47 research outputs found
Perbandingan Algoritma Backpropagation Dan K-Nearest Neighbor (K-NN) Untuk Identifikasi Penyakit
Algoritma Backpropagation dan K-Nearest Neighbor merupakan metode yang digunakan untuk klasifikasi yang bersifat suppervised, dimana kedua metode ini membutuhkan target dari data pola yang akan di latih. Untuk memecahkan masalah klasifikasi, berbagai macam metode telah diterapkan. Dibidang soft computing, mulai banyak dikembangkan juga teknik-teknik klasifikasi. Sehingga proses klasifikasi dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat dengan menggunakan algoritma klasifikasi yang tepat. Pada paper ini obyek penelitian yang digunakan adalah 10 jenis penyakit dengan gejalan awal demam. Terdapat 82 data pasien yang dibagi untuk data training sebanyak 72 pasien dan sisanya digunakan untuk data testing. Fokus penelitian ini adalah pada tingkat akurasi atau succes ratio yang dihasilkan oleh masing-masing metode. Dari hasil pengujian (testing) 10 data pasien diperoleh informasi bahwa hasil identifikasi terbaik untuk algoritma K-NN dengan menggunakan nilai K=3, K=7 dan K-9 dengan akurasi sebesar 100%, sedangkan untuk algoritma backpropagation diperoleh tingkat akurasi untuk identifikasi penyakit sebesar 90% dengan nilai learning rate 0,1 dan nilai toleransi error sebesar 0,001. Dari hasil pengamatan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa algoritma K-NN memberikan hasil identifikasi penyakit yang lebih baik dibandingkan algoritma backpropagation
Kajian USAhatani Pembenihan Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Di Desa Sukasirna Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur
An assessment on common carp breeding farm was conducted in Sukasirna and it involved 8 farmers inwhich 2 farmers used Wildan and local strains and the other 6 farmers applied local strain only. The aspectsassessed were spawning, fry rearing, and costs and return analysis. Spawning of Wildan strain used 6 female (30kgs) and 60 male (30 kgs) brood stocks, while that of local used females (10-91 kgs) and males (9-91 kgs) each of3-29 and 15-148 ind, respectively. Spawning was conducted in concrete-cemented ponds and the total eggapparatus was 40 to 420 units. Fry rearing was carried out in soil ponds with areas between 1,000 to 6,000 m2 and800 to 2,200 m2 for local and Wildan strains, respectively. Production of fry rearing ranged from 5 to 190 liters percycle for local strain and 14 to 63 liters for Wildan strain. Net profits of fry rearing for 18 days of local and Wildanstrains were each of Rp 16,000 to Rp 3,150,000 and from Rp 233,000 to Rp 1,057,000, respectively.Key words: common carp, breeding, local strain, Wildan strain. Pengkajian USAhatani pembenihan ikan mas dilakukan di Desa Sukasirna pada 8 orang petani, dimana 2orang menggunakan ikan mas strain Wildan dan lokal sedangkan 6 orang menggunakan strain lokal. Aspek kajianmeliputi pemijahan, pemeliharaan kebul dan analisa USAha. Pemijahan ikan mas strain Wildan menggunakaninduk betina sebanyak 6 ekor (30 kg) dan jantan 60 ekor (30 kg), sedangkan strain lokal menggunakan indukbetina antara 3-29 ekor (10-91 kg) dan jantan 15-148 ekor (9-91 kg). Pemijahan dilakukan pada bak semen dansebagai tempat penempelan telur digunakan kakaban sebanyak 40-420 unit. Selanjutnya pemeliharaan kebuldilakukan pada kolam tanah dengan kisaran luas 1.000-6.000 m2 (strain lokal ) dan 800-2200 m2 (strain Wildan).Produksi kebul strain lokal berkisar antara 5-190 liter/siklus, sedangkan strain Wildan 14-63 liter/siklus.Keuntungan bersih USAha pemeliharaan kebul umur 18 hari berkisar Rp.16.000 - 3.150.000/siklus (strain lokal)dan Rp.233.000 - 1.057.000/siklus (strain Wildan)
Kondisi Kematangan Gonad Ikan Karang Pada Bulan Februari Di Perairan Pulau Koon, Seram Bagian Timur, Maluku
