33 research outputs found

    Kajian Kerentanan Tsunami Menggunakan Metode Sistem Informasi Geografi Di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa YOGYAKARTA

    Full text link
    Indonesian archipelago directly opposite to the subduction zone between the Indo-Australian plate with the Eurasian plate. Based on plate movements, earthquakes are common in the Indian Ocean. As a result, the southern part of Java Island is very prone to earthquakes. If earthquakes occur beneath the sea and vertical fracture occurs, it will cause a tsunami. The purpose of this research is to create a map of vulnerability to tsunamis in the region peisir Bantul, Yogyakarta using Geographic Information Systems technology (GIS) and identify any areas that are highly vulnerable The research was conducted in March 2012 until August 2012. The method of analysis in this research is qualitative and quantitative. The methodology used in this study include data gathering both primary and secondary data include satellite imagery, DEM, scale 1:25,000 Topographic maps, demographic data, seismic positioning data, bathymetry data, and earthquake data fault. Processing parameters data that represent each variable vulnerability, ie environmental vulnerability, physical, social and economic was weight and then given a vulnerability score of each variable, vulnerability areas data processing to tsunami to get the vulnerability of the region to the tsunami map and field surveys. Villages in coastal areas that have a high level of tsunami vulnerability is Poncosari Village, Gadingsari Village, Gadingharjo Village, Srigading Village, Tirtoharo Village, Donotirto Village and Parangtritis village. Land use in Bantul related to human activities that weredamage threatened by the tsunami are residential, gardens, fields, ponds, moor and forest

    Peramalan Pasang Surut Di Perairan Ujungnegoro Kabupaten Batang Jawa Tengah

    Full text link
    Pantai Ujungnegoro memiliki luas kawasan 6.800 Ha.Sebagian besar penduduk di pesisir pantai ujungnegoro yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Sebagai wilayah yang terpencil yang dikelilingi oleh laut, dan memiliki potensi wisata bahari yang sangat besar, wilayah ini tidak lepas dari pengaruh parameter oseanografi yaitu pasang surut. Pasang surut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik benda-benda astronomi terutama oleh bumi, bulan dan matahari. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meramalkan pasang surut di perairan pantai ujungnegoro karena pasang surut pada tiap perairan berbeda- beda.Analisis harmonik pasang surut menggunakan metode Admiralty. Tujuan perhitungan metode admiralty adalah untuk mendapatkan konstanta harmonik pasang surut yang meliputi Amplitudo, M2, S2, K1, O1, N2, K2, P1, M4, MS4. Hasil dari metode Admiralty diperoleh nilai Formzahl sebesar 1,57 cm maka pasang surut perairan Pantai Ujungnegoro adalah bertipe pasang surut harian tunggal dengan MSL = 64,3 cm, LLWL = 49 cm, dan HHWL = 80 cm.Peramalan Pasang Surut menggunakan software MIKE 21 yang memiliki nilai MRE sebesar 10,761

    Kajian Spasial Suhu Permukaan Laut Akibat Air Bahang Pltu Paiton Menggunakan Saluran Termal Satelit Landsat 7/etm+ Di Pantai Bhinor Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

    Full text link
    Penelitian bertujuan untuk memetakan secara horisontal suhu permukaan laut di perairan PLTU Paiton Probolinggo dan mengkaji sebaran spasial termal perairan akibat air bahang PLTU Paiton Probolinggo. Pengolahan data citra dilakukan menggunakan perangkat lunak ER Mapper 7.0 dan ArcGIS 9.3. Data yang digunakan dalam penelitian adalah citra Satelit Landsat 7ETM+ tahun 2009 hingga tahun 2012, data arus permukaan dan angin yang diperoleh dari BMKG Maritim Perak Surabaya dan data hasil pengukuran lapangan bulan Februari 2012. Kenaikan suhu permukaan perairan kompleks PLTU Paiton Probolinggo akibat air bahang berkisar dari yang terendah 28 Β°C hingga suhu tertinggi 36 Β°C yang berada pada mulut saluran buangan PLTU. Luasan area perairan yang mengalami kenaikan suhu permukaan akibat air bahang bervariasi mulai dari 2,07 hingga mencapai 35,65 . Arah pergerakan air bahang dipengaruhi oleh arus yang dibangkitkan oleh sistem angin monsun

