uji Chi-Square. Hasil penilitian kualitas jasa pelayanan dan kepuasan pasien di RSUD Kabupaten Sorong menunjukan bahwa kualitas jasa pelayanan dan kepuasan pasien berada pada kategori baik/puas.Kata kunci : Kualitas Jasa Pelayanan, Kepuasan PasienABSTRACT Every citizen is entitled to access quality health care and affordable, without any discrimination and entitled to self-determination of health services needed for him, in accordance with Law no. 36 of 2009 on Health. Therefore, the right to healthy living of every citizen becomes the obligation and the responsibility of the government which is then studied through health insurance for all citizens. Hospitals as one of the public service institutions that are influenced by the development of health science through technological progress, and the socio-economic life of the society must be able to improve the quality of service. The low quality of hospital services will affect the patient's dissatisfaction with the quality of service influenced by the quality of service provided by the hospital (Pohan, 2012). The general purpose of this research is to find out whether there is a relationship between service quality and satisfaction of inpatients at Sorong District General Hospital. This research uses Quantitative Method which is an analytic survey with cross sectional study approach. The population of this study amounted to 7571 patients, using a sample of 95.6 rounded to 100 respondents. . Data collection was obtained from the primary data through interviews, questionnaires and secondary data obtained from the Hospital profile. The results were analyzed using Chi-Square test. The result of study of service quality and patient satisfaction in Sorong District General Hospital shows that service quality and patient satisfaction are in good / satisfied category.Key word: Service Quality, Patient Satisfactio

    HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT CANTIA TOMPASO BARU

    Get PDF
    Mutu dalam suatu pelayanan kesehatan merupakan alat ukur yang digunakan dalam mengukur kebutuhan konsumen dalam hal ini pasien yang ada di rumah sakit, kebutuhan yang diamksud berupa pemberian jasa pelayanan guna mengetahui seberapa besar kebutuhan pasien yang diperolehnya selama mendapatkan pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan berkaitan erat dengan kepuasan pasien hal ini ditandai dengan komplain dari pasien, apabila komplain yang diajukan pada pihak pelayanan kesehatan yang diterimanya sebagai pemberi jasa tidak segera ditangani maka dapat menimbulkan turunnya kapabilitas pelayanan rumah sakit terhadap layanan dalam hal ini kepuasan pasien akan berpengaruh dalam menjaga mutu. Jenis penelitian ini merupakan cross sectional study, penelitian ini telah dilakukan di Rumah Sakit Cantia Tompaso Baru pada bulan April – September 2019. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 91 responden. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil ini diperoleh nilai probabilitas bukti fisik (0,021), kehandalan (0,007), ketanggapan (0,072), jaminan (0,004), Empati (0,008). Terdapat hubungan dari 4 dimensi yaitu bukti fisik, kehandalan, jaminan dan empati dan yang tidak terdapat hubungan yaitu 1 dimensi ketanggapan. Kata Kunci : Mutu dan Kepuasan Pasien ABSTRACTQuality in a health service is a measuring tool used in measuring the needs of consumers in this case patients in the hospital, the needs which are manifested in the form of providing services in order to find out how much the patient's needs are obtained while getting health care. The quality of health services is closely related to patient satisfaction. This is indicated by complaints from patients, if complaints submitted to the health service they receive as service providers are not immediately addressed, it can cause a decrease in the capability of hospital services to services in this case patient satisfaction will affect maintain quality. This type of research is a cross sectional study, this study was conducted at the Cantia Tompaso Baru Hospital in April - September 2019. The sample in this study amounted to 91 respondents. Measuring instruments in this study used a questionnaire. These results obtained the probability value of physical evidence (0.021), reliability (0.007), responsiveness (0.072), guarantee (0.004), Empathy (0.008). There is a relationship of 4 dimensions namely physical evidence, reliability, assurance and empathy, and there is no relationship, namely 1 dimension of responsiveness. Keywords: Quality, Patient Satisfactio

    HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PENDAPATAN DAN PEKERJAAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MANEMBO-NEMBO BITUNG 2015

