1 research outputs found
KANDASNYA PERJALANAN MAJALAH MUSIK INDONESIA
Penelitian ini berjudul “Kandasnya Perjalanan Majalah Musik
Indonesia”. Skripsi bertujuan untuk mengetahui persepsi dari pelaku
industri musik, utamanya di Kota Bandung mengenai berhenti terbitnya
majalah musik Rolling Stone Indonesia. Pendekatan persepsi diambil oleh
peneliti dengan harapan penelitian ini bisa menjadi acuan dari sudut
pandang kajian akademis mengenai kelangsungan hidup jurnalisme musik di
Indonesia, khususnya majalah atau media musik.
Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana persepsi para pelaku industri musik; dari mulai kreator musik,
produsen musik, jurnalis musik, sampai penggemar musik itu sendiri
mengenai berhenti terbitnya majalah Rolling Stone Indonesia, yang
merupakan majalah musik industri satu-satunya, dan sudah menjadi
barometer untuk majalah musik di Indonesia.
Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan metode penelitian kualitatif. Peneliti dapat memperoleh data
dengan menggunakan observasi partisipan serta teknik wawancara sehingga
data tersebut dapat melengkapi penelitian ini. Peneliti juga melakukan
peneletian pustaka dengan mengkaji dan mempelajari berbagai literatur
yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti untuk mendukung asumsi
sebagai landasan permasalahan yang dibahas. Analsis data yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini adalah teori persepsi yang dikembangkan oleh
Deddy Mulyana.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, keberadaan majalah
musik di Indonesia hampir pasti sudah tidak bisa diharapkan lagi. Namun,
para pelaku industri musik di Indonesia bisa bersama-sama membangun
media dengan format baru. Konvergensi yang terjadi dalam skema
perjalanan media massa di Indonesia pada akhirnya menumbangkan
beberapa majalah musik besar, salah satunya Rolling Stone Indonesia, yang
dianggap telat beradaptasi dengan arus konvergensi media ini.
Rekomendasi peneliti dari penelitian ini, sebagai bahan masukan
untuk keberlangsungan jurnalisme musik di Indonesia, dengan kandasnya
perjalanan majalah Rolling Stone Indonesia, bukan berarti para jurnalis
musik menyerah dan berhenti menulis musik. Baiknya, kegagalan majalah
Rolling Stone Indonesia ini dijadikan titik balik untuk menyongsong
kehadiran media baru, yang tentunya bisa beradaptasi dengan arus
konvergensi media itu sendiri. Dan dengan konten yang bisa mewakili
seluruh lapisan dari pelaku industri musik di Indonesia. Majalah musik
mungkin sudah berakhir masanya, tetapi jurnalisme musik akan selalu ada.
Karena musik adalah obyek konsumsi yang tidak pernah kehabisan bahan