22 research outputs found

    Mall Otomotif Manado (High Tech Architecture)

    Full text link
    Pada desain Mall Otomotif di Manado menggunakan tema Arsitektur High Tech. Mall yang awalnya merupakan suatu pusat perbelanjaan di tempat terbuka berubah menjadi pusat perbelanjaan pada bangunan tertutup dengan mengutamakan Kenyamanan pengunjung. Arsitektur High Tech adalah konsep desain yang diartikan sebagai suatu aliran gaya arsitektur yang bermuara pada ide gerakan arsitektur modern yang membesar-besarkan struktur dan teknologi pada suatu bangunan. Dengan ciri khasnya, Arsitektur High Tech menjadi pilihan untuk menjawab tantangan perancangan Mall Otomotif ini dengan transparansi, fleksibilitas perletakan unsur utilitas, dan ekspresi teknologi dapat memberikan identitas unik pada suatu bangunan. Oleh karena itu, masalah dalam desain Mall ini adalah belum tersedianya bangunan khusus untuk mewadahi berbagai macam kegiatan yang mewadai minat masyarakat Manado terhadap bidang Otomotif serta bagaimana menghadirkan suatu bangunan yang dapat menarik minat masyarakat agar datang berkunjung. Tujuannya adalah menghadirkan suatu bangunan dalam memfasilitasi minat masyarakat pada bidang otomotif selain dapat mengekspresikan bidang otomotif melalui bentuk dan penerapan tema juga dapat menarik pengunjung serta mendukung fungsi komersial bangunan. Untuk menghasilkan objek desain Mall ini maka dilakukan pendekatan perancangan dengan pendekatan tipologis bentuk bangunan mall, pendekatan tematik High Tech Architecture, serta pendekatan lokasi dan tapak dengan tujuan menghadirkan suatu objek mall di manado untuk menampung kegiatan jual beli dan pameran

    Exhibition and Convention Center Di Kabupaten Jayapura (Sentani) “Structural Expression as Aesthetic Function”

    Full text link
    Kota Jayapura merupakan kota yang sedang berkembang menjadi pusat perkembangan budaya dan peradaban manusia bagi daerah sekitarnya, dilihat dari segi pembangunan banyak bangunan dan kantor yang sudah maupun yang sedang dibangun di Kota maupun Kabupaten Jayapura, masyarakat, pemkot Kota Jayapura dan para pengusaha asli maupun pendatang juga sering mengadakan kegiatan yang bersifat formal maupun non formal selama ini kegiatan pameran maupun pertemuan di kota Jayapura diselenggarakan di hotel, serta di gedung pertemuan yang tidak dilengkapi dengan fasilitas pendukung. Dari uraian tersebut diatas, Kota Jayapura membutuhkan wadah yang dibangun khusus untuk keperluan konvensi, pameran, dan kegiatan yang secara masal. Rencana pembangunan Exhibition and Convention Center di Kabupaten Jayapura yang nantinya dirancang dengan dasar penerapan tema Structural Expression as Aesthetic Function (Ekspresi Struktur sebagai keindahan) merupakan kebutuhan objek rancangan sebagai pameran dan konvensi yang lingkupnya regional atau nasional maupun Internasional. Penerapan tema Ekspresi Struktur melalui kajian yang ada diharap dapat mengoptimalkan fungsi bangunan, memberikan Kenyamanan serta meningkatkan kepariwisataan kota Jayapura

    Pusdiklat Basarnas Di Amurang (Arsitektur Responsif)

    Full text link
    Terdapat 3 lokasi pertemuan lempeng tektonik besar di Indonesia, yaitu Indo-Austria, Eurasia dan Pasificsehingga sangat rentang terhadap terjadinya bencana alam baik gempa bumi maupun tsunami. Semua bencana dan peristiwa kecelakaan yang terjadi tidak bisa diprediksikan kapan dan dimana akan terjadi serta tidak bisa terhindarkan, kita hanya bisa meminimalisir dan mengantisipasinya dengan memberikan pertolongan atau penanggulangan pertama pada saat terjadi bencana. RancanganPUSDIKLAT BASARNAS di Amurang dimaksudkan untuk membantu pemerintah dalam pembangunan dibidang pelayanan sosial dan keselamatan masyarakat serta bertujuan untuk menerapkan suatu konsep arsitektur responsif dan memberikan suatu objek rancangan yang representative sebagai wadah untuk pendidikan dan pelatihan tentang SAR kepada anggota BASARNAS sendiri juga masyarakat di Sulawesi Utara dan sekitarnya. Untuk mendapatkan konsep desain yang sesuai, maka dipakai pendekatan perancangan yang mengikuti 3 aspek utama yaitu, pendekatan melalui kajian tipologi objek, kajian tapak dan lingkungan, serta kajian tematik. Dari ketiga hasil kajian diatas kemudian masuk pada tahap konsep rancangan dan gagasan awal. Pada proses ini penggunaan metode desain generasi II (image-present-test) dilakukan untuk mendapatkan hasil objek rancangan yang sesuai. Proses ini dilakukan secara terus menerus sampai kepada proses yang terakhir yaitu dimana titik rancangan sudah sampai pada batas maksimal yang dipengaruhi oleh batas berpikir seorang arsitek dan waktu yang diperlukan dalam mengolah secara maksimal hasil kajian tersebut. Melalui tema “Arsitektur Responsif” objeklebih mengoptimalkan suatu rancangan yang mencerminkan aktivitas yang cekatan atau memiliki respon yang tinggi terhadap sesuatu yang terjadi, dalam ini musibah bencana alam atau kecelakaan.Keberadaan objek rancangan ini diharapkan bisa menampung berbagai kegiatan dalam hal pendidikan dan pelatihan tentang pencarian dan pertolongan terhadap musibah bencana alam atau kecelakaan yang terjadi

    Manado Wedding Resort “ Waterscape Architecture “

    Full text link
    Manado Wedding Resort adalah sebuah wadah yang melayani akan kebutuhan saat akan melaksanakan pernikahan maupun setelah pernikahan.Wadah ini nantinya akan menjadi alternatif pemecah masalah bagi pasangan kekasih yang ingin menikah atau untuk liburan setelah pasca pernikahan.Waterscape Architecture merupakan tema yang diambil untuk meningkatkan kualitas perancangan. Tema ini berfungsi sebagai bentuk pemanfaatan air pada arsitektur. Air dapat menciptakan suasana beragam yang berpengaruh pada perasaan dan suasana hati manusia baik itu dari efek visual maupun efek suara. Kota Manado sebagai kota yang dominan kaya akan unsur air memenuhi kriteria dalam penerapan tema, serta kota Manado sebagai kota pariwisata banyak menarik turis lokal dan interlokal menjadikan kota Manado memiliki prospek lokasi yang tinggi dalam pembangunan resor
    corecore