1 research outputs found
Makna tradisi pujian bagi masyarakat dusun Kajangan kelurahan Sonorejo kabupaten Blora (suatu pendekatan antropo-sufistik)
Penelitian ini mengkaji tentang sebuah tradisi Islam Jawa yaitu pujian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna tradisi pujian dalam masyarakat Kajangan dan makna tasawuf yang terdapat di dalamnya. Adapun makna yang terdapat dalam tradisi pujian dapat ditelusuri melalui teks, praktek dan pengaruh pujian. Dalam rangka proses pencarian hingga mendapatkan makna yang terdapat dalam tradisi pujian, penelitian ini berusaha untuk mengurai permasalahan terkait dengan ragam sya’ir pujian, deskripsi pujian, makna pujian yang hidup dan dipahami masyarakat Kajangan dan makna tasawuf yang terdapat di dalamnya.
Kajian ini merupakan penelitian kualitatif literer lapangan dengan menggunakan pendekatan antropo-sufistik. Antropo-sufistik merupakan gabungan dari antropologi dan sufistik (tasawuf). Antropologi sebagai sebuah pendekatan memiliki karakteristik kerja, pertama, adanya local practices , kedua, bercorak descriptive (bukannya normatif) yang dihasilkan dari thick description, ketiga, connections across social domains (mencari keterhubungan dan keterkaitan antar berbagai domain kehidupan). Sufistik dalam hal ini menjadi perangkat interpretasi dan cara pandang terhadap objek material. Adapun analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif Miles dan Habermen yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, bagi masyarakat Kajangan tradisi pujian berfungsi sebagai media pengajaran, ajakan shalat berjama’ah, zikir, berdo’a dan pengkondisian hati dalam menghadapi shalat berjama’ah. Adapun makna tasawuf tradisi pujian bagi masyarakat Kajangan dapat diindikasikan sebagai maqāmāt dan aḥwāl. Makna tasawuf yang dapat diindikasikan sebagai maqām adalah taubat dan żikr, sedangkan indikasi ḥāl adalah takut dan harapan. Makna lain yang diperoleh adalah pelaksanaan pujian sebagai proses tazkiyah an-nafs