22 research outputs found

    STUDI PENDAHULUAN PEMBUATAN MINUMAN FERMENTASI-YOGHURT BERBAHAN DASAR BIJI DURIAN DAN ANALISIS KIMIANYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan minuman fermentasi berbahan dasar biji durian dan analisis kimianya. Minuman fermentasi ini dibuat dengan memvariasikan lamanya waktu fermentasi (20 jam, 30 jam, dan 40 jam) dan konsentrasi campuran serbuk biji durian dengan air (perbandingan biji durian:air adalah 1:16, 1:18 dan 1:20). Komposisi lengkap dari tiap-tiap yoghurt adalah sebagai berikut: Yoghurt A (5% w/w susu skim, 5% w/w gula pasir, 10% starter bakteri asam laktat, dan 80% biji durian + air (perbandingan biji durian:air = 1:16)), Yoghurt B (5% w/w susu skim, 5% w/w gula pasir, 10% starter bakteri asam laktat, dan 80% biji durian + air (perbandingan biji durian:air = 1:18)), Yoghurt C (5% w/w susu skim, 5% w/w gula pasir, 10% starter bakteri asam laktat, dan 80% biji durian + air (perbandingan biji durian:air = 1:20)), dan Blangko (5% w/w susu skim, 5% w/w gula pasir, 10% starter bakteri asam laktat, dan 80% air). Tiap-tiap campuran tersebut dibagi tiga dan dimasukkan ke tiga botol steril yang diberi label 20 jam (Yoghurt A20, Yoghurt B20 dan Yoghurt C20), 30 jam (Yoghurt A30, Yoghurt B30 dan Yoghurt C30) dan 40 jam (Yoghurt A40, Yoghurt B40 dan Yoghurt C40). Selanjutnya botol diinkubasi pada suhu ruang (28-30oC) berdasarkan waktu yang tertera di masingmasing botol tersebut. Setelah selesai diinkubasi, tiap-tiap botol didinginkan didalam refrigerator sampai dilakukan analisis kimianya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penampilan fisik dari minuman fermentasi biji durian adalah berupa larutan kental atau semipadat yang berwarna krem dan berbau tajam khas produk fermentasi bakteri asam laktat. Selain itu, waktu fermentasi berpengaruh terhadap kandungan kimia dari minuman fermentasi biji durian. Minuman fermentasi biji durian yang memiliki keasaman paling tinggi (0,855 setiap 100mg asam laktat/g sampel) dan kadar gula pereduksi yang paling tinggi (2,641 mg/mL) adalah minuman fermentasi dengan perbandingan biji durian:air = 1:16 pada waktu fermentasi 30 jam. Sementara itu, minuman fermentasi biji durian yang memiliki kandungan protein yang paling tinggi (8,717 mg/mL) adalah minuman fermentasi dengan perbandingan biji durian:air = 1:20 pada waktu fermentasi 30 jam. Kesimpulan penelitian ini adalah biji durian dapat digunakan sebagai media fermentasi bagi bakteri asam laktat. Penelitian selanjutnya adalah uji organoleptik (uji penerimaan konsumen), karakteristik kimiawi, fisika, dan biologis seperti kadar lemak, kadar abu, cemaran mikroba, dan jenis-jenis asam atau senyawa volatil yang terkandung dalam yoghurt biji durian agar dapat memenuhi standar yoghurt yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Kata Kunci: bakteri asam laktat, biji durian, minuman fermentasi, gula pereduksi, keasaman, Peptid

    PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SUSU SKIM TERHADAP KADAR ASAM AMINO PADA YOGURT SARI JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam amino pada yogurt sari jagung manis berdasarkan pengaruh variasi komposisi susu skim dengan menggunakan HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Yogurt dengan variasi 20% sari jagung manis dan 80% susu skim merupakan variasi komposisi terbaik dalam pembuatan yogurt sari jagung manis dengan menghasilkan kadar total asam amino sebesar 10,31% b/b dan terdeteksi puncak asam amino yang tertinggi pada kromatogram, yaitu asam glutamat sehingga yogurt sari jagung manis dapat dijadikan sebagai bahan pangan bergizi.   This study aims for knowing the amino acid content on sweet corn yoghurt based on the influence variation of skim milk composition using HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Yoghurt with a variation of 20% sweet corn and 80% skim milk is the best composition in the manufacture of sweet corn yoghurt that produces a total amino acid content of 10.31% w/w and detected the highest peak amino acid on chromatogram is glutamate acid, with the result that sweet corn yoghurt can be used as a nutritious food

    UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN BILINGUAL BIOKIMIA I DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI JURUSAN KIMIA FMIPA UNJ

    Get PDF
    Matakuliah Biokimia I merupakan matakuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa Jurusan Kimia.Mulai semester 093, matakuliah ini disampaikan secara bilingual. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas mahasiswa pada pembelajaran Bilingual Biokimia I dengan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD). Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan melalui tiga siklus dengan setiap siklus memiliki tahapan identifikasi dan analisis masalah, penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, refleksi dan rencana tindak lanjut.Hasil analisis data menunjukkan bahwa indikator interaksi yang terdiri atas 3 subindikator dari siklus I-III mengalami kenaikan. Subindikator  Interaksi antar mahasiswa dari 83-86%. Subindikator Interaksi mahasiswa dengan dosen dari 86-87%, dan Subindikator Interaksi mahasiswa dengan sumber belajar dari  83-84%. Pada indikator kedua yaitu keaktifan mahasiswa yang terdiri atas 5 subindikator secara umum juga mengalami peningkatan. Subindikator kehadiran mahasiswa dalam proses pembelajaran dari 97-100%. Subindikator intensitas mahasiswa dalam penggunaan bahasa Inggris dari 72-76%. Subindikator kemampuan mahasiswa dalam bertanya dan menjawab dengan bahasa Inggris 52-68%. Subindikator kemampuan mahasiswa dalam mengungkapkan pendapat dengan bahasa Inggris 71-73% dan Subindikator kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep Biokimia dalam bahasa Inggris sebesar 58-79%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran biokimia I dengan model pembelajaran STAD yang disampaikan secara bilingual berhasil meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini diharapkan menjadi landasan pengembangan proses pembelajaran bilingual biokimia lainnya terutama dalam peningkatan kualitas proses tanya-jawab dan penguasaan konsep biokimia dalam bahasa Inggris. Kata Kunci : Biokimia I, Bilingual, STAD, Jurusan Kimia FMIPA UN

    ANALISIS MISKONSEPSI SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES THREE TIER MULTIPLE CHOICE

    Get PDF
    The research is aimed to analyze misconceptions of high school students of class XI on the buffer solution material using instruments Three Tier Multiple Choice Tests. Another purpose of this study was to determine the percentage of student misconceptions and location misconceptions on chemical material especially on the subject of buffer solution. The research method  is descriptive, data collection by giving a 13 item multiple choice questions with closed reason and CRI index and then the results of each items students answer were analyzed. The results of this study are misconceptions in chemistry learning especially in a buffer solution dispersed in of all concepts. The most common misconceptions on the working principle of the buffer solution by 51% and the lowest on the properties of the buffer solution by 31%. Suggestions put forward is the need to hold further research to uncover misconceptions where they come from and how to overcome these misconceptions

