1 research outputs found

    Pendidikan Multikultural: Membangun Harmonisasi dan Kerukunan Melalui Penguatan Nilai Toleransi Di Desa Mojorejo Kota Batu Jawa Timur

    Get PDF
    Religious tolerance is evidenced by the unification of society through togetherness. This indicates that the religious phenomenon that exists as a reality in the midst of society gets a positive response so it is interesting to study. Meanwhile, on the other hand, the discourse of strengthening the harmonization of plural society which is manifested in the attitude of religious tolerance, was born and proclaimed by various parties. Mojorejo Village, Batu City managed to get appreciation from the Batu City government in the form of giving an award as "Village of Awareness of Religious Community Harmony and Village of Peace". This success is a proud achievement, considering that the heterogeneous typology of the people in Mojorejo village is quite high. Methodologically, this research uses a qualitative approach with the type of case study. Data collection techniques in this study include: interviews. observation and documentation through the media, archival records. Data Validity Test Extended observations, Increases persistence, and Triangulation The results and conclusions are the ideological dimensions, the values ​​of Islamic religious teachings, Taswasut, Tasamuh, Ta'adul, the values ​​of Buddhist teachings, love of metta, sympathy mudita, balanced mind upekkha, values ​​of Christian teachings, love, patience, responsibility. ideological dimensions: the value of Islamic religious teachings taswasut, tasamuh, ta'adul, the value of Buddhist teachings of love metta, sympathy mudita, balanced mind upekkha, Christian religious values ​​of love, patience, responsibility, dimensions of knowledge, tolerance, awareness, togetherness, mutual cooperation. dimensions of experience, interfaith prayer together, village salvation, village clean, dance studio. dimensions of consequences/effects, agro-agricultural economics which accommodates and buys and sells farmers' income, social work together to build villages, clean villages, religious friendship between communities, takziah, interfaith prayer together, village salvation. politics (honest, fair, clean and transparent. dance studio culturePendidikan multicultural adalah proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekuensi dari keragaman budaya, etnis, suku dan aliran agama. Dalam hal ini tolerasni  yang merupakan salah satu bentuk penerapan dari pendidikan multicultural di Indonesia .Toleransi beragama dibuktikan dengan menyatunya masyarakat melalui kebersamaan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa fenomena keberagamaan yang hadir sebagai sebuah realita di tengah-tengah masyarakat mendapat respon positif sehingga menarik untuk dikaji. Sedangkan pada sisi lain, wacana pengokohan harmonisasi masyarakat plural yang mewujud dalam sikap toleransi beragama, lahir dan dicanangkan oleh berbagai pihak. Desa Mojorejo Kota Batu berhasil mendapat apresiasi dari pemerintah Kota Batu berupa diberikannya penghargaan sebagai “Desa Sadar Kerukunan Ummat Beragama dan Desa Damai”. Keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi yang membanggakan, mengingat tipologi heterogen itu masyarakat di desa Mojorejo yang cukup tinggi. Secara metodologis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: wawancara. observation dan dokumentasi melalui media, catatan arsip. Uji Keabsahan Data Perpanjangan pengamatan, Meningkatkan ketekunan, dan Triangulasi Hasil dan kesimpulan ialah dimensi ideologi, nilai ajaran agama islam taswasut, tasamuh, ta’adul, nilai ajaran agama budha cinta kasih metta, simpati mudita, batin seimbang upekkha, nilai ajaran agama kristen, cinta kasih, kesabaran, tanggung jawab. dimensi ideologi: nilai ajaran agama islam taswasut, tasamuh, ta’adul, nilai ajaran agama budha cinta kasih metta, simpati mudita, batin seimbang upekkha, nilai ajaran agama kristen cinta kasih, kesabaran, tanggung jawab, dimensi pengetahuan, toleransi, kesadaran, kebersamaan, gotong royong. dimensi pengalaman, doa bersama lintas agama, selamatan desa, bersih desa, sanggar tari. dimensi konsekuensi/efek, bidang ekonomi agro pertanian yang menampung dan jual beli penghasilan petani, social bergotong royong membangun desa, bersih desa, keagamaan silaturahmi antar masyarakat, takziah, doa bersama lintas agama, selametan desa. politik (jujur, adil, bersih dan transparan. budaya sanggar tari
    corecore