2 research outputs found

    KAJIAN PENGARUH MATERIAL PROPERTIS DOMAIN BATUAN DASAR TERHADAP KESTABILAN LERENG PADA NIKEL LATERIT DI SITE POMALAA , SULAWESI TENGGARA, PT ANTAM Tbk

    Get PDF
    ABSTRAK Untuk mendukung kegiatan operasional penambangan, perlu dilakukan pembuatan kajian geoteknik yang bertujuan sebagai rencana awal desain lereng tambang maupun mengevaluasi kestabilan lereng pada saat kegiatan penambangan berlangsung. Untuk pembuatan kajian geoteknik di Site Pomalaa, dilakukan pengambilan 15 sampel untuk masing-masing domain (Hazburgit, Dunit, Serpentinit dan Peridotit) yang dibagi menjadi 5 sampel limonit, 5 sample saprolit dan 5 sampel bedrock. Selanjutnya, sampel tersebut dilakukan pengujian di laboratorium untuk mendapatakan nilai material properties. Material propertis limonit pada setiap domain  memiliki rentang nilai kohesi 31,22 kN/m2- 40,49 kN/m2, sudut geser dalam 31,30o-37,36o, berat jenis basah 11,56 kN/m2-12,89 kN/m2, UCS 0,11Mpa – 0,59 Mpa.Sedangkan nilai material propertis pada saprolit memiliki rentang nilai kohesi 31,22 kN/m2-39,18 kN/m2, sudut geser dalam 34,71o-39,11o, berat jenis basah 10,86 kN/m2-13,52 kN/m2, UCS 0,19Mpa – 0,29 MPa. Material propertis tersebut selanjutnya digunakan sebagai parameter dalam melakukan analisis kestabilan lereng dengan mengeluarkan nilai faktor keamanan (FK) dan probability of failure (PoF). Pada kajian ini dilakukan simulasi dengan 4 pendekatan : (a) Pertama, menganalisis lereng dengan domain geologi tunggal, (b)Kedua, menganalisis lereng dengan menggabungkan 2 domain geologi yang berbeda, (c) Ketiga, menganalisis lereng dengan menggabungkan 3 domain geologi yang berbeda, (d) Menganalisis lereng dengan menggabungkan 4 domain geologi yang berbeda. Hasil simulasi dengan menggunakan 4 pendekatan tersebut menunjukkan nilai rata-rata FK limonit secara berturut sebesar 1.72, 1.71,1.73, dan 1.73 . Sedangkan nilai FK saprolit secara berturut sebesar 1.74, 1.78 , 1.75 dan  1.74. Rata-rata probability of failure pada simulasi ini dibawah 1%. Dari hasil simulasi dapat dilihat bahwa nilai faktor keamanan dari hasil simulasi beberapa material menunjukkan nilai yang konsisten, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai material propertis nikel laterit pada batuan dasar yang berbeda cenderung sama (homogen), oleh karena itu pengambilan sampel geoteknik di site pomalaa tidak sensitif terhadap domain batuan. Key words: Domain Batuan Dasar, Kohesi, Sudut Geser Dalam, Berat Jenis Basah, UCS, Faktor Keamanan, Probability of Failure.  ABSTRACT Concerning mining operations activities, geotechnical analysis should be carried out with the aim of planning the initial design of slope and evaluating the stability of the slope during mining activities. For making geotechnical studies at the Pomalaa Site, 15 samples were taken for each domain (Hazburgit, Dunit, Serpentinit and Peridotit) which were allocated into 5 samples for limonite, 5 samples for saprolite and 5 samples for bedrock. Furthermore, the sample is tested in a laboratory to obtain the value of material properties. Limonite property material in each domain has a range of cohesion values of 31.22 kN / m2-40.49 kN / m2, friction angle at 31.30o-37.36o, wet density 11.56 kN / m2-12.89 kN / m2, UCS 0.11Mpa - 0.59 Mpa. While the value of proper material in saprolite has a range of cohesion values of 31.22 kN / m2-39.18 kN / m2, shear angle in 34.71o-39.11o, wet specific gravity 10.86 kN / m2-13.52 kN / m2, UCS 0.19Mpa - 0.29 Mpa. The property material is then used as a parameter input to obtain slope stability analysis by issuing factor of safety (FK) and probability of failure (PoF) values ). In this case a simulation was conducted to 4 approaches: (a) First, analyzing slopes with a single geological domain, (b) Second, analyzing slopes by combining 2 different geological domains, (c) Third, analyzing slopes by combining 3 different geological domains , (d) Analyze slopes by combining 4 different geological domains. The simulation results using the 4 approaches show the average value of FK limonite which are 1.72, 1.71.1.73, and 1.73 respectively. While FK saprolite values were 1.74, 1.78, 1.75 and 1.74 respectively. The average probability of failure in this simulation is below 1%. From the simulation results it can be seen that the value of the safety factor from the simulation results of several materials shows a consistent value, so it can be said that the material value of laterite nickel properties in different bedrock tends to be the same (homogeneous), therefore geotechnical sampling at the Pomalaa site is not sensitive to the rock domain. Key words: Host Rock Domain, Cohesion, Friction angle, Wet Specific Gravity, UCS, Safety Factor, Probability of Failure

    LANGKAH ANALISA UNTUK PERHITUNGAN SUPLAI BIJIH JANGKA PANJANG PADA ENDAPAN NIKEL LATERIT PT ANTAM Tbk

    Get PDF
    PT. ANTAM Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertambangan emas, bauksit dan nikel khususnya, tentu membutuhkan banyak analisa skenario untuk mendapatkan rencana strategis yang paling optimal untuk perusahaan. Dalam menentukan rencana strategis tersebut, diperlukan rencana suplai bijih nikel dari tiap site nikel yang dimiliki oleh PT. ANTAM Tbk. Site-site tersebut tentunya memiliki karakteristik endapan yang berbeda, sehingga perlu dilakukan analisa yang mendalam untuk mendapatkan rencana suplai yang terintegrasi.Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut, dibuatlah langkah-langkah analisa rencana suplai bijih jangka panjang untuk PT. ANTAM Tbk., meliputi analisa blok model sumberdaya, analisa optimasi pit, analisa desain pit serta analisa blending dan penjadwalan tambang. Masing-masing analisa tersebut, memiliki sub-proses lanjutan yang perlu dievaluasi guna mendapatkan hasil yang paling optimal.Langkah-langkah analisa yang telah dibuat, dinilai cukup efektif untuk memberikan gambaran suplai bijih jangka panjang untuk masing-masing site PT. ANTAM Tbk. Selain itu, hasil analisa rencana suplai ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi dasar dalam estimasi cadangan serta acuan untuk studi- studi lanjutan seperti pra-studi kelayakan maupun studi kelayakan
    corecore