17 research outputs found

    Perilaku Sosial Tokoh Utama dalam Novel Pengakuan Pariyem Karya Linus Suryadi

    Full text link
    This study aims to reveal the social behavior and the factors that influence the social behavior of the main character in Pengakuan Pariyem novel by Linus Suryadi. To achieve these goals, this study used social psychology theory and interpersonal theory (FIRO—Fundamental Interpersonal Relation-Orientation) popularized by William C. Schultz. This research is a qualitative research and descriptive method with psychology of literature studies. The results showed that when viewed from the type of inclusion, Pariyem was a figure who had social behavior. Social behavior found in Pariyem arises from his social interaction with several figures.   Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perilaku sosial tokoh utama dan faktor yang memengaruhi perilaku sosial tokoh utama dalam novel Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penelitian ini akan digunakan teori psikologi sosial dan teori interpersonal atau FIRO (Fundamental Interpersonal Relation-Orientation) yang dipopulerkan oleh William C. Schultz. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan metode deskriptif dengan model kajian psikologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika dilihat dari tipe inklusi, tokoh Pariyem merupakan tokoh yang memiliki perilaku sosial. Perilaku sosial yang terdapat pada diri Pariyem timbul dari interaksi sosialnya dengan beberapa tokoh. &nbsp

    Perbandingan Pandangan Tokoh Utama Terhadap Profesi Pelacur Dalam Novel Perempuan Di Titik Nol Dan Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur!

    Full text link
    This study was focused on the comparison of view of life between the main character in the novel Perempuan di Titik Nol by Nawal el-Saadawi and the novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! by Muhidin M. Dahlan. As the method of analysis, content analysis was used along with objective approach. The results showed that there are similar views towards prostitute as profession from the two main female characters in both novel. The main character in the novel Perempuan di Titik Nol considers prostitute as her escape since she rejected to be the object to satisfy the lust of men without certain price. While the main character in the novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! considers prostitute as a force to restore her self-confidence in life

    Nilai Dalam Cerita Rakyat Suku Dayak Tunjung Tulur Aji Jangkat Di Kutai Barat: Kajian Folklor

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur-unsur dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita Tulur Aji Jangkat. Peneliti tertarik mengkaji cerita Tulur Aji Jangkat, karena cerita ini menggambarkan tentang pemimpin pertama yang memimpin kerajaan Suku Dayak di Kutai Barat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif (kualitatif). Peneliti berusaha menggambarkan dan menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita Tulur Aji Jangkat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, catat, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fakta cerita Tulur Aji Jangkat, terdiri atas tema, alur, tokoh penokohan, latar. Peranan tokoh dalam cerita ini adalah tokoh utama dan tokoh tambahan. Latar berada di Bengkalakng, Lunukng, dan Sendawar dengan suasana perkampungan Dayak dan hutan belantara. Cerita ini menggunakan alur maju. Nilai yang ditemukan dalam cerita Tulur Aji Jangkat berupa nilai budaya, nilai religius, dan nilai moral. Masing-masing nilai diperoleh berdasarkan sikap dan perbuatan tokoh dan kelompok dalam cerita seperti keberanian, bergotong royong, kasih sayang, saling berbagi dan penghambaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

    Kepribadian Tokoh Utama dalam Naskah Monolog Balada Sumarah Karya Tentrem Lestari: Kajian Psikologi Sastra

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penokohan dan kepribadian tokoh utama dalam naskah monolog Balada Sumarah karya Tentrem Lestari. Naskah monolog Balada Sumarah dipilih karena naskah ini memiliki tokoh utama dengan sifat yang kompleks sehingga penulis tertarik untuk menelitinya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud dan tipologi kepribadian. Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah monolog Balada Sumarah karya Tentrem Lestari. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) atau disebut dengan analisis isi (content analisys), yaitu langsung mengadakan pengamatan dan mecari identitas serta gambaran tokoh dan penokohan. Teknik analisis data menggunakan analisis mengalir, yaitu terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan: (1) pada tokoh utama (Sumarah) ditemukan sembilan sifat, yakni berjiwa besar, analitis, sensitif, pasrah, cerdas, pekerja keras, pesimistis, idealis, dan penakut; (2) dorongan id pada diri Sumarah ditandai ketika ia ingin tahu tentang latar belakang keluarganya, ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), ingin menjadi istri Mas Edi, dan ingin membunuh majikannya. Respons ego ditandai ketika ia meminta surat bersih sebagai syarat untuk menjadi PNS dan ketika ia membunuh majikan. Respons superego ditandai ketika Sumarah mempertimbangkan untuk menjadi PNS, tidak bekerja lagi tempat ibu Jumiarti dan ketika Sumarah mempertanggungjawabkan kesalahannya sebagai tersangka pembunuhan. Dari analisis kepribadian Sumarah, ditemukan pula tipe melankolis dalam diri Sumarah

    Tipe Tuturan Remaja Perempuan Yatim dalam Interaksi Sehari-Hari: Kajian Pragmatik

    Full text link
    This study aims to determine the type of speech used by an orphaned teenager in daily communication. This research includes field research in the form of case studies with qualitative approaches and presented descriptively. The main data of the study are speeches in the activities of everyday speech acts. The data source is a 21-year-old orphaned teenager. The results showed that the type of speech used, namely the declarative, representative, expressive, directive, and commissive type. While the dominant sentence form is used, namely direct and literal sentences. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui tipe tuturan yang digunakan oleh seorang remaja perempuan yatim dalam komunikasi sehari-hari. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan berbentuk studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan dipaparkan secara deskriptif. Data utama penelitian adalah tuturan dalam kegiatan tindak tutur sehari-hari. Adapun sumber data adalah seorang remaja perempuan yatim berusia 21 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe tuturan yang digunakan, yaitu tipedeklaratif, representatif, ekspresif, direktif, dan komisif. Sedangkan bentuk kalimat yang dominan digunakan, yaitu kalimat langsung dan literal

