56 research outputs found

    Peranan Wanita Nelayan (Istri Nelayan) Jaring Insang Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Di Desa Bejalen, Perairan Rawa Pening, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang

    Full text link
    The role of fisher women is not only as a housewife but also the breadwinner, the fisher women have a dual role of women in her family. Fisher women help their husband working to fulfill family needs. The aims of the research are to discover contribution of gillnet fisher women\u27s income to family income and the factors that influence the gillnet fisher women\u27s income in Bejalen village. Descriptive method based on case study used in this research. The sampling method used in this research was purposive sampling, and total sample was 25 samples took from 60 fisher women samples. Data analysis used in this research were the Spearman Rank correlation test and multiple linear regression test. The results showed the women\u27s role to improve the family income in Bejalen village by working in various business sectors with an average income of Rp634.000,00 per month with a contribution to family income by 37.11%. The highest fisher women\u27s income was Rp2.000.000,00 with 75,48% contribution to the family income and the lowest was Rp300.000,00 with 26% contribution to family income. The factors which influence the gillnet fisher women\u27s income significantly was working time. Fisherman\u27s income, age, member of family, and education were not influence significantly

    Analisis Teknis Dan Finansial USAha Penangkapan Rajungan (Portunus Pelagicus) Dengan Alat Tangkap Bubu Lipat (Traps) Di Perairan Tegal

    Full text link
    Usaha penangkapan ikan merupakan kegiatan ekonomi yang dipengaruhi oleh faktor produksi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Usaha penangkapan dikatakan berhasil apabila mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi pelaku USAhanya. Bubu lipat adalah alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan Tegal untuk menangkap rajungan. Rajungan merupakan komoditi perikanan yang memiliki nilai jual tinggi, baik sebagai komoditi lokal maupun komoditi ekspor. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk menganalisa aspek teknis alat tangkap bubu lipat (Traps) di Perairan Tegal, menganalisa pendapatan, biaya dan keuntungan USAha penangkapan, menganalisa tingkat kelayakan finansial USAha penangkapan rajungan dengan alat tangkap bubu lipat (Traps) di Perairan Tegal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 hingga Januari 2014 di Desa Suradadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengambilan sampel snowball sampling. Model analisis data menggunakan analisis kelayakan USAha dengan menggunakan beberapa indikator diantaranya NPV, B/C Ratio, IRR, dan payback period. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pendapatan USAha penangkapan menggunakan bubu lipat sebesar Rp 73.867.733 per tahun dan keuntungan rata-rata sebesar Rp. 12.971.844 per tahun. Usaha penangkapan tersebut layak untuk dijalankan, karena nilai NPV USAha tersebut bernilai positif dengan nilai NPV Rp 34.025.723 – Rp 52.554.963 (rata-rata Rp. 42.178.564); IRR 53 % - 66 % (rata-rata 61 %); payback period 3,7 – 5,0 tahun (rata-rata 4,4 tahun); dan B/C Ratio 0,13 – 1,18 (rata-rata 1,15). Hal ini membuktikan bahwa USAha penangkapan tersebut layak dijalankan. Fishery is an economic activity affected by a production factors which aimed to gain profit. Fishery can be categorized as successful if the fisherman can gain the maximum profit. Traps is fishing gear catching used by people in Tegal to catch blue swimming crab. Blue swimming crab is a fishing commodity with high economic value, either for local and export. The purpose of this research were to analyze the technical aspect in form fishing gear catching traps in Tegal, to analyze the income, to expense and profit, and to analyze the financial feasibility of traps in Tegal. This research was conducted from December 2013 to January 2014 in Suradadi village. The method used descriptive qualitative and quantitative. Sampling method used snowball sampling. This research used variables of business feasibility including NPV, B/C Ratio, IRR, and payback period. The value of NPV is Rp 34.025.723 – Rp 52.554.963 (the average is Rp 42.178.564). The value of IRR is 53 % - 66 % (the average is 61 %). The value of payback period is 3,7 – 5,0 years (the average is 4,4 years) and the value of B/C Ratio is 0,13 – 0,18 (the average is 0,15). This research proved of blue swimming crab fisheries are feasible and profitable

    Analisis Kelayakan Finansial USAha Perikanan Payang Jabur (Boat Seine) Di Pelabuhan Perikanan Pantai Asemdoyong Kabupaten Pemalang

