9 research outputs found

    Analisis Kebisingan Terhadap Karyawan Di Lingkungan Kerja Pada Beberapa Jenis Perusahaan

    Full text link
    Gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan di lingkungan pekerjaan telah menjadi perhatian para peneliti. Pemerintah memberikan aturan secara jelas mengenai ambang batas mengenai kebisingan di lingkungan kerja dalam kaitannya dengan pencegahan penyakit akibat kerja. Makalah ini menganalisa paparan kebisingan kerja dan penggunaan alat pelindung diri kebisingan pada beberapa industri yang berbeda di Jakarta. Kuesioner digunakan untuk menggali informasi pada responden yang dianggap berpotensi terpapar oleh kebisingan di lingkungan kerjanya. Responden dipilih secara acak yaitu 400 orang pekerja pada 3 lingkungan industri yang berbeda seperti permesinan, industri daur ulang biji plastik, dan industri konveksi. Studi menunjukkan bahwa industri permesinan memiliki tingkat kebisingan yang lebih tinggi, yaitu sekitar 97 dB, sedangkan industry pengolahan biji plastik sekitar 92 dB dan industry konveksi sekitar 65 dB. Proporsi terbesar penggunaan APD adalah wanita yaitu sekitar 75% sementara laki-laki hanya sekitar 65%. Sedangkan berdasarkan usia, diperoleh informasi bahwa usia responden 21-35 tahun merupakan pengguna APD terbesar yaitu sekitar 67.8% dan usia di atas 46 tahun menggunakan APD sekitar 37.2%. Para stakeholder mempunyai peranan yang cukup penting dalam upaya mereduksi potensi risiko yang dapat muncul dari paparan tingkat kebisingan pada lingkungan pekerjaan serta senantiasa memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan keselamatan kerja (K3) karyawan

    Frequency Invariant Beamformer Robust Against Array Element Mismatch

    No full text
    This paper extends the design of frequency invariant beamformer by incorporating robustness in the design formulation to cater for array element mismatches and other non-ideal characteristics. In this approach, a 2-norm constraint on the filter weight is imposed into the design optimization problem. The constraints limit the norm of the beamformer coefficients and thus reduce the sensitivity of the beamformer towards then on-ideal characteristics of the microphones. Design examples and comparisons are presented to illustrate the effectiveness of our approach

    Analisis Kapabilitas Proses untuk Pengendalian Kualitas Air Limbah di Industri Farmasi

    Full text link
    The management of wastewater should produce the final result of its corresponding environmental quality standards. Thus, that it does not harm the environment and decreasing the quality of human health. The problem on this research was found that there are several parameters on the wastewater not comply such as pH and TSS to Indonesian Standards. This study aims to analyze the value of process capability resulting from wastewater treatment, especially parameters of pH and TSS. Several methods used in this study such as IMR control chart, capability process, and fishbone. The results of this study show the parameters of pH and TSS from the wastewater treatment in the pharmaceutical industry obtained the average Cp index of around 0.602 and CPK approximately 0.8 for pH parameters. In addition, the quality of wastewater for TSS parameters obtained CP index roughly 0.68 and CPK approximately 0.70. Therefore, it can be concluded that the process does not have a good capability

    Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia

    Full text link
    Meningkatnya urbanisasi menimbulkan biaya sosial dan lingkungan yang tinggi. Urbanisasi juga mendorong munculnya masalah limbah padat. Masalah ini muncul karena adanya kesalahan dalam manajemen dan rendahnya kesadaran akan pengelolaan limbah padat, dalam hal ini di perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat pengetahuan, perilaku, dan praktik mahasiswa yang terkait dengan pengelolaan limbah padat di Fakultas Teknik Universitas Pancasila. Sebanyak 100 mahasiswa di Fakultas Teknik dipilih secara acak dan diberikan kuesioner kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan software Minitab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa secara umum sangat baik, sedangkan terkait dengan perilaku menunjukkan bahwa sekitar 75% mahasiswa memiliki perilaku yang sangat baik dalam pengelolaan limbah. Selain itu, praktek pengelolaan limbah padat oleh mahasiswa menunjukkan tingkat yang masih rendah yaitu 28% mahasiswa masih belum memisahkan jenis limbah yang dibuang. Meskipun setengah dari responden sadar akan pentingnya mengelola limbah padat, kebanyakan dari mereka gagal mempraktekan pengetahuan dan kesadaran mereka. Oleh karena itu, upaya yang luas dan berkelanjutan oleh berbagai pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pengelolaan limbah padat yang berkelanjutan, khususnya di Fakultas Teknik Universitas Pancasila
    corecore