19 research outputs found
Improving the Understanding of Research Methodology and Self-Regulated Learning Through Blog Project
This classroom action research seeks to improve self-regulated learning (SRL) and understanding of research methodology at the graduate school. Nineteen graduate school students were involved. Using project-based learning (PjBL), students were assigned to create online blogs as the main project. The blog was intended for representing their understanding of research methodology by writing review of research articles and submitting a research proposal. The classroom action research was based on a model by Kemmis & McTaggart and was conducted in two cycles. The data were analyzed using mixed methods in which the main data were analyzed qualitatively and further analysed quantitatively. The results of the study showed that after completing the course, students not only gained knowledge about research methods, but were also able to write a research proposal. In addition, the project-based learning could facilitate students to practice their communication skills while writing on their blog and to improve self-regulated learning
Perbandingan Akurasi Penggunaan Skala Likert Dan Pilihan Ganda Untuk Mengukur Self-regulated Learning
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan akurasi penggunaan skala Likert dan bentukpilihan ganda untuk mengukur self-regulated learning (SRL). Instrumen pengukur SRL denganformat Likert dan pilihan ganda yang diskor berjenjang dikembangkan dengan kisi-kisi yang sama.Responden penelitian yaitu 125 mahasiswa Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan IPAUniversitas Negeri Yogyakarta. Karakteristik butir instrumen dianalisis dengan graded responsemodel menggunakan TESTFACT. Dengan menggunakan karakteristik butir-butir penyusun skala,nilai fungsi informasi perangkat dan kesalahan pengukuran standar diestimasi. Semakin tingginilai fungsi informasi perangkat, semakin tinggi akurasinya untuk mengukur SRL. Semakin kecilkesalahan pengukuran standar, semakin tinggi akurasinya untuk mengukur SRL. Hasil analisisdengan menggunakan nilai fungsi informasi dan kesalahan pengukuran standar menunjukkan bahwaperangkat menggunakan skala Likert lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan pilihan gand
Perbandingan Metode Penyetaraan Skor Tes Menggunakan Butir Bersama Dan Tanpa Butir Bersama
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesetaraan skor 20 perangkat tes ujian akhir SMP dan membandingkan penyetaraan dengan butir bersama (equating) dan tanpa butir bersama (concordance). Metode penelitian yang digunakan adalah metode rerata dan rerata, metode rerata dan sigma, dan Haebara, Stocking dan Lord. Objek penelitian ini adalah perangkat tes ujian akhir SMP Mata Pelajaran Matematika Tahun 2014 dan 46.313 respons siswa. Estimasi parameter butir dilakukan dengan program QUEST dan penyetaraan dilakukan dengan program IRTEQ. Interpretasi hasil penyetaraan dilakukan dengan membandingkan kurva karakteristik tes dan mengestimasi kesalahan penyetaraan dengan root mean square of error (RMSE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, dua puluh paket yang digunakan pada ujian nasional menunjukkan kecenderungan yang setara. Kedua, pada equating dengan metode grafis, rerata dan sigma menghasilkan skor paling setara. Ketiga, metode Haebara dan metode Stocking dan Lord yang menghasilkan skor-skor dengan RMSE yang paling kecil. Keempat, concordance menghasilkan RMSE yang lebih kecil dibandingkan equating. Kata kunci: penyetaraan, concordance, equating, RMSE THE COMPARISON OF TEST SCORES LINKING METHODUSING EQUATING AND CONCORDANCE This study was aimed at determining the linking score of 20 tests of the national examination and comparing test score linking methods using equating and concordance. This study used mean and mean, mean and sigma, Haebara, and Stocking & Lord methods. The objects of this study were mathematics national examination tests of junior high schools in 2014 and 46,313 students' responses. The estimation of item parameters was done using the QUEST program while the equating used the IRTEQ program. The interpretation of the results was done by comparing the test characteristic curves and estimating the linking error of the Root Mean Square Error (RMSE). The results show that (1) 20 sets of tests in the national exams show equal tendencies; (2) in equating with graphical methods, the means and sigmas produce the most equal scores; (3) Haebara and Stocking & Lord methods generate the smallest RMSE scores; and (4) the concordance produces RMSE smaller than equating
Hambatan Guru Matematika Sekolah Menengah Pertama dalam Menerapkan Kurikulum Baru
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hambatan guru matematika SMP dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan focus group discussion. Sumber data adalah 10 guru mata pelajaran matematika SMP di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis data dilakukan dengan mencari tema, kemudian menentukan hubungan antartema untuk memeroleh pemahaman. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, pelatihan dan sosialisasi belum dapat memberikan pemahaman yang baik dan menyeluruh mengenai Kurikulum 2013. Kedua, guru kesulitan mengatur waktu pada perencanaan pembelajaran, merencanakan pembelajaran, merencanakan penilaian sikap, dan memilah pengetahuan dan keterampilan pada penyusunan instrumen penilaian. Ketiga, keterbatasan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran, kesulitan berkaitan dengan perangkat pembelajaran, dan kesulitan mengaktifkan siswa. Keempat, sistem penilaian yang rumit dan perlu waktu yang lama untuk menyusun laporan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP Dengan Metode Inkuiri Pada Persamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