    Full text link
    Alat tangkap Payang Jabur di Pelabuhan Perikanan Pantai Asemdoyong dari tahun ke tahun mengalami perkembangan. Dengan demikian, perlu diketahui seberapa jauh kegiatan perikanan Payang Jabur masih dapat berjalan dan layak untuk diusahakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pengoperasian Payang Jabur, menganalisis besarnya biaya, keuntungan dan tingkat kelayakan finansial dari USAha perikanan Payang Jabur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat survei. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus. Metode pengumpulan datanya berupa metode observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini populasi berjumlah 35 pemilik kapal (juragan) maka diambil semua untuk responden. Hasil analisis finansial diketahui bahwa investasi yang diperlukan dalam USAha perikanan payang jabur di Asemdoyong rata-rata sebesar Rp. 37.242.857,- penerimaan rata-rata Rp. 155.158.494,- per tahun dengan biaya total rata-rata sebesar Rp. 121.675.211,- per tahun. Dengan demikian rata-rata keuntungan yang didapat dalam satu tahun sebesar Rp. 33.483.283,-. Analisis kelayakan diketahui rata-rata nilai NPV sebesar Rp. 134.856.778,- nilai B/C Ratio adalah 1,28; nilai IRR sebesar 76 % dan PP 1,11 tahun. Analisis tersebut memiliki nilai NPV positif, B/C Ratio > 1 dan IRR > discount rate. Hal ini menunjukkan USAha perikanan payang jabur di Pelabuhan Perikanan Pantai Asemdoyong memiliki peluang yang baik dan layak untuk dikembangkan

    Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Dasar Dan Fungsional Dalam Strategi Peningkatan Produksi Di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Kota Tegal Jawa Tengah

    Full text link
    Tegalsari Grade C Fisheries Port expected that it could be growth centre and fishery economic development based on cached fishery, on economic development as a whole. The purpose of this study to know the condition of basic and functional facilities in the Coastal Fishery Port Tegalsari Tegal, analyzing the utilization rate of basic and functional facilities in the Port of Tegal Tegalsari Coastal Fisheries and determine strategies to improve utilization of the basic facilities and functional Tegalsari Grade c Fishing Port City Tegal. This research used descriptive survey method with case study by survey and observation in location. As for collection data is done using observation methods, interviews, secondary data collection, and documentation. Data analyzed by using qualitative and quantitative descriptive method, SWOT analysis used to determine the utilization of port facilities. The results showed that potential of fishery resources in Tegal city reached 23,106,269 kg for a year. Tegalsari Grade c Fishery Port facilities consist of basic facility, functional and supporting facilities generally in good condition. Rate of water ways utilization at 70%, 52.8% of the pool area, 82.5% of deep basin, wharf at 90.6%, 62.69% of the auction office, parking area by 44.33% and twice of total area for existing facilities is area of ports fisheries in PPP Tegalsari. Increasing product\u27s strategy should be doing with optimization of port facilities that are useful for increasing fish production, improve the type and production value of fishing effort to increase production, maintenance and development of Fishery Port facilities and increasing the number of environmentally fishing gear for economically performance

    Analisis Kebutuhan Perbekalan Kapal Penangkap Ikan Di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung, Rembang