    PENGARUH EKSTRAK METANOL KULIT BUAH JENGKOL TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT

    Get PDF
    The  study  aim  is  to  investigate  the  phytochemical  profile  and  the  effect  of  methanol  extract  of  Jengkol [Pithecellobium jiringa (Jack) Prain ex King] (Leguminoceae) on reduction of glucose blood sugar level of mice (Mus musculus L.) strain DDY. A 870 g of dried Jengkol from Cipayung was macerated with methanol in order to get dried methanol  extract  (12,75  g).  Meanwhile,  phytochemical  screening  of  the  extract  gave  the  information  that  the extract  contained  phenolic,  flavanoid,  steroid  and  saponine  compounds.  A  TLC  chromatogram  indicated  that methanol extract contained five phenolic compounds, seven flavonoid compounds and six mixtures of steroid and saponine compounds. The results showed that the extract of 450 mg/kg BW was able to lower glucose blood level as much as 66,67% more effective than other extract dosages (300 mg/kg BW, 600 mg/kg BW and 750 mg/kg BW) and the control drugs (Amaryl® 0,02 mg/kg BW, Glucobay® 1 mg/kg BW and Glucophage® 10 mg/kg BW). The maximum decrease of glucose level had been reach at day 14 of observation after administration of extracts or drugs. Hyperglycemic mice by glucose induced can be identified as animal model of type 2 diabetes due to unhealthy and unbalanced eating habit. Hence based on experiment outcome above, it can be concluded that extract dosage of 450 mg/kg BW has function as oral anti diabetic drug of type 2 diabetes. Keywords: hyperglycemia, Amaryl, Glucobay, Glucophage, diabetes, methanol extract Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil fitokimia dan pengaruh dosis ekstrak metanol kulit buah Jengkol [Pithecellobium jiringa (Jack) Prain ex King] (Leguminoceae) terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit (Mus Musculus L.)  strain  DDY  dengan  waktu  pengamatan  yang  berbeda.Sebanyak  870  g  jengkol  dari  Cipayung  yang sudah  dikeringkan,  dimaserasi  dengan  pelarut  metanol  sehingga  diperoleh  ekstrak  metanol  kering  (12,75  g). Sementara,  hasil  uji  fitokimia  memberikan  informasi  bahwa kulit  buah jengkol  mengandung  senyawa  kimia golongan  fenolik,  flavonoid,  steroid,  dan  saponin. Hasil  kromatogram  dari  KLT  menunjukkan  bahwa  ekstrak metanol  kulit  buah  jengkol  mengandung  5  noda  yang  teridentifikasi  sebagai  senyawa  fenolik,  7  noda  yang teridentifikasi sebagai senyawa flavonoid, dan 6 noda yang teridentifikasi sebagai senyawa steroid dan saponin. Hasil  penelitian  menyimpulkan  bahwa  ekstrak  jengkol  dosis  450  mg/kg  BB  mampu  menurunkan  kadar  glukosa darah sebesar 66,67% lebih efektif dibanding ekstrak dosis lain (300 mg/kg BB, 600 mg/kg BB dan 750 mg/kg BB) dan kontrol obat (Amaryl® 0,02 mg/kg BB, Glucobay® 1 mg/kg BB dan Glucophage® 10 mg/kg BB). Penurunan kadar  glukosa  secara  maksimum  terjadi  pada  waktu  pengamatan  hari  ke-14  setelah  pemberian  ekstrak  atau obat. Mencit  yang  dibuat  hiperglikemia  dengan  cara  diberi  glukosa  berlebih  setiap  hari,  dapat  dijadikan  sebagai model hewan yang mengalami diabetes tipe 2 karena pola makanan yang tidak sehat dan seimbang. Oleh karena itu berdasarkan hasil percobaan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dosis 450 mg/kg BB dapat berfungsi sebagai obat antidiabetes oral tipe 2. Kata Kunci:  hiperglikemia, Amaryl®, Glucobay®, Glucophage®, diabetes, ekstrak metanol &nbsp

    PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA MELALUI PENDEKATAN SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) PADA SISWA KELAS XI SMAN 21 JAKARTA

    Get PDF
    The purpose of this research was to increase learning effectiveness of buffer solution through SAVI (Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual) approach using experiment guide and CD in class XI SMAN 21 Jakarta. It started from December 2011 until April 2012. The method was classroom action research in two rounds. This research started with preliminary analysis by teacher interview and student questionnaire to make the lesson plan. The results showed that the learning effectiveness had enhancement from first cycle to second cycle. It could be seen from the average of learning outcomes that increased from 73,89 in first round to 81,28 in second round. To increase learning effectiveness of buffer solution through SAVI approach, first we could know the dominant learning style of student in that class and the characteristic of subject that learnt. After that, teacher could determine learning method and media that suited with them. Application of experiment guide and CD as implememtation of SAVI approach could optimized visual and auditory learning style of student. Besides that, experiment in the laboratory could optimized somatic learning style of student. Keywords : effectiveness, SAVI approach, buffer solutionPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran larutan penyangga melalui pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) dengan menggunakan panduan dan CD praktikum pada siswa kelas XI SMAN 21 Jakarta. Penelitian ini dilakukan mulai Desember 2011 hingga April 2012. Untuk dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran Larutan Penyangga melalui pendekatan SAVI, terlebih dahulu perlu diketahui gaya belajar dominan siswa dan karakteristik materi yang diajarkan. Setelah itu, guru dapat menentukan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan gaya belajar dominan siswa. Penggunaan panduan dan CD praktikum sebagai implementasi dari pendekatan SAVI dapat mengoptimalkan gaya belajar visual dan auditori siswa. Selain itu, kegiatan praktikum di laboratorium yang sesuai dengan karakteristik materi Larutan Penyangga dapat mengoptimalkan gaya belajar somatis siswa.Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas  (classroom action research) yang dilakukan selama dua siklus. Penelitian ini dimulai dengan analisis pendahuluan berupa wawancara guru dan angket siswa untuk memperoleh data acuan perencanaan tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran Larutan Penyangga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Salah satu indikatornya adalah kualitas hasil belajar siswa, yaitu meningkatnya rata-rata hasil belajar siswa dari 73,89 pada siklus I menjadi 81,28 pada siklus II. Kata kunci : efektivitas, pendekatan SAVI, larutan penyangg