    Analisa Laju Sedimentasi di Muara Sungai Karangsong, Kabupaten Indramayu

    Full text link
    Sungai Karangsong terletak di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Sungai Karangsong pada mulanya merupakan anak sungai Cimanuk. Tetapi sejak pembangunan bendungan Waledan pada tahun 2011, sungai Karangsong merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terpisah dari sungai Cimanuk. Dalam 1 minggu bisa terjadi 1-2 kali pengerukan sedimen di alur sungai dan muara sungai Karangsong karena terjadinya pendangkalan. Sehubungan dengan kondisi yang terjadi di sungai dan perairan sekitar muara sungai Karangsong, maka perlu dilakukan analisa untuk mengetahui nilai laju sedimentasi dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan data utama dan data pendukung. Data utama, meliputi contoh sedimen dan data arus. Sedangkan untuk data pendukung, meliputi data pasang surut dan peta Rupa Bumi Indonesia Kota Indramayu. Pengambilan contoh sedimen dilakukan selama 15 hari menggunakan alat sediment trap dengan interval waktu pengambilan contoh sedimen selama 3 hari 1 kali pengambilan. Penempatan sediment trap dilakukan di 7 lokasi, yaitu 1 sediment trap di alur sungai, 1 sediment trap di muara sungai dan 5 sediment trap di perairan sekitar muara sungai Karangsong. Pengukuran data arus dilakukan selama 25 jam dengan interval waktu pengambilan data adalah 1 jam. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat diketahui nilai laju sedimentasi yang terdapat di setiap lokasi penelitian. Lokasi 1 di alur sungai nilai laju sedimentasinya yaitu 108,8 g/mΒ²/hari. Lokasi 2 di muara sungai nilai laju sedimentasinya yaitu 101,3 g/mΒ²/hari. Lokasi 3-7 di perairan sekitar muara sungai nilai laju sedimentasinya bervariasi tetapi tidak lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi 1 dan 2. Nilai kecepatan arus maksimum di perairan Karangsong adalah 0,08849 m/s, nilai kecepatan arus minimum adalah 0,03731 m/s, sehingga diperoleh nilai rata-rata kecepetan arusnya adalah 0,0629 m/s

    Studi Batimetri Dan Berkurangnya Daratan Di Wilayah Perairan Desa Mayangan Kabupaten Subang

    Full text link
    Pemanfaatan kawasan pantai utara Jawa Barat untuk menunjang kegiatan ekonomi menimbulkan kerusakan pada wilayah pesisir. Kerusakan tersebut meliputi akresi, abrasi, dan penurunan muka tanah serta adanya intrusi air laut. Salah satu kawasan pantai utara yang mengalami kerusakan wilayah pesisir tersebut adalah Kabupaten Subang. Perairan Desa Mayangan merupakan salah satu pantai wisata primadona yang berada di Kabupaten Subang. Namun dengan mundurnya pantai di wilayah Desa Mayangan ini menyebabkan banyak daratan yang hilang. Banyaknya daratan yang hilang di Desa Mayangan menjadikan pengetahuan mengenai kondisi kedalaman perairan terkini diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedalaman perairan terkini dan berkurangnya luas daratan di wilayah perairan Desa Mayangan, Kabupaten Subang dari tahun 2005 hingga 2016. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 April - 03 Mei 2016. Data primer dalam penelitian ini adalah batimetri dan tracking garis pantai. Sedangkan data sekunder meliputi pasang surut, peramalan pasang sururt NAO Tide, dan citra Landsat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif karena data yang digunakan berdasarkan angka – angka yang dianalisis. Hasil penelitian memperlihatkan kedalaman perairan lokasi penelitian berkisar antara 0 - 9 meter dan kedalaman 0 – 1 meter pada daerah yang telah hilang daratannya. Pada tahun 2005 – 2010 terlihat pada citra Landsat terjadi kemunduran garis pantai 20 – 620 meter dengan total daratan yang berkurang seluas 70.55 Ha. Pada tahun 2010 – 2016 terjadi kemunduran garis pantai 75 – 650 meter dengan total daratan yang berkurang seluas 146.24 Ha

