11 research outputs found

    Tipologi Rumah Tradisional Kampung Wana di Lampung Timur

    Full text link
    Tipologi rumah tradisional Kampung Wana merupakan gambaran mengenai bentuk, denah, tata ruang yang tercermin melalui kebudayaan masyarakat Kampung Wana terhadap lingkungan alam dan sosialnya. Dalam konteks itu, tipologi rumah tradisional di Kampung Wana terkandung aspek kosmologis berupa adaptasi terhadap lingkungan alam dan nilai-nilai yang memiliki makna sebagai pengatur kehidupan masyarakat untuk menciptakan tertib sosial. Namun, dalam perkembangan teknologi dan kemajuan zaman bukan tidak mungkin arsitektur rumah tradisional khususnya mengenai tipologi dan bentuk rumah tersebut mengalami Perubahan, jika demikian bagaimana prospek tipologi rumah tradisional pada masyarakat di Kampung Wana ke depan manakala mereka tetap bertahan, ataupun sebaliknya, bagaimana mereka merespon Perubahan itu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan merupakan penelitian etnografi. Bila dilihat dari kedalaman analisisnya, maka jenis penelitian bersifat deskriptif, yakni menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Penelitian deskriptif menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta mengenai populasi atau bidang tertentu, dalam hal ini tentang tipologi arsitektur rumah tradisional pada masyarakat Kampung Wana. Adapun pengambilan data melalui observasi, wawancara mendalam pada sejumlah informan, dan studi pustaka. Untuk pengambilan gambar, dilakukan foto dan membuat sketsa atau denah rumah

    Keterdidikan Perempuan Sunda Dalam Cerita Nini Anteh

    Full text link
    Penelitian ini berpijak pada fenomena bahwa cerita rakyat memiliki fungsi sistem proyeksi bagi masyarakatnya. Sebagai sosok yang terdapat dalam cerita rakyat Sunda, Nini Anteh dikisahkan sebagai perempuan yang setara dengan laki-laki. Kesetaraan tersebut dibangun melalui keterdidikan Nini Anteh sebagai subjek terdidik sehingga memiliki kesadaran kritis mengenai potensi dan posisinya dalam keluarga dan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keterdidikan perempuan Sunda dalam cerita Nini Anteh yang tampak melalui struktur narasi, konteks, dan fungsi cerita Nini Anteh dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan Nini Anteh sebagai perempuan terdidik mampu mencapai kesetaraan gender, bahkan dirinya mampu mencapai derajat yang tinggi dengan kemandirian yang dimilikinya. Cerita Nini Anteh memiliki fungsi sistem proyeksi yang memposisikan Nini Anteh sebagai sosok subjek terdidik. This research rests on the phenomenon that folklore has function of projection system for their society. As a figure in sundanese folklore, Nini Anteh represented as a symbol of gender equality. The equality is built because Nini Anteh is an educated subject so she has critical awarness about her potential and position in her family and society. The purpose of this research is to describe sundanese women education which appeared in structure of narration, context, amd the function of Nini Anteh Story with descriptive qualitative method. The reseult shows that Nini Anteh as a well educated women achieved gender equality, and also her independency can make her has a high degree as a women. Nini Anteh story having a projection system that positioned her as a well educated subject

    CULTURAL SIGNIFICANCE OF THE NONDOI RITUAL IN SHAPING THE IDENTITY OF EAST KALIMANTAN, INDONESIA’S NEW CAPITAL CITY

    Get PDF
    The Indonesian governmentâs decision to relocate the capital to East Kalimantan carries implications for the indigenous Paser people, raising concerns about the potential diminishment of their rich cultural heritage, including the Nondoi ritual. This qualitative research focuses on understanding the construction of the Paser community identity, explicitly emphasizing the Nondoi ritual deeply rooted in ancestral traditions. This study used an ethnographic method to unveil key characteristics within Paserese society through observations and interviews with traditional leaders, community figures, and mulung (shaman). The findings demonstrate that the Nondoi ritual, enriched with religious, spiritual, noble, social, and morally moderate values, plays a pivotal role in expressing and preserving the identity of the Paser community. As East Kalimantan becomes the new capital, the Nondoi ritual is a vital cultural force strenghtening the Paserese identity amidst evolving socio-cultural landscapes
    corecore