    Full text link
    Perbekalan dari suatu kapal penangkap ikan adalah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh nelayan untuk melancarkan kegiatan operasionalnya seperti kebutuhan BBM, es, air bersih, kebutuhan beras, minyak pelumas dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini membahas dua komponen perbekalan yang disediakan oleh Pelabuhan Perikanan yaitu kebutuhan solar dan es pada kapal Mini Purse seine dan kapal Cantrang yang berukuran 10-30 GT. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan dan menganalisis kebutuhan perbekalan pada kapal penangkap ikan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung Rembang selama lima tahun (2014-2018) yang akan datang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013–Januari 2014 di PPP Tasikagung, Rembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode analisis Time Series dan Diskriptif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Hasil Perkiraan kebutuhan solar pada Kapal Mini Purse seine pada tahun 2014-2018 tertinggi pada tahun 2016 dengan jumah kebutuhan solar yaitu 9.934.058 liter, pada tahun 2017 sebanyak 8.801.138 liter dan mengalami penurunan 28,5% pada tahun 2018. Perkiraan kebutuhan es pada Kapal Mini Purse seine, tahun 2014-2018 tertinggi pada tahun 2016 yaitu 50.457,20 ton, pada tahun 2014 kebutuhan es yaitu 47.428,96 ton mengalami penurunan 24,1% pada tahun 2015, pada tahun 2017 sejumlah 44.702,85 ton, mengalami penurunan 28,5% pada tahun 2018. Perkiraan kebutuhan solar pada Kapal Cantrang, pada tahun 2014-2018 tertinggi pada tahun 2017 sebanyak 14.802.667 liter. Pada tahun 2015 sebanyak 11.851.000 liter, mengalami penurunan 41,8% pada tahun 2016, dan pada tahun 2018 sebanyak 14.114.333 liter. Perkiraan kebutuhan es pada Kapal Cantrang tahun 2014-2018 tertinggi pada tahun 2017 yaitu 84.586,67 ton es, pada tahun 2015 yaitu 67.720 ton es mengalami penurunan 41,8% pada tahun 2016, serta pada tahun 2018 dengan total kebutuhan es yaitu 80.653,33 ton es. Supply of a fishing vessel is a necessity that must be fulfilled by fishermen to expedite its operational activities, as the needs arefuels, ice, fresh water, rice, lubricating oil,etc. This research analysed the two components of the supplies provided by the fishing port werefuel and ice for Mini Purse seine and Danish seinevessel (10-30 GT). This research objectives were to estimate and analyse the supply needs of the fishing vessel at Tasikagung fishing port, Rembang for the next five years (2014-2018). This research conducted in December 2013-January 2014 at Tasikagung fishing port, Rembang. Methods used in this research were oftime series analysis and descriptive. Sampling method used purposive sampling. The estimating results of Mini Purse seine vessels fuels on year 2014-2018 highest in 2016 is 9,934,058 liter, in 2017 is 8,801,138 liter and decreased 28.5% in 2018. The needs estimated of Mini Purse seine vessels ice ,on years 2014-2018 highest in 2016 is 50,457.20 metric ton, in 2014 is 47,428.96 metric ton decreased 24.1% in 2015, in 2017 is 44,702.85 metric ton decreased 28.5% in 2018. The needs estimated of Cantrang vessels fuels, in 2014-2018, highest in 2017 is 14,802,667 liter, in 2015 is 11,851,000 liter decreased 41.8% in 2016, and in 2018 is 14,114,333 liter. The needs estimated of Cantrang vessels ice, in 2014-2018 highest in 2017 is 84,586.67 metric ton, in 2015 is 67,720 metric ton decreased 41.8% in 2016, and in 2018 is. 80,653.33 metric ton

    Analisis Tingkat Kesejahteraan Nelayan Alat Tangkap Gill Net Desa Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

    Full text link
    Desa Asinan merupakan salah satu desa yang bersebelahan langsung dengan perairan Rawapening dengan mayoritas nelayan menggunakan alat tangkap gill net dalam operasi penangkapan. Tidak menentunya pendapatan nelayan gill net dari kegiatan penangkapan tidak sebanding dengan semakin tingginya harga barang kebutuhan pokok dan jasa, sehingga membuat keluarga nelayan harus mencari pekerjaan tambahan demi memenuhi kebutuhan keluarga dan meningkatkan tingkat kesejahteraan rumah tangga. Perbedaan pekerjaan tambahan di luar aktifitas penangkapan juga turut menentukan nilai pendapatan nelayan gill net sehingga secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi Perubahan tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan pendapatan antar nelayan gill net Desa Asinan dengan nilai koefisien gini (ketimpangan) 0,38. Berdasarkan indikator kesejahteraan menurut BPS dan hasil penjumlahan skoring maka diketahui bahwa nelayan gill net Desa Asinan memiliki tingkat kesejahteraan tinggi (skor 20 – 24) dengan jumlah skor 22, dan berdasarkan analisis statistik menggunakan NTN didapatkan nilai NTN nelayan gill net Desa Asinan sebesar 1,381 dimana NTN > 1 maka dapat dinyatakan bahwa semua responden nelayan gill net sejahtera. Tidak terdapat perbedaan hasil akhir dari tingkat kesejahteraan menurut BPS dengan NTN

    Analisis Kinerja Satker Psdkp Pekalongan Dilihat Dari Aspek Perikanan Tangkap Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Pekalongan