The aim of this study produces mathematics instructional materials, on linear equations and inequalities one variable with inquiry methods that valid, practical, and effective criteria in terms of student achievement and self-confidence. This study is developmental research. It is adapted from Reiser & Dempsey models. The research through several phases: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The instructional materials is consists of syllabi, lesson plans, student sheet activity, and daily tests. The results showed that is the valid criteria valid, practical, and effective. Validity of development product is determined by the expert validation, the practicality is determined by the assessment of teachers, and students, while the effectiveness in terms of student achievement and self-confidence. Achievements of students achieving an average of 76.9412 beyond the KKM 70, while the confidence of students from 55.88% to 82.35% on minimal good category
Sistem Bank Soal Daerah Terkalibrasi Untuk Menyongsong Era Desentralisasi
: Calibrated Local Governmental Test Item Bank in the Face of Decentralization. The purpose of this study is to develop a caliberated test item bank to face the era of decentralization. The data in the research and development (R & D) project were collected through a delphi study, documentation, observations, and interviews. The project resulted in caliberated test item bank system, supplemented with a guide book that has undergone limited try-out, revision, wide-scale try-out, and dissemination. This system was then enriched with the addition of new items for mathematics and English. The system is presented on a website uny.ac.id under the Centre for Policy Studies and Testing System in Research and Community Service Institution of Yogyakarta State University
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Dengan Pengembangan Kecerdasan Emosional Dan Spiritual
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika terintegrasi dengan pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual (KES) yang valid, praktis, dan efektif. Pengembangan model pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel & Semmel yang telah dimodifikasi. Melalui proses pengembangan, telah dihasilkan perangkat pembelajaran matematika terintegrasi dengan pengembangan KES dan instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika terintegrasi dengan pengembangan KES telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Kriteria kevalidan terlihat dari hasil analisis kevalidan perangkat pembelajaran matematika yang memenuhi kriteria valid, kriteria kepraktisan perangkat pembelajaran matematika dilihat dari kepraktisan menurut guru yang memenuhi kriteria mudah digunakan dan kepraktisan menurut siswa yang positif. Kriteria keefektifan perangkat pembelajaran matematika berdasarkan pada persentase ketercapaian ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 80%; persentase jumlah siswa yang mendapat skor KES dengan katagori minimal tinggi adalah 80%
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Konstruktivisme Untuk Siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan
This research was aimed to develop a Constructivist Learning Kit of Mathematics, consisting of valid, practical, and effective lesson plans, worksheets, and learning achievement tests (THB) The research was a 4D development research that consisted of four phases: (1) defining, (2) designing, (3) developing, (4) disseminating. The subjects of the research were 56 students of SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta and a mathematics teacher of SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta. The data of validity and practicality of the results was converted from quantitative data to qualitative data using the guideline criteria. The data of results of effectiveness was compared to other class that used the conventional learning kit. To test the effectiveness of the learning, test data were analyzed using a one sample t-test. To test the effectiveness of the learning-oriented excess of constructivism than conventional learning kit, the data were analyzed using MANOVA followed by t-test Benferroni. The products are valid and practical. The test results show that constructivism learning kit is more effective than conventional learning kit for probability material in terms learning achievement and self- confidence aspects
Keefektifan Pbl Dan Ibl Ditinjau Dari Prestasi Belajar, Kemampuan Representasi Matematis, Dan Motivasi Belajar
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan problem-based learning dan inquiry-based learning ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan representasi matematis, dan motivasi belajar. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan pretest-posttest nonequivalent group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs sekecamatan Rasana'e Barat Kota Bima dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Sartu Atap rasana'e Barat Kota Bima dan tiga kelas dipilih yaitu dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Data penelitian dianalisis dengan uji one sample t test, uji Bonferroni pada signifikansi 5% dan uji MANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan representasi matematis, dan motivasi belajar: (1) problem-based learning dan inquiry-based learning efektif, (sedangkan pembelajaran konvensional efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa), (2) problem-based learning dan inquiry-based learning lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, dan (3) problem-based learning lebih efektif dibandingkan dengan inquiry-based learning