37 research outputs found

    Kajian Kelayakan Pemanfaatan Suplai Air Baku pada Sistem Transmisi Jalur Bregas I Pdab Tirta Utama Jateng Unit Bregas sebagai Potensi Energi Listrik

    Full text link
    PDAB Tirta Utama Jateng adalah penyedia air bersih bagi kabupaten Brebes, Kota Tegal, dan Kabupaten Tegal. Salah satu jaringan transmisi yang dimiliki adalah Sistem Transmisi Jalur Bregas I yang didalam nya teritegrasi Sistem Transmisi Jalur Bregas II. Jalur Bregas I memiliki sisa tekan yang cukup besar pada setiap bangunan sistem transmisi. Apabila kondisi ini dimanfaatkan berpotensi menghasilkan energi listrik.. Debit pada kondisi eksisting sekarang maksimal sebesar 250,5 l/s . Dari survey lapangan terdapat debit yang belum termanfaatkan menjadi air baku sebesar 335 l/s pada mata air banyumudal (jalur bregas I) dan 385,8 l/s pada mata air suci (bregas II). Namun, tidak semua debit yang tidak termanfaatkan ini terpakai. Dilakukan pemodelan kondisi hidrolik menggunakan watercad v8i dengan variasi debit penambahan 100 l/s, 248 l/s, dan 348 l/s. hasil pemodelan ketiga nya masih memiliki kecepatan air diantara 0,3 – 3 m/s sehingga dipilih penambahan debit 348 l/s. Potensi energi listrik yang dihasilkan dengan debit optimal menjadi 599 l/s serta 3 (tiga) sisa tekan paling besar yaitu 101.08 m, 71.14.m dan 70.47 adalah 504.86 kW, 355.34 kW, dan 351.97 kW

    Perbandingan Efisiensi Pengolahan Air Zat Warna Sintetis Indigosol Yellow sebagai Hasil Produksi Batik dengan Metode Fenton dan Ozonasi Katalitik terhadap Parameter Warna

    Full text link
    Industri batik belakangan ini banyak menggunakan zat warna sintetis pada proses produksi batiknya seperti industri batik rumah tangga di kawasan Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan yang menggunakan zat warna sintetis jenis Indigosol Yellow. Diketahui air limbah batik tersebut mengandung kadar COD sebesar 1100 mg/L yang melebihi baku mutu dan warna yang pekat. Hal tersebut akan menyebabkan pencemaran apabila tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Penelitian ini menawarkan alternatif pengolahan air limbah batik zat warna sintetis Indigosol Yellow tersebut dengan menggunakan dua metode yaitu metode fenton yang merupakan salah satu teknologi AOPs, dan proses ozonasi katalitik. Pengolahan dengan dua alternatif tersebut kemudian akan dibandingkan efisiensinya terhadap parameter warna. Metode fenton menggunakan tiga variasi dosis reagen fenton yaitu 1 ml H2O2 + 0,25 gr FeSO4.7H2O; 1 ml H2O2 + 0,5 gr FeSO4.7H2O,dan 1 ml H2O2 + 1 gr FeSO4 .7H2O dengan putaran pengadukan 200 rpm. Hasil terbaik metode ini pada dosis 1 ml H2O2 + 1 gr FeSO4 .7H2O dengan efisiensi penurunan warna 99.52%. Sedangkan metode kedua digunakan tiga variasi dosis juga yaitu 30 ppm O3+2 gr FeSO4.7H2O ; 60 ppm O3+2 gr FeSO4.7H2O dan 90 ppm O3+2 gr FeSO4.7H2O dengan putaran pengadukan 200 rpm, flowrate ozon 5 lpm. Dosis terbaik pengolahan ini berada di dosis 90 ppm O3+2 gr FeSO4.7H2O2 dengan nilai penurunan warna 25.71%. Meskipun kedua pengolahan yang ditawarkan memberikan penurunan warna, namun hasil signifikan menunjukkan bahwa metode fenton lebih baik dan efisien dalam pengolahan air limbah zat warna sintetis Indigosol Yellow

    Kajian Kelayakan Pemanfaatan Suplai Air Baku Sistem Transmisi Jalur Bregas II Pdab Tirta Utama Jateng Unit Bregas sebagai Potensi Energi Listrik