    PENENTUAN NITRIT DALAM IKAN BAWAL PUTIH (Pampus argenteus) MENGGUNAKAN REAGEN 3-AMINA-7-DIMETILAMINA-2-METILFENAZIN HIDROKLORIDA DENGAN SPEKTROFOTOMETER VISIBEL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar nitrit dalam ikan bawal putih (Pampus argenteus) dengan variasi waktu penyimpanan menggunakan reagen 3-amina-7-dimetilamina-2-metilfenazin hidroklorida. Sampel ikan bawal putih (Pamppus argenteus) diperoleh dari hasil tangkapan nelayan Muara Angke. Kadar nitrit dalam ikan bawal putih (Pampus argenteus) ditentukan menggunakan metode spektrofotometri. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa, konsentrasi optimum reagen 3-amina-7-dimetilamina-2-metilfenazin hidroklorida adalah 0,0021% (b/v). Kadar nitrit dalam daging ikan bawal putih (Pampus argenteus) melalui proses freeze dry saat didiamkan selama satu hari adalah sebesar 5,388ppm, sedangkan tanpa melalui freeze dry adalah sebesar 4,085ppm. Kadar nitrit dalam daging ikan bawal putih (Pampus argenteus) melalui proses freeze dry saat didiamkan selama empat belas hari adalah sebesar 28,89ppm, sedangkan tanpa melalui freeze dry adalah sebesar 18,53ppm. Semakin lama ikan bawal putih (Pampus argenteus) didiamkan, maka konsentrasi nitrit yang terkandung semakin meningkat. Tidak terdapat perbedaan antara konsentrasi nitrit dalam daging ikan bawal (Pampus argenteus) yang mengalami proses freeze dry dan tidak mengalami proses freeze dry.  Kata kunci: Nitrit, ikan bawal putih, Pampus argenteus, 3-amina-7-dimetilamina-2-metilfenazin  hidroklorida, freeze dry The aim of the research is to determine nitrite level in the silver pomfret (pampusargenteus) with various storage using 3-amino-7-dimethylamino-2-methyl phenazine hydrochloridereagent. The fresh fish purchase from MuaraAngke fisherman. Nitrite level of silver pomfret is determined by spectrophotometer method. The results showed that the optimum concentration of 3-amino-7-dimethylamino-2-methyl phenazine hydrochloride reagent is 0.0021% (b/v). The fish was stored using overnight freezedrying process. The nitrite level of overnight fish is 5.388ppm and without freeze drying process is 4,085ppm. The nitrite level of fish on day 14 is 28.89ppm, and without freezedrying process is 18.53ppm. The storage time of fish is linearly proportinonal to nitrite level which is using or without using freeze drying process. Key words:  Nitrite, Pampusargenteus, 3-amine-7-dimethylamine-2-methylphenazine hydrochloride, freezedr

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BENZENA DAN TURUNANNYA KELAS XII IPA BERBASIS ICT PADA PEMBELAJARAN BILINGUAL

