2 research outputs found

    TAUHID SEBAGAI PARADIGMA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

    Get PDF
    The striking difference between the science of religion and general science makes the cause of disintegration, resulting in the dichotomy of education. First, Westerners say it is not scientific in the eyes of religion because the object is not empirical. Second, general science is sensory while the science of religion is a hallucination but the source of the Qur'an and Hadist so that the belief system is still not one hundred percent. Third, objective science in religion can not necessarily be studied by modern enthusiasts, requiring a scientific message that can assure the existence of the religious knowledge of its source from belief. To be able to collaborate between the science of religion with general science. Then, the author tries to draw the red thread that both science has a synergy if it can be practiced together, especially science of monotheism with general science. The linkage between the science can be positioned namely rahmaniyah, takamuliyah, syumuliyah, tawzuniyah, privilege, wasaliyah, rabbaniyah and uswiyah. So they understand that it can be made a tool to be united without any interests. The result of the above study then this Paradigm requires that all entities between Earth and Heaven, Empiric and Ghaib entities, are integrated in a balanced development of theory and practice of learning. Key Terms: Tawhid, General Knowledge, Paradigm, Islamic EducationPerbedaan yang sangat mencolok antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum menjadikan penyebab adanya disintegrasi, sehingga terjadi dikotomi pendidikan. Pertama, orang barat mengatakan tidak ilmiah dalam kacamata agama karena objeknya bukan empiris. Kedua, ilmu pengetahuan umum bersifat indrawi sedangkan ilmu agama bersifat halusianasi padahal sumbernya dari al Qur’an dan Hadist sehingga system kepercayaannya masih belum seratus persen. Ketiga, ilmu yang sifatnya objektif dalam agama belum tentu bisa dikaji oleh peminat kaum modern sehingga membutuhkan pesan ilmiah yang bisa menjamin tentang keberadaan ilmu agama sumbernya dari keyakinan. Untuk bisa mengkolaborasi antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum maka penulis mencoba menarik benang merah bahwa kedua ilmu tersebut mempunyai sinergi jika bisa diamalkan secara bersama terutama ilmu tauhid dengan ilmu umum. Keterkaitan antara ilmu tersebut bisa diposisikan yaitu rahmaniyah, takamuliyah, syumuliyah, tawzuniyah, istimroriyah, wasaliyah, rabbaniyah dan uswiyah. Sehingga mereka memahami bahwa it bisa di jadikan alat untuk bisa bersatu tanpa ada kepentingan apapun. Hasil dari kajian di atas maka Paradigma ini menghendaki agar seluruh entetitas antara Bumi dan Langit, entetitas Empirik dan Ghaib, terintegrasi secara seimbang dalm pengembangan teori dan praktek pembelajaran. Kata Kunci: Tauhid, Pengetahuan Umum, Paradigma, Pendidikan Isla
    corecore