    Ketidakadilan Gender terhadap Tokoh Perempuan dalam Novel Genduk Karya Sundari Mardjuki: Kajian Kritik Sastra Feminisme

    Get PDF
    Anggapan tersebut telah menjadikan perempuan korban dari perbedaan gender yang menimbulkan diskriminasi. Ketidakadilan atau diskriminasi gender termanifestasikan ke dalam beberapa bentuk yakni, marginalisasi, subordinasi, sterotipe, kekerasan, dan beban kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk ketidakadilan gender terhadap tokoh perempuan dalam novel Genduk karya Sundari Mardjuki, (2) penyebab ketidakadilan gender terhadap tokoh perempuan dalam novel Genduk karya Sundari Mardjuki. Jenis yang digunakan adalah menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Pendekatan kualitatif mengacu pada metode deskriptif, yaitu metode yang tertuju pada pemecahan masalah dan bersifat apa adanya. Setelah itu, dapat diperoleh bentuk-bentuk ketidakadilan yang ada dalam novel Genduk yaitu : marginalisasi, masalah Yung yang diusir dari keluarga besar dan tidak mendapat warisan dari ayahnya. Subordinasi, ketika derajat Genduk direndahkan oleh Kaduk dengan memegang tubuh tanpa kerelaan. Stereotipe Yung pada saat harus mendengar omongan masyarakat, suaminya tidak pernah pulang dan tidak ada kabar. Kekerasan seksual, yaitu saat Genduk menemui Kaduk di Tuksari, lalu Kaduk meremas buah dadanya dengan keras. Beban kerja, ketika Yung harus bekerja di rumah dan mencari nafkah. Penyebab ketidakadilan gender pada tokoh Genduk yang mengalami ketidakadilan dari Kaduk memegang atau melecehkan Genduk. Sedangkan tokoh Yung penyebab ketidakadilan yaitu dari ayahnya, karena termarginalkan dengan tidak mendapatkan warisan ladang tembakau, maupun emas permata, dan Yung pergi hanya membawa buntalan yang berisi beberapa helai baju

    Penggunaan Kata Seru sebagai Foregrounding dalam Novel Durga Umayi Karya Y.B. Mangunwijaya

    Full text link
    Dalam sebuah karya sastra, khususnya prosa, pengarang biasanya menggunakan foregrounding sebagai sarana pengedepanan hal yang ingin disampaikan dan juga digunakan sebagai ciri khas yang dapat menarik perhatian pembaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penggunaan kata seru sebagai foregrounding dalam novel Durga Umayi karya Y.B. Mangunwijaya. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan konsep foregrounding yang terdapat dalam kajian. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik catat dan memanfaatkan kartu data sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Durga Umayi karya Y.B. Mangunwijaya, kata seru yang dimunculkan berupa kata seru utuh maupun kata seru dengan pengulangan, sebanyak 44 kata seru. Adapun kata seru yang dominan adalah kata ya sebanyak 150 buah, kata nah sebanyak 45 buah, kata ah sebanyak 45 buah, dan kata kok sebanyak 36 buah. Selain itu juga terdapat beberapa kata seru lain, tetapi tidak dominan. Penggunaan kata seru yang berulang-ulang tersebut menunjukkan bahwa Durga Umayi bukan novel serius yang mendikte pembaca. Selain itu, akan menunjukkan adanya komunikasi langsung antara pengarang dan pembaca

    Pandangan Dunia Pengarang dalam Novel Mellow Yellow Drama Karya Audrey Yu Jia Hui: Kajian Strukturalisme Genetik

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini mendeskripsikan unsur struktural dan pandangan dunia pengarang novel Mellow Yellow Drama karya Audrey Yu Jia Hui. Penelitian ini merupakan penelitian sosiologi sastra dengan menggunakan teori Strukturalisme Genetik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan teknik baca, teknik catat, dan teknik pustaka. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model dialektik. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, unsur struktural Mellow Yellow Drama karya Audrey Yu Jia Hui terdiri atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsiknya terdiri dari alur, tokoh, latar, sudut pandang, dan tema. Alur dalam novel ini adalah alur campuran. Tokoh utamanya adalah Audrey dan memiliki tokoh tambahan yakni Papa dan Mama. Sebagian besar latar berada di kota Surabaya dan Virginia. Waktu penceritaan yang terjadi adalah ketika Audrey kecil, kerusuhan 98, perkuliahan Audrey di luar negeri, dan ketika Audrey kembali ke Indonesia. Latar sosialnya adalah adanya sistem monopoli dalam pemerintahan yang berlangsung pada saat itu, diskriminasi terhadap kaum keturunan Tionghoa, dan pengucilan terhadap anak jenius yang dipandang aneh karena berbeda dengan anak-anak seusianya. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama. Tema yang diusung adalah dimensi tingkat egois dan tingkat sosial. Unsur ekstrinsik Mellow Yellow Drama yang dijabarkan dalam penelitian ini adalah adanya keterkaitan latar belakang sejarah yang mengondisikan penggambaran sosial dalam cerita. Kedua, pandangan dunia Audrey Yu Jia Hui dalam Mellow Yellow Drama adalah pandangan humanisme, eksistensialisme, nasionalisme, dan religiositas
    corecore