    Get PDF
    The porpose of the study is to create ICT based bilingual chemistry teaching material module and CD for RSBI. This study had been conducted at State University of Jakarta, State Senior High Schools 61 and 21 of Jakarta. The study subjects were content, language and media reviewer team, and also class of XII Natural Science students and teachers. Method used for this study was research and development method which consists of three stages such as need assessment stage, module development stage, and testing materials stage. Content focus of this study is benzene and its derivatives for class of XII. Indicator measured for this study were material suitability with the curriculum, material accuracy, supported material teaching suitability, presentation techniques, learning presentation, comprehensive presentation, language feasibility toward student development level, communicativity level, grammer feasibility, integrity and unity of ides, illustrations/tables and formatting letters suitability, color composition and interactivity. Analysis of modules and CD which were performed by content, language and media reviewer team, obtained a good assessment interpretation of more than 70% each. The good assessment for all indicators also were from both small and large scale of teachers and students. The results of this study indicates that the development of ICT-based chemistry teaching materials in class XII in the form of module and CD learning is good and can be used as teaching materials for RSBI high school. Keywords: RSBI, researchdevelopment, teaching material, module, CD, benzene, indicators Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar kimia bilingual berbasis ICT berupa modul dan CD pembelajaran untuk Rintisan Sekolah-Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).Penelitian dilakukan di Universitas Negeri Jakarta, SMA Negeri 61 Jakarta dan SMA Negeri 21 Jakarta. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah tim pengkaji materi, bahasa, dan media serta guru dan siswa kelas XII IPA. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan (research and development) yang terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap pengembangan bahan ajar, dan tahap uji coba bahan ajar.Materi yang menjadi fokus penelitian ini adalah benzena dan turunannya kelas XII. Indikator yang diukur pada penelitian ini adalah kesesuaian materi dengan kurikulum, keakuratan materi, kesesuaian materi pendukung pembelajaran, teknik penyajian, penyajian pembelajaran, kelengkapan penyajian, kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan siswa, komunikatif, kesesuaian tata bahasa, keutuhan dan kesatuan gagasan, desain tampilan, kesesuaian ilustrasi gambar/tabel dan format huruf, komposisi warna serta interaktifitas. Analisis uji coba modul dan CD pembelajaran oleh pengkaji materi, bahasa, dan media serta guru dan siswa baik skala kecil maupun besar untuk semua indikator memperoleh interpretasi penilaian yang baik yaitu dengan persentase lebih dari 70%.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar kimia berbasis ICT pada materi kimia kelas XII berupa modul dan CD pembelajaran dapat dikatakan baik dan dapat digunakan sebagai bahan ajar bagi SMA rintisan sekolah bertaraf internasional.  Kata Kunci:    RSBI, penelitian pengembangan, bahan ajar, modul, CD, penelitian pengembangan, Benzena,   indikato

    PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS SETS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

    Get PDF
    This study aims  to determine of learning result in Guided Inquiry based SETS for buffer solution. The research conducted was SMA 55 Jakarta carried in 3th of April to 24th of Mar 2017. The study used purposive sampling technique,  from three class taken two classes obtained XI MIA A was treated as the experimental group using the Guided Inquiry learning based SETS, obtained class XI MIA B was treated as control group using the Guided Inquiry. The study used post-test group design. Test instruments used essay. Data of test instrument result,analyzed by statistical analysis test is comparison test of both class post-test value. The result is t-count = 1,868 while the t-table value at 5% significance level is 1,669. The concluded that there is influence of student learning result by  using guided inquiry based on SETS. Keywords : guided inquiry learning based SETS, learning resultPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh hasil belajar pada pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis SETS pada kompetensi larutan penyangga. Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 55 Jakarta yang dilaksanakan pada 3 April 2017 sampai dengan 24 Mei 2017. Pemilihan sampel penelitian berdasarkan teknik purposive sampling dari tiga kelas diambil dua kelas, diperoleh kelas XI MIA A sebagai kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis SETS dan kelas XI MIA B sebagai kelompok kontrol menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing. Desain penelitian yang digunakan adalah post-test grup desain. Instrumen yang digunakan adalah soal esay. Data hasil post-test kedua kelas, dianalisis dengan uji analisis statistik berupa uji t. Hasilnya, pada taraf signifikansi 5%, nilai thitung = 1,868 sedangkan nilai ttabel = 1,669 . Kesimpulannya terdapat pengaruh hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis SETS. Kata kunci: Pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis SETS, Hasil Belaja

    Uji Aktivitas Inhibisi Enzim α-Glukosidase secara In Vitro dari Ekstrak Metanol Daun Cryptocarya densiflora Blume dan Fraksi-Fraksinya

    Get PDF
    Cryptocarya densiflora Blume digunakan dalam penelitian penelusuran senyawa antidiabetes melalui penentuan aktivitas inhibisinya terhadap enzim α-glukosidase secara in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan profil fitokimia ekstrak metanol daun Cryptocarya densiflora Blume dan fraksi-fraksinya (n-heksana, n-heksana-etil asetat, serta etil asetat) serta aktivitas inhibisinya terhadap enzim α-glukosidase. Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini, diketahui bahwa fraksi etil asetat mengandung senyawa golongan flavonoid, fenolik, saponin, dan tanin. Di samping itu, fraksi etil asetat berpotensi sebagai inhibitor enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 sebesar 93,325 ppm dengan kategori aktif sebagai antidiabetes.   Kata kunci: Cryptocarya densiflora Blume, Inhibisi enzim α-glukosidase, in vitr
    corecore