8 research outputs found

    STATUS KERENTANAN AEDES AEGYPTI (LINN.) TERHADAP INSEKTISIDA DAN KAITANNYA DENGAN KEJADIAN KASUS DEMAM BERDARAH DI KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus akut menular. Penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus dengue dalam kelenjar saliva untuk di transmisikan ke tubuh hospes melalui gigitan. Pengendalian vektor secara kimiawi dengan menggunakan insektisida merupakan cara yang paling efektif dalam memutuskan rantai penularan penyakit DBD. Penggunaan insektisida yang sama secara terus menerus akan menyebabkan resistensi terhadap serangga sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data status kerentanan nyamuk Ae. aegypti terhadap insektisida malation dan deltametrin. Sampel telur nyamuk dari empat kecamatan yang dipilih lokasinya sesuai dengan banyaknya kasus selama lima tahun terakhir. Telur Ae. aegypti yang dikumpulkan dari masing-masing lokasi ditetaskan secara terpisah. Insektisida yang digunakan untuk pengujian menggunakan kertas berinsektisida (impregnated paper) malation 0,8% dan deltametrin 0,05% dengan menggunakan WHO test kit. Hasil analisis menunjukkan lima dari delapan lokasi yang di uji telah resisten terhadap malation 0,8%, dan tujuh dari delapan gampong telah resisten terhadap deltametrin 0,05%. Adapun dua gampong yang masih rentan terhadap malation yaitu Gampong Ateuk Pahlawan, dan Jeulingke. Gampong yang masih toleran terhadap malation yaitu Punge Blang Cut. Sedangkan gampong yang masih toleran terhadap deltametrin yaitu Ateuk Pahlawan. Gampong Sukaramai merupakan daerah yang paling resisten terhadap malation yang merupakan daerah yang paling tinggi angka kasus DBD di Kota Banda Aceh periode tahun 2013-2017.   Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious acute viral infection that is often found in tropical and subtropical regions, including Indonesia. DHF is transmitted through the bite of Aedes aegypti mosquitoes that contain the dengue virus in the salivary glands to be transmitted to the host’s body through bites. Chemical vector control using insecticides is the most effective way to break the chain of transmission of DHF. The use of the same insecticide continuously will cause resistance to the target insect. This study aims to obtain data on the susceptibility status of Ae. aegypti mosquitoes to malation dan deltametrin insecticides. Samples of mosquito eggs from the four sub-districts that were chosen were located in accordance with the number of cases in the last five years. Insecticides used for testing were inpregnated paper malathion 0.8% and deltamtrin 0.05% using WHO test kit. The analysis showed that five of eight gampongs tested were resistant to malathion 0.8%, and seven out of eight gampongs were resistant to deltametrin 0.05%. The two Gampongs susceptible to malathion were the Ateuk Pahlawan Gampong, and Jeulingke Gampong. Gampong which was still tolerant of malathion is Punge Blang Cut. Gampong is Ateuk Pahlawan was still tolerant of deltametrin Gampong Sukaramai is the most resistant area to malation which is the area with the highest number of dengue cases in Banda Aceh for the last five years

    Hubungan Gaya Belajar dengan Kelulusan Ujian Blok pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama

    Get PDF
    Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Proses belajar akan lebih efektif dan efisien ketika mahasiswa mampu memahami gaya belajarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis gaya belajar mahasiswa dann mengetahui hubungan antara gaya belajar mahasiswa dengan tingkat kelulusan ujian blok. Penelitian ini pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan januari 2016. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama. Sampel diambil menggunakan teknik random sampling.Sampel penelitian berjumlah 200 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner VARK dan data hasil ujian blok. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa chi kuadrat. Hasil penelitian memperlihatkan mahasiswa pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama mempunyai gaya belajar audio 68 mahasiswa, gaya belajar visual 64 mahasiswa, gaya belajar kinestetik 61 mahasiswa, dan gaya belajar membaca 7 mahasiswa. Hasil chi-square test didapat nilai α 0,870 (α < 0,05). Kesimpulan penelitian yaitu tidak ada hubungan antara gaya belajar dengan tingkat kelulusan ujian blok

    TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER TERHADAP KURIKULUM TERSEMBUNYI

    No full text
    Kurikulum tersembunyi merupakan kurikulum implisit, serangkaian pelajaran, nilai, dan perspektif yang tidak tertulis, tidak resmi, dan tidak disengaja yang dipelajari dalam pendidikan. Kurikulum tersembunyi dalam proses pendidikan mendorong agar terbentuknya profesionalisme, etika, altruisme, empati, dan kepemimpinan yang merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa program studi pendidikan dokter terhadap kurikulum tersembunyi di Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian lembar kuesioner. Sampel dalam penelitian adalah mahasiswa preklinik dan klinik program studi pendidikan dokter yang berjumlah 167 orang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat untuk memperoleh deskripsi frekuensi pada setiap variabel berupa status akademik, jenis kelamin dan tingkat profesionalisme, altruisme, etika, empati dan kepemimpinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan status akademik, diperoleh distribusi responden mahasiswa pre-klinik 136 (74.3%) dan klinik 31 (16.9%). Distribusi berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki 51 (30.5%), dan perempuan 116(69.5%). Distribusi pemahaman tentang kurikulum tersembunyi pada mahasiswa pre-klinik menunjukkan 100% untuk aspek profesionalisme dan empati, 98.5% untuk aspek etika dan altruisme, serta 97% untuk aspek kepemimpinan. Pada mahasiswa klinik menunjukkan 100% untuk aspek profesionalisme, etika, altruisme, dan empati, serta 87% untuk aspek kepemimpinan. Pada responden alumni menunjukkan 100% untuk seluruh aspek. Kesimpulannya bahwa mahasiswa preklinik dan klinik program studi pendidikan dokter memiliki pemahaman yang baik terkait kurikulum tersembuny

    FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA BURNOUTPADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ABULYATAMA

    No full text
    Burnout adalah kondisi seseorang yang mengalami kelelahan fisik dan psikologis akibat tuntutan pekerjaan dan emosional.Untuk menghindari terjadinya burnout maka dilakukan penelitian mengenai faktor penyebab terjadinya burnout yang dilakukan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Abulyatama.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab burnout berdasarkan jenis kelamin, asal daerah, penyesuaian diri dan lingkungan pembelajaran.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan uji F. Sampelpada penelitian ini berjumlah 272 responden.Hasil penelitian dapat dilihat dari masing-masing faktor penyebab diantaranya variabel jenis kelamin laki- laki dan perempuan berada pada nilai rata-rata 4.11 dan 3.74.Sedangkan pada variabel asal daerah yang berasal dari daerah Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh dan daerah luar Aceh berada pada nilai rata-rata 3.45, 3.86, dan 3.9.Hal ini menandakan bahwa variabel jenis kelamin dan asal daerah variabel tidak mempengaruhi terjadinya burnout pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Abulyatama.Pada variabel penyesuaian diri memperoleh nilai signifikan 0.001 dan lingkungan pembelajaran memperoleh nilai signifikan 0.000, dari nilai signifikan yang diperoleh dari masing-masing faktor didapatkan nilai signifikan < 0.05.Hal ini menandakan bahwa adanya hubungan antara penyesuaian diri dan lingkungan pembelajaran dengan terjadinya burnout pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Abulyatama

    PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER TERHADAP LINGKUNGAN PEMBELAJARAN