    Full text link
    Perusahaan Daerah Air Baku (PDAB) Tirta Utama Jateng Unit Bregas memiliki tiga jalur transmisi aktif sebagai suplai air baku untuk PDAM di tiga wilayah (Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kota Tegal), salah satu dari ketiga jalur tersebut adalah Sistem Transmisi Jalur Bregas II dengan jarak Β±26,7 km dan 16 bangunan Bak Pelepas Tekan (BPT). Sistem penyediaan air baku yang digunakan PDAB untuk Jalur Bregas II adalah sistem gravitasi dimana jalur tersebut memiliki elevasi yang sangat tinggi di hulu (+1880 m), sehingga diasumsikan tersedianya nilai sisa tekan (head effective) yang besar untuk dikonversikan menjadi energi/daya listrik. Untuk membuktikan asumsi tersebut, maka dilakukanlah studi melalui perhitungan manual maupun dengan software Watercad dalam analisis kondisi hidrolik perpipaan Sistem Transmisi Jalur Bregas II. Hasil dari studi yakni didapatnya nilai debit optimal 250 liter/detik yang juga menghasilkan nilai potensi energi tertinggi yaitu 249 kW pada ruas perpipaan BPT 2 – BPT 3, serta direkomendasikannya lokasi terbaik yang layak dipasang turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro/Minihidro dengan pertimbangan berbagai aspek yakni ruas perpipaan BPT 6 – BPT 7 dengan panjang ruas perpipaan Β±6080 m dan potensi energi 234 k

    Penurunan Tss, Cod, dan Fosfat pada Limbah Laundry Menggunakan Koagulan Tawas dan Media Zeolit

    Full text link
    Laundry waste is a liquid waste from the washing process using deterjent. Deterjent is a compound synthesis of surface active agent which used as a good washer for domestic use, industrial textiles, cosmetics, drugs, metals, paper, and rubber. Waste generated by laundry deterjent containing high posphat. It is derived from Sodium Tripolyphospate (STPP) which is one of the major ingredients in the deterjent levels (Hera, 2003, in Ika Dessy, 2009). In general, laundry waste has a value of TSS, COD, and phosphates that exceed the quality standards which can pollute the environment. Based on the test results of waste characteristics,the amount of TSS concentration is 196 mg / l; COD concentration is 1279.83 mg / l; and phosphate concentration is 3.331 mg / l. The way that can be used for treating laundry waste is by using coagulation flocculation with alum coagulation and adsorption of zeolite media. Coagulation flocculation using 1% alum coagulant with a dose variation of 80 mL, 100 mL, 120 mL, 140 mL and 160 mL. Obtained the optimum dose of 140 mL with TSS removal efficiency of 90.29%; COD is 75.36%; and Phosphate by 95.01%. Processing of zeolite media with height variation media that is 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, and 50 cm. Retrieved the best height in 40 cm at 120 minutes with a TSS removal efficiency of 92.57%; COD is 69.55%; and Phosphate by 90.79%. Further research perform by combining the processing of coagulation flocculation with 1% alum coagulant of 140 mL and adsorption with zeolite medium height of 40 cm was obtained TSS removal efficiency of 86.64% at 90 minutes; COD 85.53% at 120 minutes; Phosphate and 77.7% at 30 minutes

    Analisis Ekonomi Lingkungan Terhadap Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (Tpa) Jatibarang Kota Semarang

    Full text link
    Population growth resulted in an increase to the amount of waste entering the landfill Jatibarang. The existence of the current landfill impact on the surrounding communities. The government made plans to redesign the landfill Jatibarang optimize the function of the landfill so that the impact of losses can also be reduced. Therefore, this study aims to determine the public perception of the impact of the benefits and disadvantages, knowing the economic valuation of the impact of economic and engineering analyzes of landfill Jatibarang redesign. The method used in this research is descriptive analysis to determine public perception, methods of productivity and enjoyment value method (Hedonic Pricing) for the analysis of economic valuation and economic analysis techniques for using the Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Profitability Index (PI), Internal Rate of Return (IRR), Payack Period (PP) and sensitivity Analysis. From this research, the public perception of the existence of good landfill.Visible-majority vote of the respondents to assess the environmental hygiene of 72% normal. For the assessment of the existence of the landfill Jatibarang respondents most ordinary judge by 77% because people are not bothered by the presence of TPA. While the respondents' assessment of the management of waste in the landfill Jatibarang majority judge fairly well with a percentage of 56%. Of the overall benefit of the public felt about the landfill Jatibarang are the benefits income of scavengers Rp 5.41905 billion / year. As for the value Hedonist that affect the price of land is the land distance factor to landfill and land status. Economic analysis of alternative techniques for redesigning both TPA Jatibarang only 2 alternatives that meet and feasible.With NPV of 41,922,521,630 (NPV> 0), BCR 1.183653985 (BCR> 1), IRR 25.04% (IRR> discount rste), payback period of 6.96 years and a PI of 75.98404821% (PI <100%). To test the sensitivity of the pessimistic conditions only two alternatives are still not feasible