    Full text link
    PSDKP Unit Pekalongan is one of the public organizations that provides services, hence this factor affected PSDKP Unit performance towards the fishers entrepreneur. The purposes of study were to find out PSDKP Unit Pekalongan's performance, analyze PSDKP Unit services quality towards fishing entrepeneur satifaction in PSDKP Unit Pekalongan and to analyze the research result to find solution from the problem that faced by the Satker PSDKP Pekalongan. The reseach method used in this reseach was descriptive method, while the sampling method used was purposive sampling by the number of samples taken 30 respondents. Data analysis methods used are Servqual Analysis and Cartesian Diagram. The result from the fishing's services quality research were 79,40%. Servqual score analysis can be seen that expectation is 1472, while the perception is 1176, so that the Servqual score that can be obtained was -296. Cartesian Diagram analysis showed that power responsiveness dimension is in A quadrant it meant become first priority, empathy dimension in B quadrant it meant maintain performance, direct evidence dimension in C quadrant was inlow priority and reliability and assurance dimension in D quadrant was in overcome priority

    Perbedaan Tingkat Pendapatan Nelayan dan Tingkat Kelayakan Finansial USAha Perikanan Tangkap Payang dan Cantrang di Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang Kabupaten Kendal

    Full text link
    Kabupaten Kendal memiliki Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang yang terletak di Desa Gempolsari kecamatan Rowosari. PPP Tawang tersebut membawahi 4 TPI, yaitu TPI Tawang, TPI Sendang Sikucing, TPI Tanggul Malang dan TPI Bandengan. TPI Tawang merupakan TPI terbesar yang ada di kabupaten Kendal dengan jumlah produksi pada tahun 2011 sebesar 1.530,8 ton. Alat tangkap payang dan cantrang berjumlah hampir sama. Jumlah alat tangkap payang pada tahun 2011 tercatat adalah 49 unit dan alat tangkap cantrang sebanyak 42 unit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pendapatan nelayan serta menganalisis tingkat kelayakan USAha alat tangkap payang dan cantrang, yang dilaksanakan pada bulan september–oktober 2012 di Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang Kabupaten Kendal. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode snowball sampling dengan menentukan satu atau dua orang sebagai sampel dan selanjutnya menunjukkan orang lain yang bisa dijadikan sampel. Analisis data menggunakan uji parsial t (t test) dengan SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pendapatan per ABK nelayan dengan alat tangkap cantrang lebih besar dari pendapatan ABK nelayan dengan alat tangkap payang yaitu pendapatan per ABK nelayan dengan alat tangkap cantrang sebesar Rp 51.072 /trip dan payang sebesar Rp 34.922 /trip dan menunjukan bahwa kedua USAha alat tangkap tersebut layak untuk dijalankan, karena nilai NPV kedua USAha tersebut bernilai positif dengan didapatkan NPV untuk jaring payang sebesar Rp 1.009.616.526 dan untuk NPV jaring cantrang sebesar Rp 856.936.337. Didapatkan juga nilai IRR untuk jaring payang sebesar 494% dan IRR untuk jaring cantrang sebesar 390%. Hal ini membuktikan bahwa kedua USAha penangkapan masih menghasilkan keuntungan dan layak untuk dijalankan

    Analisis Perbandingan Efisiensi Tempat Pelelangan Ikan (Tpi) Tasikagung, Karanganyar, Dan Sarang Di Kabupaten Rembang

    Full text link
    The biggest source of District pure income in Rembang Regency was captured from fishery production value that landed in auction place, TPI has an important role in fishing port and should be managed as well to reach the optimum function. But, not all the facilites and infrastructure are well available and optimum, that cause TPI efficiency. The purpose of this study was to identify the facilites and infrastructure, analyze the efficiency, and efficiency comparison of Tasikagung, Karanganyar, and Sarang fish auctin place in Rembang Regency. The reseach method in this reseach was descriptive method, while the sampling method was purposive sampling. Data analysis methods are Data Envelopment Analysis (DEA) Banxia Fontier Analysis. The result show that the identificatin the existing the facilites and infrastructure of the third in Rembang Regency was the auction floor is perforated, sanitation facilities dan garbages were disfunction, and nothing fish storage. The result of anlilysis of TPI Tasikagung and Sarang were got scor 100 %, while TPI Karanganyar 97,93%. To achieve efficient so needed to be reduction or increase input and output according to the potential value improvement
    • …
    corecore