2 research outputs found
Pemberdayaan Kader dalam Penggunaan Media Bermain Sederhana sebagai Upaya Stimulasi Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah
Play media is essential for fostering interaction and growth in children. In children, the prevalence of movement abnormalities is 30.9% and speech development disorders 46.8%. The presence of electronics enhances this danger; children who play with them for thirty minutes have a forty-nine percent higher chance of speaking and moving late in life. Targeting Integrated Healthcare Center cadres, activities were conducted in Pagongan Village, Tegal Regency. The purpose of this community service project is to broaden the cadres' understanding of basic play media that can be found at home and is good for a child's development. The purpose of this activity, which involves empowering cadres, is to spread knowledge about health, one aspect of which is the growth and development of children. The three phases of the activity are preparation (working with cadre leaders and the village), implementation (providing counseling), and evaluation. The activity employs counseling as its method. As a consequence of this exercise, cadres' understanding of child development has increased by 60%, active play techniques by 100%, and simple play media by 80%
PKM PENINGKATAN KUALITAS USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM DETEKSI DINI ANEMIA DI SMAN 2 SLAWI
Berkurangnya zat besi (fe) dalam memenuhi kebutuhan tubuh dapat berdampak pada kejadian Anemia Defisiensi Besi (ADB). Dampak ini mempengaruhi kondisi janin, masa persalinan, bayi baru lahir, usia sekolah, hingga fase dewasa. Dampak ketika usia sekolah adalah IQ yang rendah, kemampuan belajar dan pertumbuhan yang menurun. Adapun dampak jangka panjangnya yaitu penurunan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Salah satu kelompok usia sekolah tersebut adalah remaja putri di SMA Negeri 2 Slawi, yang termasuk bagian dari kelompok wanita prahamil. UKS adalah sebagai wadah dalam memberikan pendidikan kesehatan awal terutama untuk anak sekolah. Pemeriksaan kadar Hb merupakan salah satu parameter untuk menetapkan kejadian anemia. Kadar Hb yang rendah mengindikasikan anemia. UKS di SMA 2 Slawi masih belum berfungsi sebagaimana mestinya karena faktor prasarana dan pengelola maupun petugas yang kurang kompeten dalam mendeteksi anemia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan pengelola UKS, kader UKS dan Guru BK dalam melakukan deteksi dini anemia. Kegiatan dilakukan dengan cara memberikan informasi dan pendidikan kesehatan terutama tentang deteksi dini anemia, dan kekurangan energi kalori kemudian dilanjutkan dengan pemberian pelatihan pemeriksaan kesehatan melalui penggunaan tensi meter, Hb meter digital, dan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). Hasil pengabdian masyarakat ini terjadi peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini anemia dan kekurangan energi kalori dan peningkatan ketramilan pengelola UKS dalam melakukan pemeriksaan tensi dan Hb meter serta melakukan penghitungan IMT