Perairan Pulau Koon terletak di Kabupaten Seram Bagian Timur dan merupakan wilayah konservasi di Indonesia Timur yang telah ditetapkan sejak tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis ikan karang yang tertangkap oleh nelayan dan mengetahui kondisi kematangan gonad ikan karang pada bulan Februari di sekitar kawasan perairan Pulau Koon. Analsis data yang digunakan tingkat kematangan gonad (TKG) berdasarkan Holden dan Raitt (1974), nilai Gonado Somatic Index (GSI) dan Gonado Index (GI). Hasil penelitian mendapatkan sampel ikan sebanyak 60 ekor tersusun atas 4 famili yang terdiri dari 6 genus dan 13 species (Cephalopholis cyanostigma, Cephalopholis urodeta, Epinephelus polyhekadion, Epinephelus bleekeri, Lethrinus ornatus, Lutjanus bohar, Lutjanus ehrengergi, Lutjanus monostigma, Lutjanus gibbus, Lutjanus sebae, Plectorhinchus lineatus, Plectorhincus multivittatus dan Pristopomoides multidens). Berdasarkan data TKG diduga pada bulan Februari merupakan masa reproduksi aktif untuk 11 spesies ikan Cephalopholis cyanostigma, Epinephelus polyhekadion, Lethrinus ornatus, Lutjanus bohar, Lutjanus ehrengergi, Lutjanus monostigma, Lutjanus gibbus, Lutjanus sebae, Plectorhinchus lineatus, Plectorhincus multivittatus dan Pristopomoides multidens
Studi Kelimpahan Juvenil Ikan Pada Ekosistem Padang Lamun Di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara
Seagrass ecosystem of high organic productivity, with a high diversity of biota. On these ecosystems, diverse marine life such as fish juvenile, crustaceans, mollusks (Pinna sp, Lambis sp, Strombus sp), echinoderms (Holothuria sp, sp Synapta, Diadema sp, Arcbaster sp, Linckia sp) and worms (Polichaeta) (Bengen, 2001). The research was conducted at 10 stations. Sampling was conducted two times each observation station parallel to the shoreline and perpendicular to the shoreline using a small beam trawl. The results showed that the juvenile was found 27 species from 14 family. abundance average - average is 0.484 ind/m2 juvenile fish and the highest abundance at station 9 with the abundance of juvenile fish reaching ind/m2 1.40 and the lowest abundance found at station 3 and station 10 to the abundance of only 0.04 ind/m2 . The pattern of distribution of juvenile fish species tend to be random this is because in each station has similar characteristics
Kemampuan Profesional Guru Biologi dalam Memahami dan Merancang Model Pembelajaran Konservasi Biodiversitas di SMA
: The purpose of this study was to gain the knowledge about biology teachers' concept mastery on biodiversity conservation as well as how to teach it. This study used descriptive methods with the questionnaires to 31 respondents of SMA/MA in Kota/KabSerang. The research result showed that 52% respondents had mastered the biodiversity concept. However, only 3% of respondents had fully mastered biodiversity conservation. In addition, for the teaching methods 58% respondents used observation, 45% respondents used discussion, 23% respondents used lecturing and 16% respondents used an interactive method. Moreover, for the difficulty level, 87% of respondents argued that it was easy to master the biodiversity conservation materials and 81% said that it was easier to teach the concept than other concepts. Only 6% of the teachers had gained the knowledge about biodiversity conservation when they had the training. Thus, the training is urgently needed to train the teachers in order to guarantee the Continuing Professional Development (CPD)
Penerapan Metode Drill and Practice Dilengkapi Modul Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2012 / 2013
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui metode drill and practice dilengkapi dengan modul pada materi pokok hidrolisis garam siswa kelas XI IPA 5 semester genap SMA N 7 surakarta, tahun pelajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskripstif kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI IPA 5 dengan jumlah 25 siswa. Data penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes kognitif (aspek kognitif), observasi (keaktifan dan psikomotorik), dan angket (afektif dan keaktifan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode drillandpractice dilengkapi modul. Hal ini dilihat dari hasil penelitian antara siklus I dengan siklus II. Dari segi keaktifannya, metode ini mampu meningkatkan keaktifan siswa, pada siklus I 52.80% meningkat menjadi 64.83% pada siklus II. Prestasi belajar siswa mencakup aspek kognitif naik dari 40 % saat pra siklus menjadi 54 % saat siklus I dan 80 % siklus II. Untuk aspek afektif juga mengalami kenaikan yaitu dari 74.65% pada siklus I menjadi 80,3% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran drill and practice dilengkapi modul dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi pokok hidrolisis garam kelas XI IPA 5 SMA Negeri 7 Surakarta