    Pengolahan Zat Warna Turunan Azo dengan Metode Fenton (Fe2++h2o2) dan Ozonasi (O3)

    Full text link
    Pewarna Azo biasa digunakan pada bahan tekstil, kain dan lainnya. Selain itu juga digunakan untuk pewarna pada Batik. Batik yang diproduksi oleh pengrajin batik rumahan menghasilkan limbah buangan yang tidak dikelola dengan baik oleh para produsen. Air limbah dari proses pewarnaan pada tekstil dan kain mengandung senyawa azo yang sulit untuk terurai secara biologi dan membutuhkan waktu yang lama. Para pengrajin Batik di Indonesia biasanya menggunakan pewarna sintetis, salah satunya yaitu Rapid dengan warna hitam dan merah. Pada penelitian ini pewarna yang digunakan adalah Rapid Merah. Nilai absorbansi warna pada konsentrasi zat warna 5000 ppm adalah 4,317 pada panjang gelombang 351 nm. Pengolahan yang dilakukan adalah dengan Metode Fenton (FeSO4 + H2O2) dengan variasi dosis FeSO4 0,25 gr, 0,5 gr, dan 1 gr. Selain metode Fenton juga dilakukan pengolahan dengan Ozonasi yang di beri katalis FeSO4, dengan variasi dosis Ozon 30 ppm, 60 ppm, dan 90 ppm. Serta mengamati pengaruh ozon dan FeSO4 pada pengolahan ozonasi saja dan koagulasi dengan FeSO4 saja. Berdasarkan penelitian, efisiensi penurunan nilai absorbasi didapatkan dengan pengolahan ozonasi dan penambahan FeSO4 dengan dosis ozon 60 ppm. Nilai efisiensi penurunan warna adalah 99%

    Kajian Kelayakan Pemanfaatan Suplai Air Baku Sistem Transmisi Jalur Eksisting Pdab Tirta Utama Jateng Unit Bregas sebagai Potensi Energi Listrik

    Full text link
    Keberadaan air pada kehidupan manusia sangatlah penting. Air merupakan salah satu sumber daya alam di Indonesia yang yang dapat digunakan untuk bermacam-macam fungsi. Air digunakan untuk kebutuhan domestik, non domestik, perikanan, irigasi, pembangkit listrik dan lain-lain. Pada sistem transmisi air bersih yang berasal dari mata air daerah pegunungan umumnya memanfaatkan gaya gravitasi untuk mengalirkan air bersih seperti yang dilakukan oleh PDAB Jawa Tengah Unit Bregas. Sistem jaringan transmisi yang bersifat kontinyu dan adanya tekanan sisa pada setiap ruas merupakan faktor penunjang untuk dapat dimanfaatkan sebagai penghasil daya listrik. Semakin besar debit dan sisa tekan akan menghasilkan daya listrik yang semakin besar pula. Untuk sistem transmisi jalur eksisting ini dapat menghasilkan menghasilkan daya listrik sebesar 212,7 kW pada ruas antara BPT 5 dan BPT 6. Pertimbangan-pertimbangan lainnya dalam penentuan lokasi pembangunan PLTMH meliputi faktor sosial, ekonomi serta teknis

    Studi Penurunan Konsentrasi Amonia Dalam Limbah Cair Domestik Dengan Teknologi Biofilter Aerobmedia Tubular Plastik Pada Awal Pengolahan

    Full text link
    Biofilter aerob merupakan teknologi pengolahan air limbah sederhana dengan pertumbuhan mikroorganisme terlekat pada media yang dapat digunakan untuk menyisihkan amonium dalam air limbah domestik. Penelitian ini merupakan penelitian awal karena proses pengolahan hanya dilakukan pada tahap awal pengoperasian dengan cara memasukan air limbah yang dialirkan secara kontinyu ke dalam reaktor yang berisi media tubular plastik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh variasi Hydraulic Retention Time (HRT) terhadap efisiensi penurunan konsentrasi amonium dalam air limbah domestik untuk HRT 12 jam sebesar 42,87% sedangkan efisiensi penurunan konsentrasi amonium terbaik untuk HRT 24 jam sebesar 66,44%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknologi biofilter aerob media tubular plastik dapat bekerja cukup efektif dalam menyisihkan konsentrasi amonium dalam air limbah domestik pada tahap awal pengoperasian pengolahan dengan HRT optimum yang terpilih 24 jam
    corecore