3 research outputs found

    The Amelioration of Post Tin Mining Sand Tailing Medium with Chicken Manure for Pepper Cultivation

    Get PDF
    Pepper cultivation in tin mining sand tailings requires the amelioration of organic matter to improve soil characteristics. The paper investigates the effect of chicken manure dosage on the growth of three pepper cultivars in sand tailing medium. This study was conducted on April-August 2016 at Experiment Station of Universitas Bangka Belitung, Balunijuk Village, Bangka Island. This study was arranged in a completely randomized design with two factors and three replications. The first factor was the dosage of chicken manure (5 kg; 6 kg; 7 kg/plant). The second factor was pepper cultivars (Lampung Daun Lebar; Lampung Daun Kecil; Merapin). The. result of the analysis of variance showed that the treatment of chicken manure dosage significantly affected only on total leaf area. The treatment of pepper cultivars significantly affected the total of chlorophyll, root dry weight, and shoot dry weight. There was no interaction between chicken manure dosage and pepper cultivar. Pepper cv. Lampung Daun Lebar tends to grow better than the other cultivars in the sand tailing medium

    Tumbuhan obat Suku Lom

    Get PDF
    Jumlah jenis tumbuhan yang digunakan Suku Lom berjumlah 50 dari 34 famili yang telah teridentifikasi di Dusun Pejem, Dusun Air Abik, Kabupaten Bangka dengan tiga famili yang paling banyak dimanfaatkan berturut-turut adalah Rubiaceae, Myrtaceae, dan Poaceae. Dikoleksi 46 jenis tumbuhan dari 23 famili yang teridentifikasi dengan famili Myrtaceae sebagai famili dengan jumlah tumbuhan terbanyak yang dimanfaatkan di Kecamatan Tempilang di Kabupaten Bangka Barat. Tercatat 39 jenis penyakit dan 90 tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Sakit kepala adalah penyakit yang paling sering disembuhkan dengan tumbuhan obat (9,77%) dan tumbuhan obat yang paling digunakan adalah kayu puleh (pasak bumi: Eurycoma longifolia Jack) dari famili Simaroubaceae (5,26%). Hanya bagian tumbuhan saja yang dimanfaatkan dalam pengobatan, dan ini diduga salah satu wujud pelestarian tumbuhan. Beberapa tumbuhan obat yang digunakan oleh Suku Lom terdiri dari rukem, kelingkak, kayu pulih, kebentak, kekupak, pedu sabak, pedu pelanduk dan sebagainya, untuk mengobati penyakit, seperti: patah tulang, sakit tulang leher, ngilu sendi, sakit kulit, luka, demam, malaria, maaf dan jerawat

    Eksplorasi dan karakterisasi plasma nutfah kacang tanah lokal Asal Bangka

    No full text
    Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman kacang- kacangan terpenting di Indonesia untuk dikembangkan. Saat ini produksi kacang tanah di Indonesia belum mampu mengimbangi kebutuhan dan permintaan kacang tanah nasional sehingga harus dilakukan impor. Peningkatan produktivitas kacang tanah dapat dilakukan melalui program pemuliaan tanaman. Sebagai langkah awal program pemuliaan tanaman, dibutuhkan sumber-sumber genetik yang terdapat di dalam plasma nutfah tanaman. Kondisi lingkungan Bangka Belitung yang khas memungkinkan ditemukannya plasma nutfah kacang tanah lokal yang memiliki karakteristik spesifik, seperti toleran lahan kering masam. Karakteristik spesifik ini nantinya dapat digunakan untuk peningkatan produksi dengan memanfaatkan lahan kritis dan marjinal yang belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengumpulkan berbagai plasma nutfah kacang tanah lokal asal Bangka beserta informasi karakter dari masing- masing plasma nutfah tersebut. Metode pengumpulan plasma nutfah kacang tanah akan dilakukan melalui kegiatan eksplorasi ke berbagai wilayah penanaman kacang tanah dan pasar tradisonal di Bangka. Langkah selanjutnya yaitu melakukan karakterisasi untuk memperoleh karakteristik plasma nutfah kacang tanah hasil eksplorasi. Karakterisasi akan dilaksanakan di Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi, Universitas Bangka Belitung dengan menggunakan rancangan acak kelompok. Karakter yang akan diamati yaitu bentuk tanaman, tinggi tanaman, jumlah cabang, warna batang, warna daun, bentuk daun, warna bunga, umur berbunga, umur panen, jumlah polong tua, bobot polong per tanaman, warna kulit biji, bobot 100 biji, bentuk paruh, bentuk pinggang, jaringan kulit, keberadaan Rhizobium, dan bobot biji per polong. Data kualitatif akan dianalisis secara deskriptif dan data kuantitatif akan dianalisis sidik ragam serta diuji lanjut dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test. Analisis hubungan kekerabatan antar plasma nutfah kacang tanah lokal asal Bangka dengan menggunakan menggunakan Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System (NTSYS). Hasil eksplorasi diperoleh sebanyak 9 aksesi lokal dari 3 kabupaten di Pulau Bangka. Aksesi yang diperoleh di Kabupaten Bangka Induk yaitu aksesi Sungailiat, Matras, Bedeng Akeh dan Lubuk Kelik. Aksesi di Kabupaten Bangka Tengah yaitu Arung Dalam, Belimbing, dan Jongkong. Sedangkan dua aksesi yaitu Air Ketimbai 1 dan Air Ketimbai 2 diperoleh di Bangka Selatan.Terdapat perbedaan karakter morfologi antara aksesi lokal dan varietas nasional yaitu perbedaan bentuk daun pada aksesi Matras, Bedeng Akeh, dan Lubuk kelik (Lanceolate) dengan varietas Kancil (Narrow-elliptic). Perbedaan bentuk pinggang pada aksesi Arung Dalam (tidak berpinggang) dengan varietas kancil (agak berpinggang). Perbedaan Jaringan kulit pada aksesi Sungailiat, Matras, Lubuk Kelik, Arung Dalam, Air Ketimbai 1, dan Air Ketimbai 2 (kasar) dengan varietas Kancil (sedang). Perbedaan dari warna biji pada aksesi Air Ketimbai 1 (merah) dengan varietas Kancil (coklat terang). Aksesi Jongkong memiliki jumlah polong terbanyak dan aksesi Belimbing memiliki bobot 100 biji lebih berat dibanding aksesi lainnya. Analisis hubungan kekerabatan menunjukkan bahwa 9 aksesi kacang tanah lokal Bangka terbagi dalam 3 kelompok dengan tingkat kekerabatan 89%
    corecore