2 research outputs found
Pelatihan Menyusun Dokumen Pemajuan Kebudayaan Desa/Nagari: Nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang Panjang (Sikapa) dan Nagari Harau Kabupaten Lima Puluh Kota.
Artikel ini bertujuan menjelaskan pelatihan penyusunan Dokumen Pemajuan Kebudayaan Desa (DPKD) atau nagari yang dilakukan kepada para peserta tim penyusun dokumen DPKD dari Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang dan Nagari Harau. Kedua nagari ini berada di Kabupaten Lima Puluh Kota. Menyusun DPKD adalah suatu kegiatan menggali potensi kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing di kedua nagari tersebut. Untuk menggali potensi budaya itu, tim penyusun yang disebut Daya Desa dibekali dengan pengetahuan mencari data, mengindentifikasi, mengelompokkan, mendeskripsikan, dan menginformasikan kondisi serta perkembangan dari budaya yang ada. Beberapa dari budaya yang terdata itu, tim Daya Desa merekomendasikan untuk dijadikan kegiatan pembangunan kebudayaan oleh Pemerintahan Nagari. Metode yang digunakan adalah ceramah, praktik menyusun dokumen, presentasi oleh masing-masing tim, dan evaluasi hasil kerja. Hasil pelatihan menujukkan bahwa tim telah mampu menyusun dokumen DPKD dan merekomendasikan budaya yang menjadi prioritas dijadikan kegiatan kepada pemerintahan nagari masing-masing
Pelatihan Pengembangan Tari Dan Musik Kreasi Baru pada Sanggar Mustika Minang Duo, Nagari Kampuang Baru, Pariaman
Program Pengabdian Masyarakat Mandiri ini dilakukan dalam bentuk pelatihan tari dan musik pada Sanggar Mustika Minang Duo. Pelatihan diawali dengan pengenalan teknik-teknik dasar dalam melakukan gerak tari maupun teknik memainkan alat musik. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode demonstrasi dan diskusi, diakhiri dengan kolaborasi tari dan musik. Kolaborasi ditujukan untuk mengasah kreativitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Program Pengabdian Masyarakat Mandiri ini juga bertujuan untuk mendorong kerjasama dengan Dinas Pariwisata sebagai wadah apresiasi guna mengenalkan kesenian kepada masyarakat luas. Pengabdian Masyarakat Mandiri ini menghasilkan perbaikan manajemen Sanggar Mustika Minang Duo yang semula masih bersifat tradisional, agar memiliki struktur organisasi formal, guna menjamin keberlanjutan dari pengembangan berbagai nomor tari dan musik kreasi baru di masa yang akan datang.AbstractCommunity Service Program is carried out in the form of dance and music training at the Mustika Minang Duo Studio. The training begins with an introduction to basic techniques in performing dance moves and techniques for playing musical instruments. This activity was carried out using demonstration and discussion methods, ending with dance and music collaboration. Collaboration is aimed at honing creativity without abandoning local wisdom. This Independent Community Service Program also aims to encourage collaboration with the Tourism Office as a forum for appreciation to introduce art to the wider community. Community Service resulted in an improvement in the management of the Mustika Minang Duo Studio, which was originally still traditional in nature, so that it has a formal organizational structure, to ensure the continuity of the development of various dance numbers and new music creations in the future