1 research outputs found
Pengembangan Kualitas Visual Di Koridor Jalan Raya Darmo Surabaya Bagi Pejalan Kaki
Saat ini tema pembangunan yang semula dimiliki pada koridor jalan raya
Darmo mulai kehilangan fokus dengan makin maraknya pembangunan progresif
serta banyaknya masyarakat kota yang menggunakan kendaraan bermotor untuk
melintasi wilayah kota daripada dengan berjalan kaki seperti pada masa dahulu.
Fenomena yang terjadi adalah adanya kontras antara visual bangunan dan
lingkungan kolonial asli dengan bangunan yang dirubah menjadi lebih modern,
berupa perbedaan dimensi dan proporsi komponen bangunan yang disajikan
kepada pengamat. Dengan demikian perlu dilakukan kajian untuk
mengidentifikasi kualitas visual seperti apa yang dimiliki oleh bentukan
bangunan-bangunan cagar budaya beserta bentukan lingkungan koridor Darmo,
serta menganalisa persepsi visual yang diperoleh pengamat kota yang melintasi
koridor Darmo dengan berjalan kaki pada masa sekarang. Penelitian ini akan
menghasilkan kriteria dan konsep yang melandasi desain skematik
pengembangan kualitas visual koridor Darmo. Metodologi penelitian yang akan
digunakan dalam menganalisa adalah synchronic reading untuk pembacaan
elemen fisik lingkungan dan fasad bangunan, serta walkhthrough/walkability
analysis untuk mengidentifikasi kondisi internal pada koridor jalan raya Darmo.
Dalam menganalisa kualitas visual yang diterima oleh pejalan kaki, penelitian ini
akan memperhatikan 8 komponen utama: (1) Imageability, (2) Enclosure, (3)
Human Scale, (4) Transparancy, (5) Complexity, (6) Coherence, (7) Legibility,
dan (8) Linkage. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan unsur pengikat
bagi keseluruhan visual koridor Darmo dari bangunan-bangunan yang ada,
sehingga konsep pengembangan akan mengangkat peran lingkungan pejalan kaki
yang diharapkan dapat mendukung statusnya sebagai bagian dari area situs cagar
budaya perumahan Darmo.
======================================================
Nowadays the original state of Darmo street corridor are losing focus as
more and more progressive development occur and people increasingly using
vehicles to navigate across the city district rather than being pedestrians and walk
to their destinations just like the past times. The occured phenomenon is that there
are visual contrast between original colonial buildings and its environment to the
refurbished buildings, in the form of dimention and proportion of building
components that viewed by observer. Thus a study is needed to identify Darmo
condition as one of the Surabaya’s historical site to find out what kind of visual
qualities potential possessed by the heritage buildings forms and its surroundings,
and to analyze visual perception acquired by viewer whose passing through
Darmo as a pedestrian in modern times. At the end of this research, criteria and
concept will be produced for schematic design in order to develop Darmo’s
overall visual qualities. The methodologies that will be used to analyze are:
synchronic reading for analyzing physical elements and the facades; and
walkthrough/walkability analysis to determine the internal condition of Darmo
street. When analyzing visual qualities that received by the pedestrian, this
research will pay attention to 8 main components: (1) Imageability, (2) Enclosure,
(3) Human Scale, (4) Transparancy, (5) Complexity, (6) Coherence, (7) Legibility,
and (8) Linkage. The research result show no binding element for entire Darmo
corridor visual from the existing buildings. Therefore, the development concept
will address the contribution of pedestrian realm that is expected to support it’s
status as part of Darmo residential heritage site