    Analisis Laju Sedimentasi Di Perairan Muara Sungai Waridin Kabupaten Kendal

    Full text link
    Muara Sungai Waridin berada di Desa Wonorejo, Kabupaten Kendal. Sungai Waridin yang bermuara di Laut Jawa pada awalnya dibangun untuk menanggulangi banjir. Namun, kapasitas aliran berkurang karena sungai tersebut dipenuhi sedimen khususnya di daerah muara. Proses sedimentasi yang terjadi akan menimbulkan pendangkalan yang dapat menghambat aliran sungai ke laut dan menyebabkan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai laju sedimentasi di muara Sungai Waridin. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu penelitian lapangan pada tanggal 12 – 24 Mei 2016 dan analisa laboratorium pada bulan Juni hingga Juli 2016. Data primer pada penelitian ini meliputi sampel sedimen di sediment trap, arus, debit sungai, dan sedimen suspensi. Data sekunder pada penelitian ini berupa pasang surut BMKG Semarang, peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), Peta Bathimetri, dan google earth image 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan penentuan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata laju sedimentasi di setiap stasiun berkisar antara 0,446 kg//hari – 0,655 kg//hari. Total nilai laju sedimentasi dari setiap stasiun pada pengambilan pertama 4,529 kg//hari, pengambilan kedua 4,452 kg//hari, pengambilan ketiga 4,423 kg//hari, dan pengambilan keempat 4,420 kg//hari. Jenis sedimen di perairan muara Sungai Waridin yaitu pasir (sand), pasir lanauan (silty sand), dan lanau pasiran (sandy silt). Tipe pasang surut di perairan muara Sungai Waridin pada bulan Mei 2016 adalah tipe pasang surut campuran (dominan tunggal)

    Penentuan Daerah Reklamasi Dilihat Dari Genangan Rob Akibat Pengaruh Pasang Surut Di Jakarta Utara

    Full text link
    Kota Jakarta Utara merupakan daerah yang strategis dimana terdapat beberapa sarana transportasi umum dan wilayah industri besar namun sangat disayangkan sekali daerah strategis tersebut sangat rentan sekali terjadi banjir rob akibat pengaruh pasang air laut karena wilayah Jakarta Utara yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui luasan wilayah yang tergenang akibat pengaruh pasang surut dan tinggi perencanaan reklamasi pada bulan Desember 2013 dan mengetahui tinggi perencanaan reklamasi pada tahun 2024 yang dilihat dari pasang air laut ditambah faktor kenaikan muka air laut dan penurunan tanah di Jakarta Utara. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengukuran lapangan dan analisis data menggunakan Spatial Analys Tools dan teknik Overlay. Hasil yang didapatkan adalah nilai pasang surut air laut tertinggi di Jakarta Utara pada bulan Desember 2013 168 cm, mengakibatkan terjadinya genangan rob di 36 titik yang tersebar di 6 kecamatan yaitu, Kecamatan Penjaringan, Pademangan, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading dan Cilincing di Jakarta Utara, dengan ketinggian genangan berkisar antara 22-52 cm dengan luas daerah sebesar 463.24 ha.Kenaikan muka air laut (Sea Level Rise) sebesar 0.708 cm/th dan penurunan permukaan tanah (land subsidence) sebesar 4 - 14.3 cm/th yang mempunyai andil dalam perluasan genangan rob. Perencanaan reklamasi yang dilakukan adalah dengan melakukan peninggian wilayah yang tergenang sebesar 4.4-10.4 cm setelah ditambahkan nilai aman tanah sebanyak 20% diatas tinggi genangan pada tahun 2013, sedangkan tinggi perencanaan reklamasi pada tahun 2024 dengan HHWL (High Highest Water Level) mencapai 178.08 cm menyebabkan tinggi reklamasi di Kec. Penjaringan dan Tanjung Priok sebesar 264.31 cm, Kec Pademangan dan Koja sebesar 233.11 cm dan Kec Kelapa Gading dan Cilincing masing-masing sebesar140.71 cm dan 171.91 cm. Reklamasi yang dilakukan di Jakarta Utara pada tahun 2024 dengan melihat pasang air laut yang mencapai ketinggian 178.08 cm yaitu sampai dengan elevasi ketinggian tanah 2 meter dan penurunan tanah sebesar 14.3 cm/th. Daerah dengan topografi paling rendah dan penurunan muka tanah paling besar mengakibatkan reklamasi yang dihasilkan semakin tinggi, agar dapat mencegah terjadinya genangan pada saat pasang air laut

    Arah Dan Kecepatan Angin Musiman Serta Kaitannya Dengan Sebaran Suhu Permukaan Laut Di Selatan Pangandaran Jawa Barat

