92 research outputs found
Kupu-kupu Pengunjung Pada Bunga Semangka (Citrullus Lanatus) (Thunb.) Matsum & Nakai Di Katapiang Ujuang Dan Karambia Ampek, Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kupu-kupu pengunjung bunga Citrullus lanatus pada dua lokasi, Katapiang Ujuang dan Karambia Ampek Batang Anai Padang Pariaman Sumatera Barat. Pengamatan dilakukan dari April sampai dengan Desember 2015. Metode penelitian yaitu metode observasi atau pengoleksian langsung menggunakan jaring serangga. Sampel diidentifikasi di Laboratorium Taksonomi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang. Dalam studi ini, didapatkan hasil yaitu 16 spesies kupu-kupu yang terdiri dari 14 genus, dan 5 famili yaitu dari Hesperiidae (2 spesies), Pieridae (6 spesies), Satyridae (2 spesies), Lycanidae (1 spesies), Nymphalidae (5 spesies)
Pengaruh Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap terhadap Tingkat Keselarasan Laporan Tahunan dengan Rerangka Integrated Reporting
Pengaruh Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP terhadap Tingkat Keselarasan Laporan Tahunan dengan Rerangka Integrated Reporting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan Ukuran KAP terhadap Tingkat Keselarasan Laporan Tahunan dengan Rerangka Integrated Reporting (IR). Pemilihan variabel dalam penelitian ini karena penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang inkonsiten. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2014-2015. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh sebanyak 64 sampel selama dua tahun pengamatan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Uji analisis data dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan Ukuran KAP baik secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Keselarasan Laporan Tahunan dengan Rerangka IR
The Improvement of Flip (2,2) Visual Cryptography Images Using Two Key Images
The Flip (2, 2) Visual Cryptography (FVC) is one of the techniques used to encrypt the two secret images into two dual purpose transparencies. The two transparencies can be sent to the objective person. The first secret images can be obtained by stacking the two transparencies and the second secret images can be obtained by stacking the one transparency with the flipping other transparency. Unfortunately, the result decryption processes still have noise and the quality of decrypted secret image is not as same as original secret image. This article proposed the new algorithm to improve the quality of decryption secret image. In this process, the two secret images from decryption process were compared with the two original secret images. The different values of each pixel, which was counted from subtraction of decryption image and original secret images, will be inserted to the two key images. The experimental results of this improvement have a good similarity. The noise in decryption process can be eliminated so the two secret images reconstruction similar to the original secret images
Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)
PLTU Paiton Unit 3 merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang produksi listrik menggunakan bahan baku batubara yang terletak di Paiton, Probolinggo. Untuk mencapai target, proses produksi dilakukan 24 jam selama 1 tahun tanpa henti. Program pemeliharaan mesin sangat penting untuk kelancaran proses produksi. Dalam rangka mencapai target tersebut dituntut adanya kelancaran batubara dari silo hingga surface burner menggunakan pulverizer. Data dari Departemen Engineering menunjukkan bahwa beberapa subsistem pulverizer sering mengalami kerusakan yang dapat menimbulkan kegagalan pada sistem tersebut. Penelitian tugas akhir ini menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) untuk menurunkan tingkat breakdown mesin dan downtime produksi. Data historis kerusakan pulverizer dianalisa. Kemudian kegagalan dari suatu komponen yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi dari sistem diidentifikasi menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Selanjutnya menggunakan RCM Decision Worksheet untuk mengetahui bagian dari sistem yang gagal dan perlu dilakukan tindakan perbaikan dan pencegahan berdasarkan kegagalan yang ada agar kejadian yang sama tidak terulang dan menentukan kegiatan perancang perawatan yang tepat pada setiap komponen Berdasarkan analisis data secara Reliability Centered Maintenance (RCM) terdapat 12 failure mode yang terjadi pada pulverizer. 3 failure mode dapat dicegah dengan scheduled restoration task, 8 failure mode dapat dicegah dengan scheduled discard task, dan 1 failure mode dapat dicegah dengan redesign. Analisis kuantitatif menggunakan distribusi kegagalan dengan perangkat lunak Weibull++6 didapatkan MTBF grinding roller 2880,66 jam, MTBF hydraulic pump 5075,06 jam, MTBF gearbox 5381,65 jam dan MTBF coal feeder 525,17 jam
Current Asset Tunneling and Firm Performance in an Emerging Market
This study examines the effect of current asset tunneling on firm performance from the emerging market perspective. Although tunneling activities is a common practices by businesses especially in Indonesia, there exist obstacles in the measurement of tunneling activity because it is difficult to proof the existence of such practices. In this study, we measure tunneling by using accounts receivables and develop tunneling detection criteria. In addition, this study examines the effect of tunneling on firm performance and market reaction during the announcement of the related party transaction. The study finds that from the perspective of the being-tunneled companies, receivables to related parties negatively affect the company's profit margin. Companies which announce related party transaction indicating tunneling obtain negative abnormal return during the announcement of the related party transaction.Keywords: current asset tunneling, related party transaction, firm performance, emerging market---Penelitian ini menguji pengaruh tunneling aset lancar pada kinerja Perusahaan pada perspektif negara berkembang. Meskipun aktivitas tunneling terjadi dalam praktik bisnis di Indonesia, tetapi terdapat kesulitan untuk mengukurnya karena aktivitas tunneling sulit dibuktikan. Penelitian ini membangun kriteria deteksi tunneling. Penelitian ini juga menguji pengaruh tunneling pada kinerja Perusahaan dan reaksi pasar modal pada saat pengumuman transaksi pihak berelasi. Penelitian ini menemukan bahwa dari perspektif Perusahaan yang di-tunnel, piutang kepada pihak berelasi berpengaruh negatif terhadap kinerja Perusahaan. Perusahaan yang mengumumkan transaksi pihak berelasi yang terindikasi tunneling mendapatkan return negatif
Assessment of Coordination Between Units in Hospital by High Performance Work Practices
The survey about coordination in hospital showed that the coordinaton between units have low score including the lack of communication and problem solving between units. The objectives of this study is to describe coordination in hospital considered by high performance practices that consist of 5 items : selection for cross-functional teamwork, rewards for cross-functional teamwork, cross-functional teamwork conflict resolution, cross-functional meetings, and cross-functional boundary spanner. This research is descriptive study using cross sectional design. Samples or respondents are 16, selected using purposive sampling according to the units which their function and job still related with the medical service in the hospital. The result showed that there are a specific criteria to select their employee. The most responden said that education level is the most important criteria for the selection. There is a reward for the best employee those are trophy and some money given to the best employee and the best group of the months. There is conflict resolution through the meeting with the supervisor and director to discuss their problems. There is functional meeting that is weekly report, and there is boundary spanner to coordinated with the other unit if they have problems. This study conclude that coordination in hospital can complete four items of performance work practice, but aspect cross-functional meetings still not working properly. Therefore, it needs to be repaired because this meeting is important to discuss about development of the medical service in this hospital
- …