6 research outputs found

    Penggunaan Prefiks 不 (Fu), 非 (Hi), dan 無 (Mu) pada Asahi Shinbun Edisi 29 Agustus 2014

    Full text link
    Kata Kunci : Afiksasi, Prefiks, Kata, Kata JadianBahasa Jepang merupakan bahasa yang kaya akan huruf, dan dari sebab itu muncullah banyak kata yang digunakan dalam percakapan maupun tulisan di kehidupan masyarakat Jepang. Sehingga dalam bahasa Jepang proses pembentukan kata banyak terjadi. Salah satunya adalah afiksasi. Afiksasi terjadi apabila sebuah kata disisipi imbuhan dan akhirnya menjadi kata jadian. Salah satu afiksasi adalahpenyisipan pada bagian depan sebuah kata, yang disebut dengan prefiks. Sepertihalnya, dalam materi afiksasi dalam prefiks yang menggunakan huruf kanji 不 (fu), 非 (hi)、dan 無 (mu) yang bermakna menegatifkan sebuah kata, mengakibatkan orang yang baru belajar bahasa Jepang mengalami kesulitan. Oleh karena itu, penulis memutuskan memilih prefiks fu, hi, dan mu sebagai tema dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dari rumusan masalah, yaitu bagaimana penggunaan prefiks fu, hi, dan mu serta apakah dapat prefiks fu, hi, dan mu saling menyubtitusikan dalam Asahi Shinbun.Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Penulis akan menganalisis penggunaan serta subtitusi prefiks fu, hi, dan mu dengan cara mengidentifikasi kata-kata yang mengandung prefiks tersebut dengan menggunakan teori yang dijelaskan oleh Vance.Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, maka ditemukan terdapat 68 data yang ditemukan dalam Asahi Shinbun, diantaranya prefiks fu 31data, prefiks hi 4 data, dan prefiks mu 33 data. Dari data-data tersebut terjadi proses afiksasi dan menjadi kata jadian baru, dan dari masing-masing prefiks fu, hi, dan mu terdapat 8 data yang dapat saling disubtitusikan. Untuk selanjutnya penulis menyarankan untuk melakukan penelitian mengenai prefiks お (o) dan ご (go). Agar penelitian lebih maksimal maka bisa menambahkan teori-teori yang bisa mendukung penelitian tersebut

    Optimalisasi Kinerja Simpang Apill Puri Kembangan Berdasarkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014

    Full text link
    Simpang Puri Kembangan Jakarta Barat merupakan persimpangan yang menjadi akses masyarakat menuju pusat perbelanjaan, perkantoran, pemerintahan, Perumahan dan jalan menuju pusat kota Jakarta dengan menggunakan jalan tol. Hasil data survey menunjukkan bahwa volume lalu lintas dan nilai derajat kejenuhan melebihi syarat ketentuan, dimana dapat dinyatakan persimpangan ini sudah jenuh dan perlu dilakukan Perubahan kriteria desain. Optimalisasi yang dilakukan dengan Perubahan penetapan Fase dan waktu isyarat maupun lebar pendekat memberikan hasil nilai derajat kejenuhan untuk setiap lengan simpang yaitu pada lengan utara sebesar 0,76, lengan selatan 0.43, lengan barat 0,63 serta lengan timur 0,067. Hasil nilai derajat kejenuhan pada semua lengan simpang memenuhi nilai yang lebih rendah atau kurang dari 0,85 mengacu pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014

    Perilaku Bangunan Struktur Beton Berkolom Miring terhadap Gaya Gempa Lateral

    Full text link
    The geometry of the building, especially in the column, will affect the response of the structure when the earthquake load works. This study aims to discuss about the drift and inter-story drift of the Story buildings structure sloped due to lateral earthquake loads and ductility. The case under consideration is a three-dimensional Frame 10 story. Where will be designed 3 types of concrete structure building systems. These three 3D frame systems will be analyzed and compared their performance against earthquake loads by using computer program aids. The results of this research when Improved Peak ground acceleration (PGA) values ranging from 0.8g 1.2g to 1.5g show that Model 2 (HSB-2) has the largest drift (drift) or it can be said to have the smallest stiffness among the others. After analyzing the pushover on the building reviewed then got the ductility value of building model 1,2 and 3 respectively is equal to 1.75; 1.711; And 1.686. In terms of Ductility, HSB-1 Building has the best performance among the others

    Sistem Semi-Isolasi Seismik High Damper Rubber Bearing pada Gedung Bertingkat

    Full text link
    Bangunan konvensional dengan struktur kaku (fixed Base) dapat menyebabkan struktur mengalami respons seperti drift, Base Shear  yang cukup besar. Sedangkan untuk bangunan konvensional dapat menyebabkan struktur mengalami interstory drift yang besarakan diteliti respons Struktur Gedung Bertingkat 10 dan 15, Dengan menggunakan Base isolator tipe High Damper Rubber Bearing (HDRB) yang terpasang disebagian tumpuan dari struktur. Respon struktur yang akan ditinjau meliputi waktu getar alami struktur, Drift Struktur.Pemodelan seperti ini diharapkan gedung dapat mendisipasi energi gempa yang terjadi dengan aksi ganda antar base isolator (isolasi seismik) tipe HDRB dan struktur rangka beton pemikul momen dengan tetap memperhatikan efisiensi biaya penggunaan seismic isolation. Penggunaan HDRB pada model struktur HDRB-S10J dan HDRB-S15J dapat meningkatkan periode getar namun hasilnya tidak begitu signifikan yang hanya berselisih 1.99% dari model struktur tanpa isolasi seismic (FB10 dan FB15). Sehingga penggunaan HDRB secara parsial di bagian tepi struktur tidak begitu efekti

    Public Awareness and Practices Towards Self-Medication with Antibiotics Among Malaysian Population: Questionnaire Development and Pilot Testing

    No full text
    Not Availabl
    corecore