37 research outputs found

    Pemanfaatan Radioisotop Untuk Mencegah Restenosis Pada Jantung

    Full text link
    PENDAHULUANJumlah penderita penyakit jantung terus meningkat dari hari ke hari, diikuti dengan angka kematian yang menunjukkan kenaikan. Salah satu bentuk serangan jantung adalah terjadinya penyempitan pembuluh darah jantung yang mengakibatkan pasokan oksigen dan zat lainnya ke organ tersebut tidak lancar. Penderita penyempitan pembuluh darah ini dapat ditangani menggunakan metode angioplasty, yaitu metode penanganan dengan melebarkan pembuluh darah yang menyempit. Pembuluh darah dilebarkan dengan cara memasukkan balon yang dapat digelembungkan ke daerah penyempitan menggunakan catheter melalui pembuluh darah. Untuk mencegah terjadi- nya penyempitan kembali (restenosis), dipasang “penyangga” pembuluh darah (coronary stent) yang sering disebut dengan stent. Di Amerika Serikat, pemasangan stent dapat menurunkan terjadinya restenosis dari 50% menjadi 20%. Sedangkan di Jepang dilaporkan bahwa metode ini berhasil menurunkan terjadinya restenosis menjadi 30%. Penggunaan stent telah direkomendasikan oleh badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 1994 [1,2]. Pemasangan stent ternyata belum mampu menuntaskan terjadinya restenosis. Penyempitan kembali setelah pemasangan stent dapat terjadi karena pertumbuhan sel secara tidak normal di daerah bekas penyempitan. Oleh sebab itu, terjadinya resteno- sis dapat dicegah dengan cara menekan pertumbuhan sel ini. Beberapa upaya telah dilakukan untuk menekan terjadinya pertumbuhan sel ini, diantaranya pemanfaatan radiasi pengion. Radiasi pengion telah terbukti efektif untuk menekan pertumbuhan sel dan diharapkan dapat menjadi solusi untuk tantangan ini [1,3]

    Radioaktivitas Iodium-126 sebagai Radionuklida Pengotor di Kamar Iradiasi pada Produksi Iodium-125

    Full text link
    Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka telah berhasilmelakukan uji produksi iodium-125 menggunakan target xenon diperkaya. Namun, pengotorradionuklida iodium-126 mulai terdeteksi pada uji produksi ke-7. Radionuklida iodium-126terbentuk di dalam kamar iradiasi dan besarnya radioaktivitas di kamar iradiasi tidak dapatdiukur. Untuk itu telah dilakukan perhitungan radioaktivitas iodium-126 di dalam kamar iradiasi.Pada perhitungan ini, target xenon-124 diperkaya 82,4% diiradiasi selama 24 jam dengan fluksneutron 3x1013 n.s-1cm-2. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa dari iradiasi selama 24 jamhanya dihasilkan iodium-126 sebanyak 11,7 mCi, namun, karena iodium-125 tertinggal di kamariradiasi dan mendapat paparan neutron, maka pada akhir operasi reaktor pada hari ke-12terbentuk sebesar 367 mCi. Jadi diketahui bahwa sebagian besar iodium-126 yang mengotoriproduk pada uji produksi ke-7 adalah iodium-126 dari uji produksi sebelumnya, karena iodium-126 yang terbentuk selama 24 jam iradiasi sangat kecil. Jumlah massa radioisotop iodium dariiodium-125 dan iodium-126 sebesar 0,33 mg pada saat pemindahan gas xenon ke kamariradiasi. Nilai ini dapat digunakan sebagai acuan dalam perawatan filter iodium

    Menangani Kanker dengan Radiopeptida

    Full text link
    PENDAHULUANPeptida adalah rangkaian asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Zat ini memainkan berbagai peran penting yang spesifik di dalam tubuh seperti chemical messenger, neurotransmiter serta pemacu dan penghambat metabolisme tertentu. Zat ini mendapat perhatian besar para peneliti dari berbagai disiplin ilmu karena potensi yang disimpannya dalam menyelesaikan masalah kesehatan. [1] Istilah peptida biasanya digunakan untuk rangkaian asam amino dengan jumlah kurang dari 100 buah. Peptida berikatan secara spesifik dengan protein tertentu yang merupakan reseptornya. Di dunia penanganan kanker, peptida telah dikembangkan untuk diagnosis dan terapi dengan mengadopsi konsep magic bullet yang dikemukakan oleh Paul Ehrlich, penerima hadiah nobel kedokteran pada tahun 1908.[2] Konsep magic bullet, yang sering dinamakan pula targeted terapy adalah konsep penanganan sebuah penyakit dengan mengirimkan bahan aktif secara spesifik ke sumber penyakit, tidak menyebar ke seluruh tubuh. Jadi pembawa (carrier) bahan aktif seperti sebuah peluru kendali yang dapat dipandu untuk menuju sasaran [1]