    No full text
    Abstrak: Lingkungan pembelajaran berperan penting dalam memaksimalkan sistem pembelajaran yang ada, sehingga penting bagi institusi memiliki pendekatan yang valid dan andal dalam mengukur komponen yang membentuk lingkungan pembelajaran kedokteran. Persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran terbukti mempengaruhi prestasi, kepuasan dan kesuksesan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menilai gambaranpersepsi mahasiswa program studi pendidikan dokter terhadap lingkungan pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh Besar. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif,dilakukan pada Maret 2021 terhadap mahasiswa angkatan 2019 dan 2020. Data persepsi terhadap lingkungan pembelajaran didapat dari kuesioner Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM). Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat. Hasil nilai total DREEM menunjukkan lingkungan yang lebih positif, nilai total rerata DREEM persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran yang baik sebanyak 130 mahasiswa (80.7%), staff pengajar menyelesaikan tugasnya dengan baik sebanyak 131 mahasiswa (81.4%),prestasi akademik yang baik sebanyak 90 mahasiswa (55.9%), suasana pembelajaran yang kondusif sebanyak 122 mahasiswa (75.8%), dan lingkungan sosial yang mendukung proses pembelajaran sebanyak 148 mahasiswa (91.9%). kesimpulannya mahasiswa Fakultas Kedokteran Abulyatama memiliki persepsi positif terhadap lingkungan pembelajaran. Peningkatan kualitas secara berkala dan inovasi merupakan hal yang esensial dalam pendidikan kedokteran.

    GAMBARAN PROSES PEMBERIAN UMPAN BALIK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA

    No full text
    Umpan balik dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, oleh karena itu umpan balik perlu diperkenalkan sejak dini. Umpan balik juga dapat membantu mahasiswa mencapai sasaran pembelajaran dan membuat mahasiswa menyadari kekurangan pengetahuannya sehingga dapat memperbaiki performanya. Umpan balik sangat membantu dosen untuk menjamin pencapaian sasaran pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kesempatan dan alokasi waktu pemberian umpan balik antara dosen pre-klinik dan dosen klinik pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 40 orang dosen pre-klinik dan 35 orang dosen klinik. Data diambil dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat gambaran bahwa dosen pre-klinik memiliki kesempatan yang cukup dalam memberikan umpan balik (85%), sedangkan dosen klinik mendominasi kategori kurang sebanyak (77,1%). Pengamatan alokasi waktu pemberian umpan balik menunjukan bahwa sebagian besar dosen pre-klinik juga memiliki alokasi waktu yang cukup (95% responden) ketika memberikan umpan balik, sedangkan seluruh dosen klinik merasa tidak memiliki alokasi waktu yang cukup (100%)

    Penyuluhan Masyarakat Tentang Gizi untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Digampong Meunasah Intan Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar

    No full text
    ABSTRAK Gizi merupakan bagian penting dari kesehatan dan pembangunan. Gizi yang baik berpengaruh terhadap peningkatan kesehatan bayi, anak dan ibu. Pola konsumsi pangan yang tidak tepat berdampak terhadap munculnya berbagai malnutrisi. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai gizi pada balita di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masayarakat  ini yaitu penyuluhan tentang gizi. Penyuluhan diberikan kepada 17 ibu-ibu yang hadir di Meunasah Intan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu sebelum dilakukan penyuluhan lebih banyak dalam kategori sedang yaitu 94,1%. Sedangkan pengetahuan ibu setelah dilakukan penyuluhan menjadi naik dari sebelumnya yaitu 100% dalam kategori tinggi. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dalam kegiatan penyuluhan terhadap pengetahuan ibu mengenai gizi. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan setempat dan Petugas kesehatan agar lebih berupaya untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian gizi yang baik pada balita. Kata Kunci: Status Gizi, Pengetahuan Ibu, Penyuluhan  ABSTRACT Nutrition is an important part of health and development. Good nutrition has an effect on improving the health of infants, children and mothers. Inappropriate food consumption patterns have an impact on the emergence of various malnutrition. This service aims to increase mother's knowledge about nutrition for toddlers in Meunasah Intan Village, Krueng Barona Jaya District, Aceh Besar District. The method used in this community service is counseling about nutrition. Counseling was given to 17 women who were present at Meunasah Intan. Based on the results of the analysis that has been done, it can be seen that the mother's knowledge before counseling was more in the medium category, namely 94.1%. Meanwhile, mother's knowledge after counseling has increased from before, which was 100% in the high category. With these results it can be concluded that there is a positive influence in counseling activities on mother's knowledge about nutrition. It is hoped that the local Health Office and health workers will make more efforts to increase outreach activities that can increase mother's knowledge about the importance of giving good nutrition to toddlers. Keywords: Nutritional Status, Mother's Knowledge, Counselin