    Get PDF
    ABSTRAK Rumah sakit adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Sebagai pelayanan publik, rumah sakit dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana baik itu alat-alat medis maupun tenaga kesehatan yang terlibat didalamnya. Sarana pelayanan kesehatan diadakan berdasarkan asumsi bahwa masyarakat membutuhkannya. Akhirnya masyarakat lebih memilih fasilitas kesehatan yang lebih modern atau tidak menutup kemungkinan beralih ke pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. hubungan antara pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan dengan  pemanfaatan pelayanan kesehatan di  Rumah  Sakit  Umum  Daerah  Manembo -Nembo Bitung  2015. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Bertempat di wilayah kerja Rumah Sakit Umum Daerah Manembo-nembo Bitung, dan akan dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 100 Responden. Variabel yang diteliti adalah tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, dan pemanfaat pelayanan kesehatan. Pengambilan data tingkat pendidikan, pendapatan, persepsi, dan pemanfaat pelayanan kesehatan menggunakan kuesioner. Uji hubungan menggunakan uji Chi-Square dengan α = 0,05 dan confidance interval 95%. Responden memanfaatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit   yaitu sebanyak 47 responden (74%). Berdasarkan tingkat pendidikan, pendidikan tinggi berjumlah 63 responden, pendidikan rendah 38 responden dengan p Value 0.002. Berdasarkan tingkat pendapatan, pendapatan > Rp. 2.150.000 52 responden, dan pendapatan ≤ Rp. 2.150.000  48 responden dengan p Value 0.671. Berdasarkan pekerjaan, Bekerja 69 responden, tidak bekerja 31 responden dengan p Value 0.976.Terdapat hubungan antara pendidikann dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan, sedangkan pendapatan dan Pekerjaan tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.   Kata Kunci : Pendidikan, Pendapatan, Pekerjaan, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan     ABSTRACT The hospital is one of the health-care facility that can meet the needs of the community on the utilization of health services. Public services in hospitals equipped with various facilities and infrastructure both medical devices and health professionals involved. Health care facilities are held based on the assumption that people need. Finally the people prefer a more modern health facilities or does not close the possibility of turning to traditional medicine. This study aims to determine the relationship between education, income, and work with health service utilization in the General Hospital of Manembo-Nembo Bitung 2015. This study is a descriptive analytic research using cross sectional approach. This research was conducted in the region of the Regional General Hospital Manembo-nembo Bitung, and will be held in October 2015 with a sample size of 100 respondents. The variables studied were level of education, income, employment, and health care beneficiaries. Data retrieval education level, income, perception and utilization of health services using a questionnaire. The relationship test using Chi- Square test. The respondents utilize the utilization of health services in hospitals as many as 47 respondents (74%). By level of education, higher education amounted to 63 respondents, respondents with lower education 38 p  Value 0.002. Based on the level of income, income > USD. 2,150,000 52 respondents, and revenue ≤ Rp. 2,150,000 48 respondents with p Value 0671. Based on the job, working 69 respondents, 31 respondents do not work with p Value 0976. There is a relationship between pendidikann with utilization of health services, while revenues and work not related to the utilization of health services.   Key words: Education, Income, Employment, Services Utilization healt

    HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS YENDIDORI KABUPATEN BIAK PROVINSI PAPUA

    Get PDF
    Kinerja pegawai menjadi sangat penting dikarenakan penurunan kinerja baik individu maupun kelompok dalam suatu perusahaan dapat memberikan dampak yang berarti dalam suatu perusahaan, yaitu akan berdampak pada tercapainya tujuan organisasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai  adalah motivasi kerja. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional (potong lintang). Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Desember 2020.  Tempat penelitian, dilakukan di Puskesmas Yendidori Kabupaten Biak Provinsi Papua.  Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai di puskesmas. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 30 pagawai.  Hasil uji hubungan antara motivasi kerja dan kinerja pegawai di Puskesmas Yendidori Kabupaten Biak dengan menggunakan uji statistik  Chi-square dengan nilai p= 0,019 atau (p> 0,05).  menunjukan ada  hubungan motivasi kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Yendidori. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Yendidori Kabupaten Biak Provinsi Papua. Kata kunci: Kinerja Karyawan, Motivasi ABSTRACTEmployee performance is very important because a decrease in the performance of both individuals and groups in a company can have a significant impact in a company, which will have an impact on the achievement of organizational goals. One of the factors that influence employee performance is work motivation. This research is an analytic survey research with a cross sectional approach (cross sectional). When this research was conducted in February - December 2020. The research site was conducted at the Yendidori Health Center, Biak Regency, Papua Province. The population in this study were all employees at the health center. The number of samples in the study was 30 staff. The results of the correlation test between work motivation and employee performance at the Yendidori Health Center, Biak Regency, used the Chi-square statistical test with a value of p = 0.019 or (p> 0.05). shows that there is a relationship between work motivation and employee performance at the Yendidori Health Center. The conclusion of this study is that there is a relationship between work motivation and employee performance at the Yendidori Health Center, Biak Regency, Papua Province.                                                                                                                                 Keywords: Employee Performance, Motivatio
    corecore