4 research outputs found

    Inventarisasi Cacing Parasitik Saluran Pencernaan pada Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi Stressman, 1924) dan Elang Brontok (Spizaetus Cirrhatus Gmelin, 1788) di Habitat Eks-situ

    Full text link
    At present there is a few of javan hawk eagle and changeable hawk eagle on ex-situ habitat Its existence can not avoid from the attack of various diseases, intestinal worm infections is a parasitic disease that can adversely affect and evencause death to these animals. The disease is usulally caused by medical management is inadequate cages. Research was conducted to learn the types of gastrointestinal javan hawk eagle and changeable hawk eagle and the degree of infection. Besides, as an initial study of behavioral factors and health management in eagle at the rehabilitation that may affect the transmition of parasitic worms. Types of parasitic worms found in the javan hawk eagle is Ascaridia sp, Strigea sp, and Capillaria sp. Changeable hawk eagle on the Strigea sp, Neodiplostomum sp, Heterakis sp, Ascaridia sp and Capillaria sp. Obtained two types of worms eggs are Ascaridia sp and Capillaria sp that can bedetected value of TTGT. From Cikananga Wildlife Center namely on changeable hawk eagle 4 there are three eggs Ascaridia sp TTGT value 147,5, while from Gadog Wildlife Center namely javan hawk eagle obtained 19 Capillaria sp with value TTGT 1868. Factors though to the influence the transmission of parasitic worms that is visible behaviour with the claw part of clean beak with the claw, clean the body in the chest and wings by using beak (probe), and placement of the cage that is not appropriate

    Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Berdasarkan Faktor Iklim di Kota Ternate

    Full text link
    Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan di Di Kota Ternate. Data Dinas Kesehatan Kota Ternate menjelaskan bahwa penyebaran DBD di Kota Ternate dikategorikan dalam 4 kelurahan endemis, 16 kelurahan sporadic dan 43 kelurahan potensial. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara faktor iklim dengan kejadian DBD di Kota Ternate. Analisis dilakukan terhadap 3 persamaan dengan kombinasi faktor iklim yang berbeda, yaitu curah hujan, suhu dan kelembaban. Setiap persamaan mempertimbangkan lagtime 1 dan 2, analisis menggunakan program minitab statistical software 16.0 dan SPPS 17. Rata-rata kejadian DBD selama 8 tahun adalah 109 kasus dengan kejadian terendah 32 kasus pada tahun 2012 dan tertinggi 216 pada tahuan 2010. Hasil analisis statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara kejadian DBD dengan curah hujan dengan nilai r=0,0009;p=0,993˃p0,05 serta kelembaban dengan nilai r=0,064;p=0,543˃p0,05, tetapi terdapat hubungan antara suhu dan kejadian DBD dengan nilai r=0,267;p=0,008˂p0,05 selama periode tahun2007-2014. Hasil analisis prediksi kejadian DBD di Kota Ternate pada bulan Juli yang dipengaruhi oleh suhu dengan nilai r=0,92;p=0,001˂p0,05 dan kelembaban dengan nilai r=0,97;p=0,001˂p0,05 satu bulan sebelumnya, sedangkan curah hujan sebelumnya tidak memberikan hubungan yang signifikan terhadap kejadian DBD. Kejadian DBD bulan Februari, Maret, April, Mei, Juni, Oktober dan November dipengaruhi oleh satu bulan sebelumnya dengan kisaran nilai r=0,55 - 0,95
    corecore