ANALISIS DOMINASI AKAD IJARAH DALAM OBLIGASI SYARIAH DI INDONESIA

Islamic bonds (sukuk) are proof of ownership of tangible assets or investment activities, which funds obtained from the issuance of Islamic bonds are used for purposes in accordance with sharia principles. In Indonesia, there are three types of outstanding Islamic bonds, namely Islamic bonds with ijarah, mudharabah, and wakalah contracts. Among the three types of contracts, ijarah contracts dominate the outstanding Islamic bonds in Indonesia. This study uses qualitative methods with literature study techniques to analyze the causes of ijarah contracts becoming a favorite for issuers and investors, thus dominating the outstanding Islamic bonds in Indonesia. Profits (return) in the form of rental payment (ujroh) with a fixed amount in each period, are the advantages of ijarah Islamic bonds, because they can guarantee certainty of profits received in each period, in any conditions. In addition, the amount of profit that is known at the beginning of the issuance of Islamic bonds, makes it easier for issuers to manage funds originating from the issuance of ijarah Islamic bonds. In essence, ijarah Islamic bonds are more identical and similar to conventional bonds, but there is an underlying asset that makes this transaction halal and does not contain usury. Ijarah Islamic bonds can be an interesting option for risk averse investors who wish to invest in a halal manner

DAMPAK MODERASI MANAJEMEN LABA PADA PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL TERHADAP FUTURE PERFORMANCE

Penelitian ini menganalisis pengaruh kecakapan manajerial terhadap future performance dan dampak moderasi manajemen laba pada pengaruh tersebut. Manajer dengan kecakapan yang tinggi dipercaya mampu meningkatkan future performance perusahaan. Namun ketika manajer tidak dapat mencapai kinerja yang ditargetkan, manajemen laba cenderung dilakukan manajer untuk menyelamatkan reputasinya. Beberapa variabel kontrol juga digunakan dalam penelitian ini, antara lain ukuran perusahaan, financial leverage, market to book ratio, pertumbuhan penjualan, dan market share. Untuk menguji hipotesis, penelitian ini menggunakan moderated regression analysis (MRA) untuk menganalisis data dari 291 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2010. Hasilnya membuktikan bahwa kecakapan manajerial berpengaruh positif terhadap future performance hingga lima tahun setelahnya, namun semakin lama pengaruh tersebut semakin lemah. Selain itu, manajemen laba tidak mampu memperlemah pengaruh kecakapan manajerial terhadap future performance tahun pertama, namun mampu memperlemah pengaruh tersebut pada future performance tahun kedua hingga tahun kelima, dan semakin lama semakin besar kemampuannya dalam memperlemah pengaruh tersebut