    Pembuatan Nanopartikel Emas Radioaktif Dengan Aktivasi Neutron

    Full text link
    Preparation of Radioactive Gold Nanoparticle by Neutron Activation. It was reported that gold nanoparticle couldbe used for cancer therapy using thermal effect. It is possible to kill cancer cells using radiation of radioisotope. study on preparation of radioactive gold by neutron activation at central irradiation position (CIP) of G.A. Siwabessy reactorwith neutron flux 1.26 x 1014 neutron s-1cm-2 has been carried out. It was revealed that a radioisotop of gold (198Au) wasproduced by neutron activation from natural gold. Calculation results showed that 198Au with radioactivity of 0.366 Bq,2.93 Bq, 9.90 Bq and 23.4 Bq was produced for nanoparticle with diameter of 100, 200, 300 and 400 nm by neutronirradiation for 12 days. The saturation factor was 96.5%. After 10 days of decay, the radioactivity was 0.027 Bq, 0.223Bq, 0.753 Bq and 1.78 Bq in nanoparticle with diameter of 100, 200, 300 and 400 nm. The radionuclide impurities were108Ag, 110mAg, 64Cu, 66Cu, 205Pb and 209Pb with the total radioactivity was 4.31 x 10-5 % of the total radioactivity of 198Auat the end of irradiation

    Pertimbangan Hakim Dalammemutus Perkara Hak Asuh Anak Akibat Terjadinya Perceraian (Studi Kasus Putusannomor : 0536/pdt.g/2012/pa.ska.)

    Full text link
    This research aims to find out the reasoning of judges in decided the matter of child custudy(hadhanah) in Surakarta Religious Court. This research includes normative research type which are prescriptive. The dataof this research includesprimary dataandsecondary data. Secondary dataisthe main datain this research. Tocollectsecondary dataused with literature studyordocuments study. Analytical techniques used are qualitative. The basic ofthisanalysisisdeductive, ways ofdrawing conclusionsfrom thingsthat arecommonto thedirection ofthe thingsthat are specific. Based onthisresearch, canbe concludedthat The judgesgranted the Plaintiffs suit entirely includingthe demands ofchild custodyandchildliving. Inclaimsregardingchild custody, the judgesassignPlaintiff(mother) who receivedcustody of the child. The judgesalso held thatthe Defendant(the father) has the righttomeetandhelpeducateandpourhis loveasa father. Judgesdecidetopunishthe Defendant(father) paysa livingchild(hadhanah costs) according to abilityandabilityDefendants. Keywords: Custody, Child, Legal Consequences of Divorce Keywords: Custody, Child, Legal Consequences of Divorc

    Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Duwet (Syzygium Cumini Linn.) pada Peroksidasi Lipida secara In Vitro

    Get PDF
    Tanaman duwet (Syzygium cumini Linn.) pada semua kompartemennya dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan suatu penyakit. Ekstrak bijinya dimanfaatkan untuk penurun gula darah. Bijinya merupakan bagian tanaman yang kaya senyawa polifenol. Fraksi kaya senyawa fenolik dipreparasi dengan mengekstraksi biji duwet varietas "Genthong", dengan tiga jenis ekstraktan; etil acetat 85%, metanol 50% dan etanol 50%. Ekstrak biji duwet (EBD) yang diperoleh dianalisis kelompok senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan menggunakan metode uji penangkapan radikal DPPH (2,2-diphenil 1-picrylhydrazyl), uji reduksi ion Feri (ferric reduction antioxidant power-FRAP) dan uji penghambatan peroksidasi asam lemak linoleat. Tujuan penelitian adalah memilih satu dari tiga ekstraktan yang menghasilkaan ekstrak, dengan yield dan kadar senyawa polifenolik terbesar serta sifat antioksidatif terkuat. Yield dengan ekstraktan Met-OH-50%, sebesar 16,29% (db), senyawa fenoliknya sebesar 45,99 ±0,25 g-GAE/100 g-EBD; 2,28±0,07 g-QE/100 g-EBD dan 26,9±0,07 g-TAE/100 g-EBD. Ketiga ekstrak kuat dalam uji penangkapan radikal DPPH antara 87-95 % (100 g-mL-l) dan uji reduksi ion Feri (Fe3+), moderat pada uji penghambatan peroksidasi lipid, 49-52 % pada 400 g- mL-l

    Iradiasi Neutron Pada Bahan Ss316 Untuk Pembuatan Endovascular Stent

    Full text link
    Neutron Irradiation on SS316 Material for Radioactive Endovascular Stent Production. It was reported thatrestenosis could be prevented by radioactive endovascular stent. SS316 material of endovascular stent has beenirradiated at pneumatic rabbit system of G.A. Siwabessy reactor for 5 minutes for producing radioactive stent byneutron activation. After 10 days of decay, the irradiated SS316 was measured by gamma spectrometer. Theradioisotopes of 51Cr, 59Fe and 60Co were detected in the irradiated SS316 with radioactivity of 5990, 107 and 109Bq/mg respectively. The Calculation results showed that radioisotopes of 51Cr, 59Fe and 55Fe were produced by neutronactivation. The radioactivity of 51Cr, 59Fe and 55Fe were 6051, 70 and 110 Bq/mg respectively. In the irradiatedmaterials, the 55Fe was not detected because the radioisotope emitted radiation with very low energy (5.9 keV). It isconsidered that radioisotope of 60Co was produced from cobalt impurity in the SS316
    corecore