    Hubungan Berat Badan Lahir, Riwayat Asi Ekslusif Dan Riwayat Imunisasi Dengan Stunting Pada Anak Usia 0-59 Bulan Di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar

    No full text
    ABSTRACT Stunting is a condition of failure to thrive in children under five (infants under five years). In Indonesia, based on the results of Riskesdas in 2013 there were 37.2% of children under five experienced stunting, this has increased compared to the results of Riskesdas in 2010 which was 35.6%. There are 100 regencies/cities in Indonesia that have the highest incidence of stunting and are prioritized for handling by the government. The purpose of this study was to determine the relationship between birth weight, history of exclusive breastfeeding, and history of immunization with stunting in children aged 0-59 months in Meunasah Intan Village, Kuta Baro District, Aceh Besar District. This research method is analytic with a cross-sectional study approach. Sampling in this study was simple random sampling with a simple random technique carried out by taking cases to the respondent's house, with a sample size of 29 toddlers meeting the inclusion and exclusion criteria. Data analysis using chi-square test. The result of this research is that the birth weight of toddlers aged 0-59 months is mostly in the low birth weight category, namely 18 toddlers (62.1%). There is a relationship between birth weight and stunting status in children aged 0-59 months in Meunasah Intan Village, Kuta Baro District, Aceh Regency (p < 0.05). The history of exclusive breastfeeding for toddlers aged 0-59 months was mostly in the non-exclusive category, namely 18 toddlers (62.1%). There was a relationship between a history of exclusive breastfeeding and stunting status in children aged 0-59 months in Meunasah Intan Village, Kuta Baro District, Aceh Regency (p < 0.05). Most of the immunizations for toddlers aged 0-59 months were in the incomplete category, namely 15 toddlers (51.7%). There is a relationship between immunization and stunting status in children aged 0-59 months in Meunasah Intan Village, Kuta Baro District, Aceh Regency (p < 0.05). Conclusion: There is a relationship between a history of immunization, birth weight of children under five, and history of exclusive breastfeeding with stunting in children aged 0-59 months in Meunasah Intan Village, Kuta Baro District, Aceh Besar District. Keywords: Stunting, Birth Weight, Immunization, Exclusive Breastfeeding     ABSTRAK  Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun). Di Indonesia, berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 terdapat 37,2% balita yang mengalami stunting, hal ini mengalami peningkatan dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2010 yaitu sebesar 35,6%. Ada 100 Kabupaten/Kota di Indonesia yang angka kejadian stuntingnya paling besar dan menjadi prioritas penangannya oleh pemerintah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan berat badan lahir, riwayat asi ekslusif dan riwayat imunisasi dengan stunting pada anak usia 0-59 bulan di Gampong Meunasah Intan, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar. Metode penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara simple random sampling dengan teknik acak sederhana dilakukan dengan mengambil kasus ke rumah responden, dengan besaran sampel sebanyak 29 balita memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian yaitu berat badan lahir balita usia 0-59 bulan paling banyak berada pada kategori Berat badan lahir rendah yaitu 18 balita (62,1%). Ada hubungan berat badan lahir dengan status stunting pada balita usia 0-59 bulan di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh (p < 0.05). Riwayat asi ekslusif balita usia 0-59 bulan paling banyak berada pada kategori tidak ekslusif yaitu 18 balita (62,1%). Ada hubungan riwayat asi ekslusif dengan status stunting pada balita usia 0-59 bulan di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh (p < 0.05). Imunisasi balita usia 0-59 bulan paling banyak berada pada kategori tidak lengkap yaitu 15 balita (51,7%). Ada hubungan imunisasi dengan status stunting pada balita usia 0-59 bulan di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh (p < 0.05). Kesimpulan: Ada hubungan antara riwayat imunisasi, BB lahir balita dan riwayat asi ekslusif dengan stunting pada anak usia 0-59 bulan di Gampong Meunasah Intan, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar. Kata kunci: Stunting, Berat Badan Lahir, Imunisasi, Asi Eksklusi
    corecore