23 research outputs found

    Membangun Ketahanan Nasional yang Berkelanjutan dalam Konteks Kemajemukan Bangsa Indonesia

    Get PDF
    Perjuangan Bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dari penjajah telah selesai, namun perjuangan untuk menjaga eksistensi negara-bangsa dalam mencapai tujuan nasional serta mempertahankan kemerdekaan yang hakiki sesuai cita-cita para pendiri negara - bangsa (the founding fathers), belumlah selesai dan masih terus diperjuangkan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya pemahaman tentang Ketahanan Nasional secara berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia yang sangat pluralis. Ketahanan Nasional dapat dipahami baik sebagai konsepsi maupun sebagai suatu kondisi. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi merupakan pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional. Kemudian pemahaman Ketahanan Nasional sebagai suatu kondisi adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk menjamin kelangsung hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Melalui pemahaman tentang Ketahanan Nasional yang berkelanjutan dalam konteks kemajemukan bangsa Indonesia diharapkan setiap komponen bangsa memiliki wawasan kebangsaan yang utuh dan tanggung jawab yang tinggi untuk bersama sama menjaga dan melestarikan kebhinekaan tunggal ika sebagai identitas primer. Pembahasan ini menggunakan metode historis dan model Astagatra. Model yang berisi delapan gatra terdiri atas trigatra (geografi, sumber daya alam, demografi) dan panca gatra ( ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan keamanan). Hasil analisis adalah bahwa keberlangsungan hidup dan eksistensi suatu bangsa, sangat dipengaruhi oleh kemampuan bangsa tersebut dalam memahami dan menguasai kondisi Astagatra secara berkelanjutan. Kesimpulan pembahasan bahwa pemahaman tentang Astagatra secara utuh dan berkelanjutan merupakan ketahanan nasional yang dapat memberi kontribusi positif dalam meneguhkan kemajemukan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Implikasi pembahasan adalah bilamana ketahanan nasional diabaikan oleh masyarakat Indonesia maka dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan hidup bangsa yang sangat majemuk. Kata kunci: ketahanan nasional, astagatra, kemajemuka

    TRANSFORMASI SISTEM MAINTENANCE, REPAIR, AND OVERHAUL (MRO) PADA PT DIRGANTARA INDONESIA

    Get PDF
    Transformasi sistem Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) memiliki peran krusial dalam industri penerbangan, termasuk di PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sebagai perusahaan manufaktur pesawat terbesar di Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis dan merumuskan langkah-langkah strategis guna meningkatkan efisiensi, keandalan, dan kualitas layanan MRO di PT DI. Penelitian menggunakan metode studi literatur dengan menganalisis literatur ilmiah terkini tentang transformasi sistem MRO. Dalam kajian ini, diuraikan tujuh permasalahan yang perlu diidentifikasi dan dianalisis, antara lain kurangnya efisiensi operasional, downtime pesawat yang tinggi, kurangnya transparansi dan informasi, manajemen sumber daya yang tidak efisien, kurangnya kolaborasi dengan pemasok dan pihak terkait, kualitas pekerjaan yang tidak konsisten, serta tantangan regulasi dan kepatuhan. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, PT DI dapat mengadopsi teknologi digital dan otomatisasi, merencanakan pemeliharaan terencana dengan baik, memperkuat manajemen sumber daya, meningkatkan kolaborasi dengan pemasok dan pihak terkait, serta menerapkan standar kualitas yang ketat dan memahami regulasi dan persyaratan keselamatan penerbangan. Pelaksanaan transformasi ini akan memerlukan komitmen dan kerjasama dari semua pihak terkait, termasuk manajemen, tenaga kerja, dan mitra bisnis

    STRATEGI PENEGAKAN KEBIJAKAN HILIRISASI NIKEL TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DOMESTIK DAN KEMANDIRIAN INDUSTRI PERTAHANAN

    Get PDF
    Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis strategi kebijakan pemerintah Indonesia dalam program hilirisasi hasil tambang, khususnya nikel dalam pemenuhan kebutuhan dan kemandirian industri pertahanan. Pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode yuridis normative. Pendekatan masalah pada penelitian ini dilakukan secara teoritis dan formil melalui hukum positif yang berlaku di Indonesia termasuk kebijakan instansi yang berhubungan dengan hilirisasi. Data yang diperoleh untuk menunjang penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, data primer melalui wawancara dengan Kodam Bukit Barisan dan data sekunder menggunakan sumber bacaan meliputi buku, peraturan perundang-undangan baik Undang-Undang, peraturan menteri, serta dasar hukum lain yang masih berlaku, jurnal atau karya tulis ilmiah dan media elektronik yang memiliki kredibilitas. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kebijakan hilirisasi memiliki pengaruh positif terhadap kebutuhan dan inovasi dalam negeri dibidang industri pertahanan, hal ini dilihat dari mulai adanya pengembangan kendaraan listrik oleh Badan Usaha Milik Negara industri pertahanan yakni PT. Perindustrian TNI Angkatan Darat atau PT. PINDAD. Serta strategi yang dilakukan untuk menunjang kebijakan hilirisasi melalui perbantuan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjaga objek vital nasional dan pemenuhan kebutuhan pertambangan khususnya nikel dalam negeri

    KEMANDIRIAN INDUSTRI PERTAHANAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMBANGUNAN KRI PERUSAK KAWAL RUDAL (PKR 10514)

    Get PDF
    Kemandirian industri pertahanan berperan mendukung kekuatan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI dalam menjalankan tugas operasi. Kemampuan dan kesiapan memproduksi alutsista sebagai indikator kemandirian industri pertahanan ingin ditunjukan oleh PT PAL Indonesia (Persero) dengan membangun kekuatan alutsista TNI AL, yaitu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) berjenis Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514 menggunakan basis desain Ship Integrated Geometrical Modularirty Approach (SIGMA). Namun terdapat gap antara target dengan kondisi aktual, PT PAL Indonesia (Persero) harus bekerjasama dengan galangan kapal Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda dalam membangun KRI berjenis PKR 10514 tersebut. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif, bertujuan melakukan konstruksi fenomena atau gap kemudian menemukan dan mengembangkan teori-teori yang dibangun melalui data sekunder. Maka penelitian ini melakukan analisis kesisteman (system thinking) terhadap gap serta analisis strategi dengan metode SWOT untuk menentukan strategi sebagai solusi gap tersebut. Berdasarkan hasil analisis system thinking menunjukan kerjasama luar negeri dalam pembangunan KRI berjenis PKR 10514 dapat meningkatkan kesiapan PT PAL Indonesia (Persero) memproduksi alutsista TNI AL. Kemudian diversifikasi strategi dan melakukan lebih banyak strategi baru yang bersifat taktis dalam membangun KRI berjenis PKR 10514 menjadi strategi terbaik berdasarkan hasil analisis SWOT. Sehingga tercapai kemandirian industri pertahanan dengan kapabilitas SDM dalam penguasaan teknologi tinggi untuk mendukung kekuatan alutsista TNI AL
    corecore