10 research outputs found

    Hubungan Antara Presentasi Diri Dengan Kesepian Pada Remaja Di SMA Taruna Nusantara

    Full text link
    Kesepian dapat dialami secara subjektif oleh siapa saja. Kesepian adalah perasaan individu yang kurang menyenangkan, bercirikan perasaan terasing dan hubungan yang kurang bermakna dengan individu lain. Berkaitan dengan hubungan interpersonal dan penerimaan sosial, individu mengembangkan keinginan dan USAha menampilkan kesan yang baik melalui presentasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara presentasi diri dengan kesepian pada remaja. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Taruna Nusantara kelas X dan sampel penelitian berjumlah 126 subjek. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan skala kesepian (34 aitem valid dengan α=0,922) dan skala presentasi diri (22 aitem valid dengan α=0,883). Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil analisis data menunjukkan nilai rxy = -0,286 dengan p = 0,001 (p<0,05), artinya terdapat hubungan negatif yang signifikan antara presentasi diri dengan kesepian. Semakin baik presentasi diri, maka semakin rendah kesepian yang dialami. Berdasarkan hasil penelitian presentasi diri memberikan sumbangan efektif sebesar 8.2% terhadap kesepian yang dialami oleh remaja di kelas X SMA Taruna Nusantara, sedangkan, 91,8 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

    Optimasi Daya Data Center Cloud Computing Pada Workload High Performance Computing (Hpc) Dengan Scheduling Prediktif Secara Realtime

    Full text link
    Tantangan terbesar yang muncul pada data center cloud computing adalah meningkatnya biaya konsumsi daya. Pengembangan data center akan bertolak belakang dengan penghematan daya, semakin tinggi performa sebuah data center, maka semakin tinggi pula konsumsi energi yang dibutuhkan, hal ini disebabkan oleh kebutuhan jumlah server ataupun hardware pada data center yang semakin meningkat. Data center cloud computing yang berbasis High Performance Computing (HPC) merupakan sebuah teknologi yang dibangun dari kumpulan server dalam jumlah besar untuk menjamin ketersediaan tinggi dari sebuah cloud computing, namun sebenarnya beberapa server tersebut hanya direncanakan untuk beban puncak yang jarang atau tidak pernah ter-jadi. Ketika beban pada titik terendah, maka server tersebut akan berada dalam kondisi idle. Optimasi daya dengan DNS (Dynamics Shutdown) dengan memanfaatkan kondisi beban rendah server dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengurangi konsumsi daya pada data center. Namun jika optimasi tersebut dilakukan dengan konvensional dan hanya berdasarkan data realtime, maka kemungkinan besar akan berpengaruh terhadap performa data center. Optimasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan metode prediksi menggunakan moving average untuk menentukan penjadwalan DNS. Hasil pengujian dengan komputer virtual menunjukkan bahwa dengan metode prediksi dapat mengurangi konsumsi daya sebesar 1,14 Watt dibandingkan dengan metode konvensional

    Perangkat Lunak Semi Hot Standby Router Protocol Pada Pc Router Berbasis Linux

    Get PDF
    Router memegang peranan penting dalam sebuah jaringan. Jika router mengalami suatu masalah dapat berakibat terhambatnya lalu lintas data dalam suatu jaringan. Untuk mengatasi masalah sebuah router, Cisco mengembangkan suatu sistem Hot Standby Router Protocol (HSRP). Namun HSRP ini belum dimiliki oleh router komputer. Padahal harga komputer lebih murah daripada router hardware. Semi HSRP merupakan suatu metode yang diimplementasikan pada router komputer dengan keterbatasan yang dimiliki oleh sebuah komputer dimana sebuahrouter komputer tidak dapat mengirimkan pesan resign yang mengijikan router lain untuk menggantikannyaketika router komputer ini mengalami kegagalan. Dalam semi HSRP dibentuk suatu kelompok router yang memiliki subnet yang sama pada masing-masing interfacenya.Pada masing-masing router dijalankan aplikasi yang berfungsi untuk mengatur jalannya mekanisme HSRP. Aplikasi ini memungkinkan router-router tersebut dapat berhubungan untuk mengetahui apakah ada masalah yang terjadi pada router utama yang berfungsi untuk meneruskan data klien dengan menggunakan alamat virtual IP dan MAC. Dalam berhubungan router-router tersebut menggunakan komunikasi broadcast. Ketika router utama mengalami kegagalan maka akan terjadi pemilihan router berdasarkan prioritas yang dimiliki oleh masing-masing router. Router dengan prioritas tertinggi akan menjadi router utama baru. Router yang terpilih tersebut melakukan penambahan IP yang digunakan sebagai virtual IP yang dikenali klien dan mengubah alamat MAC yang sama dengan router utama sebelumnya. HSRP pada router hardware dapat diimplementasikan dengan semi HRSP pada routerkomputer. Sebagaimana halnya HSRP Cisco perpindahan router dapat dilakukan secara otomatis dengan perpindahan alamat IP dan MAC. Perpindahan router ini tidak dipengaruhi besarnya lalu lintas jaringan dan jumlah router yang terdapat dalam satu kelompok

    Optimasi Replacement Strategy Untuk Metode Progressive Cache Pada Content Centric Networking (Ccn)