    Full text link
    Perairan Selatan Pangandaran merupakan perairan yang dipengaruhi oleh sistem angin Muson. Pergerakan angin berpengaruh terhadap dinamika pergerakan arus permukaan. Arus permukaan dapat berpengaruh terhadap sebaran suhu permukaan laut yang berada di perairan Selatan Pangandaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Perubahan arah dan kecepatan angin setiap musim yang bertiup di perairan Selatan Pangandaran, dan untuk mengetahui sebaran suhu permukaan laut oleh arus permukaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013. Metode kuantitatif digunakan dalam analisa data penelitian secara statistik untuk mengetahui nilai error suhu permukaan laut dari citra MODIS. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa pada musim Barat angin dominan bertiup dari arah Barat Daya menuju ke Timur Laut dengan kecepatan 5,7 – 8,8 knot menyebabkan arus permukaan bergerak ke Timur dengan kecepatan rata – rata 0,4 knot. Pada musim Timur angin yang bertiup dari arah Timur menuju Barat dengan kecepatan 8,8 – 11,1 knot menggerakan arus permukaan ke Barat Laut dengan kecepatan rata – rata 0,18 knot. Sedangkan pada musim Peralihan arah angin tidak berpengaruh terhadap arah arus permukaan. Pada musim Peralihan didapatkan suhu permukaan laut yang maximum yaitu 31,7oC dan minimum yaitu 25,4oC sepanjang tahun

    Studi Arus Pada Perairan Laut Di Sekitar Pltu Sumuradem Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

    Full text link
    Arus merupakan salah satu parameter oseanografi yang memiliki peranan penting dalam menentukan kondisi suatu perairan. Arus merupakan perpindahan massa air yang diakibatkan beberapa faktor, diantaranya perbedaan massa jenis air, perbedaan tekanan, gaya-gaya pembangkit lain seperti gelombang panjang dan angin. Pola dan karateristik arus yang meliputi jenis arus dominan, kecepatan dan arah serta pola pergerakan arus laut menyebabkan kondisi suatu perairan menjadi dinamis.Wilayah perairan desa Sumuradem di daerah Indramayu provinsi Jawa Barat merupakan suatu wilayah perairan yang terdapat di pantai Utara Jawa yang terletak pada daerah Teluk Ciasem. Terdapat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumuradem Indramayu. Pentingnya informasi mengenai arus laut akan membantu dalam menunjang aktivitas PLTU Sumuradem, Indramayu. Penelitian dilaksanakan pada 25 Juni – 26 Juni 2014 di Perairan sekitar PLTU Sumuradem, Indramayu. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data pengamatan kecepatan dan arah arus sebagai data primer dan peta batimetri sebagai data sekunder. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode deskriptif dengan hasil penelitian yang dianalisa dan dimodelkan menggunakan software DHI Mike 21 dan ArcGis 10.1.Hasil penelitian menunjukkan arus pada perairan di sekitar PLTU Sumuradem, Indramayu merupakan arus pasut yang dominan bergerak ke arah Timur Laut (menjauhi pantai) pada saat surut dengan kecepatan antara 0,017 – 0,11 m/s dan bergerak ke arah Selatan (meuju pantai) pada saat pasang dengan kecepatan antara 0,02 – 0,116 m/s

    Pengaruh Arus terhadap Muatan Padatan Tersuspensi di Muara Sungai dan Sekitar Perairan Kesunean, Cirebon

    Full text link
    Muara Sungai Kesunean memiliki potensi terjadinya pendangkalan akibat pengendapan sedimen tersuspensi yang sangat tinggi. Pendangkalan ini tentunya berdampak negatif terhadap kondisi perairan seperti terhambatnya aliran sungai ke laut dan lebar sungai menjadi kecil. Potensi terjadinya pendangkalan dapat diketahui dengan mengetahui besar konsentrasi sedimen tersuspensi, kondisi arus dan pasang surut. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh arus terhadap distribusi konsentrasi muatan padatan tersuspensi di muara sungai dan sekitar Perairan Kesunean, Cirebon. Penelitian dilakukan pada tanggal 7 – 15 April 2015 di Perairan Kesunean, Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penentuan lokasi pengambilan titik lokasi dengan menggunakan metode random sampling dan pengambilan sampel air di kedalaman 0.2d, 0.6d, 0.8d pada 7, 11, dan 15 April 2016. Analisis sampel sedimen tersuspensi di laboratorium menggunakan metode Gravimetri. Peta sebaran sedimen tersuspensi diinterpolasi menggunakan software ArcGIS 10.0 dan pemodelan arus laut menggunakan software MIKE 21. Hasil pengolahan data lapangan menunjukkan bahwa konsentrasi muatan padatan tersuspensi berkisar antara 44,44 – 300 mg/l, kecepatan arus berkisar antara 0,0069 – 0,6231 m/s dan tipe pasang surut di Perairan Cirebon ialah pasang surut campuran condong harian ganda. Terdapat nilai korelasi antara kecepatan arus (m/s) dengan konsentrasi muatan padatan tersuspensi (mg/l) berkisar antara 0,729 – 0,89
    corecore