2 research outputs found

    Pemantauan kondisi substrat menggunakan metode reef check di Perairan Selat Sempu, Kabupaten Malang

    Get PDF
    The aim of this research was to know the coral reef condition in Sempu’s strait. This research has beeb conducted at December 2017 used PIT method in four research stations i.e. Teluk Semut 1, Teluk Semut 2, Watu Meja and Fish Apartement. In generally the substrate of Sempu strait was devided into two categories, they were living and non-living substrate. Living substrate include HC, SC, NIA, SP and OT while non-living were RKC, RC, RB, SD and SI. Station 1 was dominated by hard coral (33.75%), station 2 and 3 was by rock (59.38% and 40.63%), and station 4 was dominated by sand (39.38%) respectively. Based on the monitoring, the coral reefs ecosystem of Sempu Strait was categorised in damaged condition. It could be seen by the high covering of dead coral and the low covering of healthy coral along observed stations. The coral reefs rehabilitation program is needed to recover the reefs ecosystem in Sempu Strait.                                                          Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang di Selat Sempu dengan cara mengetahui susunan dari substrat dasar perairannya. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada Desember 2016 dengan menggunakan metode PIT di empat stasiun penelitian yaitu Teluk Semut 1, Teluk Semut 2, Watu Meja dan Fish Apartement. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa substrat dasar perairan di Selat Sempu terbagai atas dua yaitu living (HC, SC, NIA, SP dan OT) dan non-living (RKC, RC, RB, SD dan SI). Stasiun 1 didominasi oleh hard coral (33,75%), stasiun 2 didominasi oleh rock (59,38%), stasiun 3 didominasi oleh rock (40,63%), dan stasiun 4 didominasi oleh sand (39,38%). Berdasarkan monitoring yang telah dilakukan, ekosistem terumbu karang di Selat Sempu telah mengalami kerusakan hal ini dapat dilihat dari tingginya tutupan karang mati dan rendahnya tutupan karang hidup yang ditemukan di sepanjang stasiun penelitian yang dilakukan. Program rehabilitasi terumbu karang sangat diperlukan untuk memulihkan kembali kondisi ekosistem karang di Selat Sempu

    Struktur Komunitas Ikan Karang pada Ekosistem Terumbu Karang di Putri Menjangan, Kabupaten Buleleng, Bali

    No full text
    Terumbu karang merupakan ekosistem perairan laut dangkal yang paling luas dan memiliki produktivitas yang tinggi di perairan laut tropis. Ekosistem terumbu karang memiliki kaitan yang sangat erat dengan kelangsungan hidup biota yang ada di dalamnya seperti ikan, teripang, lobster, kima, dan termasuk karangnya sendiri. Komunitas ikan karang dibandingkan dengan komunitas lain di terumbu karang, merupakan jumlah yang paling berlimpah. Ikan terumbu pada umumnya lebih banyak teramati pada ekosistem terumbu karang yang masih dalam kondisi baik, dan kondisi ikan terumbu akan mengalami penurunan jika terumbu karangnya tidak sehat. Pantai Putri Menjangan adalah pantai yang yang dikelola oleh Forum Konservasi Putri Menjangan (FKPM) atau Nature Conservation Forum (NCF) sejak tahun 2016. Terbentuknya FKPM merupakan titik awal yang mengubah kegunaan Pantai Putri Menjangan.Oleh karena itu penelitian tentang keadaan terumbu karang dan ikan terumbu ini dilakukan, dengan harapan dapat menjadi satu data dasar yang dapat dipertimbangkan dalam pengambilan kebijakan oleh pihak pengelola FKPM. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui kualitas perairan, tutupan terumbu karang, serta indeks ekologi ikan terumbu yang ada di perairan Putri Menjangan. Penelitian ini menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT) untuk pengambilan data terumbu karang. Berikutnya, pengambilan data ikan terumbu dilakukan menggunakan metode Underwater Visual Census (UVC). Selanjutnya, analisis data terumbu karang dan ikan terumbu dilakukan dengan formulasi keanekaragaman Shanon-Wiener, keragaman Shanon-Wiener dan dominansi Simpson. Sebagai faktor penunjang, dilakukan juga pengambilan data parameter lingkungan meliputi kecepatan arus, kecerahan, suhu, oksigen terlarut (DO), pH dan salinitas. Hasil pengukuran kualitas perairan di Pantai Putri Menjangan mendapatkan nilai yang baik, dengan nilai rata-rata suhu 31,1 °C, rata-rata salinitas 30,3 ‰, rata-rata DO 4,2 mg/l, pH 8,1, kecepatan arus 0,25 m/s, dan nilai kecerahan 100% dari kedalaman perairan. Tutupanterumbu karang pada lokasi penelitian tergolong sedang, dengan persentase tutupan rata-rata 44,15%. Pada perairan Putri Menjangan ditemukan 33 spesies dari 12 famili, dengan kelimpahan ikan karang mencapai 12.800 ind/ha pada stasiun 1; 9.600 ind/ha pada stasiun 2 dan 11.600 ind/ha pada stasiun 3. Indeks keanekaragaman (H’) mendapatkan nilai berkisar antara 2,5 – 2,7 dimana tergolong kategori keanekaragaman sedang. Indeks keseragaman (E) mendapatkan nilai berkisar antara 0,8 – 0,9, komunitas ikan yang ada tergolong komunitas stabil jika memiliki nilai E 0,6 sampai 1. Indeks dominansi (C) mempunyai nilai yang berkisar antara 0,08 – 0,09, ini berarti tidak ada spesies ikan yang mendominansi pada peairan Putri Menjangan
    corecore