    Full text link
    Teknologi internet yang berkembang pesat, menyebabkan meningkatnya jumlah konten multimedia pada lalu lintas jaringan data. Content Centric Network (CCN) dengan fitur yang dimilikinya yaitu content distribution, multicast, in-network cache, mobility dan delay-tolerant networking, dikembangkan untuk memenuhi tantangan yang muncul pada model komunikasi host-to-host (teknologi internet saat ini), yaitu mendistribusikan konten-konten multimedia dengan lebih efisien. Performa CCN terbukti dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode progressive cache pada strategi penyimpanan cache. Metode Progressive Cache menggunakan prinsip kerja meminimalisir data one-timer, mempertimbangkan popularitas data dan frekuensi request data. Pada penelitian ini, metode Progressive Cache dioptimasi dengan merubah strategi cache replacement yang digunakan untuk lebih meningkatkan performa jaringan CCN yang dapat diterapkan pada segala jenis topologi jaringan. Optimasi dilakukan dengan menerapkan metode LRUd (LRU with distance), yang memperhitungkan recency serta jarak sumber data terhadap caching node pada strategi cache replacement dari Progressive Cache. Metode LRUd diterapkan pada seluruh node jaringan CCN. Hasil yang didapatkan dengan menerapkan metode LRUd dengan Progressive Cache pada jaringan CCN dapat meningkatkan cache hit-rate hingga 0.416%, menurunkan hop distance hingga 1,145% dan meningkatkan jumlah download hingga 0,722%

    Survei Teknik Clustering Routing Berdasarkan Mobilitas Pada Wireless Ad-hoc Network

    Get PDF
    Wireless ad-hoc merupakan sebuah skema jaringan yang didesain supaya mampu beroperasi tanpa membutuhkan infrastruktur tetap serta bersifat otonom. Teknik flooding pada proses path discovery dalam kasus wireless ad-hoc network dapat menimbulkan masalah beban jaringan yang berlebihan. Oleh karena itu, sebuah skema clustering diusulkan untuk mengurangi adanya flooding paket yang berlebihan dengan membagi node-node dalam jaringan menjadi beberapa bagian berdasarkan parameter tertentu. Teknik ini efektifuntuk mengurangi paket yang harus dilewatkan dalam jaringan. Namun masalah muncul ketika sebuah jaringan wireless ad-hoc harus membentuk sebuah cluster dengan mempertimbangkan beberapa parameter khusus. Parameter tersebut harus disesuaikan dengan kasus yang dihadapi. Pada tulisan ini akan dibahas secara khusus mengenai penerapan skema clustering dalam lingkungan wireless ad-hoc network, baik pada MANETdan penyesuaian skema clustering yang harus dilakukan pada VANET berdasarkan mobilitasnya

    Implementation Of Johnson's Shortest Path Algorithm For Route Discovery Mechanism On Software Defined Network

    Full text link
    Software Defined Network is a network architecture with a new paradigm which consists of a control plane that is placed separately from the data plane. All forms of computer network behavior are controlled by the control plane. Meanwhile the data plane consisting of a router or switch becomes a device for packet forwarding. With a centralized control plane model, SDN is very vulnerable to congestion because of the one-to-many communication model. There are several mechanisms for congestion control on SDNs, one of which is modifying packets by reducing the size of packets sent. But this is considered less effective because the time required will be longer because the number of packets sent is less. This requires that network administrators must be able to configure a network with certain routing protocols and algorithms. Johnson's algorithm is used in determining the route for packet forwarding, with the nature of the all-pair shortest path that can be applied to SDN to determine through which route the packet will be forwarded by comparing all nodes that are on the network. The results of the Johnson algorithm's latency and throughput with the comparison algorithm show good results and the comparison of the Johnson algorithm's trial results is still superior. The response time results of the Johnson algorithm when first performing a route search are Faster than the conventional OSPF algorithm due to the characteristics of the all pair shortest path algorithm which determines the shortest route by comparing all pairs of nodes on the network

    Implementasi Optimistic Concurrency Control pada Sistem Aplikasi E-Commerce Berdasarkan Arsitektur Microservices Menggunakan Kubernetes

    Full text link
    MicroService memiliki banyak pendekatan dalam penerapannya. Salah satunya dengan membuat setiap Service bersifat isolated. Untuk memenuhi sifat isolated tersebut komunikasi dilakukan secara asinkronus dimana setiap Service berkomunikasi menggunakan bantuan dari event bus. Duplikasi data akan sering terjadi dikarenakan Service bersifat isolated yaitu setiap Service tidak bisa mengambil data pada database yang bukan miliknya. Oleh karena itu duplikasi data harus tetap sinkron di setiap Service. Permasalahan muncul pada saat dilakukan scaling. Service yang di scaling memproses event secara konkuren sehingga urutan eksekusi setiap event bisa saja tidak terurut. Hal ini memungkinkan keadaan nilai dari suatu data menjadi tidak konsisten diantara masing-masing database tiap Service. Optimistic Concurrency Control sebagai solusi terhadap masalah konsistensi data yang terjadi. Hasil dari solusi yang diterapkan membuat nilai data menjadi sinkron disetiap database Service dalam keadaan scaling
    corecore