67 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 MANADO

    Get PDF
    Keputihan adalah cairan vagina yang berwarna putih atau keabu-abuan yang melekat pada dinding vagina dan dapat juga berwarna kekuning-kuningan, kuning-hijau, berbau tidak enak dan berbusa. Keputihan bisa dalam keadaan normal (fisiologis) namun bisa juga karena penyakit (patologis). Keputihan bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, virus, dan protozoa. Remaja merupakan titik awal terjadinya proses reproduksi sehingga tidak menutup kemungkinan untuk mengalami keputihan patologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan tentang keputihan dan higiene perorangan dengan kejadian keputihan patologis pada siswi SMA Negeri 4 Manado. Penelitian ini adalah jenis survei analitik dengan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2014 di SMA Negeri 4 Manado dengan total populasi 202 siswi dan sampel diambil dengan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisi menggunakan uji Chi Square dengan CI = 95% dan a = 0.05. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang keputihan dengan kejadian keputihan patologis (p = 0.000) dan terdapat hubungan antara higiene perorangan dengan kejadian keputihan patologis (p = 0.000). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang keputihan dan higiene perorangan dengan kejadian keputihan patologis pada siswi SMA Negeri 4 Manado. Kata kunci : Pengetahuan, Higiene perorangan, Keputihan

    PENGETAHUAN,SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT DI WILAYAH KABUPATEN MINAHASA UTARA TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

    Get PDF
    Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif menjadi salah satu faktor yang berkontribusi penting dalam pertumbuhan anak dimana ASI sangat bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan gizi anak.World Health Organization merekomendasikan pemberian ASI Eksklusif sampai dengan 6 bulan. Secara nasional berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, dilaporkan bahwa cakupan pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Sulawesi Utara tergolong rendah (26,3%) dan berada di bawah angka rata-rata nasional (55,7%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara tentang pemberian ASI Eksklusif serta menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap dengan tindakan terkait pemberian ASI Eksklusif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat survei/observasional analitik dengan desain studi potong lintang (cross-sectional study) dan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Wori Kabupaten Minahasa Utara selama bulan Mei-November 2017. Populasi pada penelitian ini adalah para Ibu dari anak balita usia 7 – 24 bulan. Sampel berjumlah 103 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data dengan Uji Chi square (CI=95%; α=5%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 54,4% responden yang berpengetahuan baik, 45,6% responden yang memiliki sikap baik serta 32% responden memberikan ASI Eksklusif pada anak balita dari umur 0-6 bulan. Nilai probabilitas untuk analisis bivariat dari variabel pengetahuan dan sikap dengan tindakan ASI Eksklusif berturut-turut sebesar 0.018 dan 0.851. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan dan tidak terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan pemberian ASI Eksklusif responden.Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, ASI EksklusifABSTRACTExclusive breastfeeding is one of the important factors contributing to children’s growth of which it is very beneficial for fulfillment of the need of children’s nutrition. World Health Organization has recommended exclusive breastfeeding until 6 month of age. Nationally, as based on the data of Indonesia Health Profile in 2015, it was reported that the realization of exclusive breastfeeding program in North Sulawesi Province was low (26.3%) and below national average (55.7%). This objectives of this research were to have description of knowledge, attitude and practices on exclusive breastfeeding of the community in the area of North Minahasa Regency and to find out the relationship of knowledge and attitude with the practices of exclusive breastfeeding. The type of this study is a quantitative and observational-analytic study with a cross-sectional study design which was carried out in the area of Wori Puskesmas (Community Health Center) of North Minahasa Regency in May to November 2017. The population was the mothers of the children aged 7-24 months and the number of samples was 103 respondents. Data collection was done using questionnaire and data analysis was performed using Chi Square Test (CI=95%, α=5%). The results showed that there were 54.4% respondents with good knowledge, 45.6% with good attitude and 32% of them practicing exclusive breastfeeding to Children Under Five aged 0-6 months. The probability value for bivariate analysis for knowledge and attitude with practices of exclusive breastfeeding were 0.018 and 0.851, respectively. In conclusion, there was a relationship between knowledge and practices and there was no relationship between attitude and practices among the respondents.Keywords: Knowledge, Attitude, Practices, Exclusive Breastfeedin

    FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS PARU DI KOTA BITUNG

    Get PDF
    Penyakit TB paru merupakan masalah utama dalam kesehatan masyarakat, dikarenakan jumlah penderita TB paru yang terus bertambah di setiap tahunnya. Dengan bertambahnya jumlah kasus tuberkulosis akan menyebabkan tingginya penularan penyakit maka diperlukan pengendalian yang tepat, salah satu strategi utama dalam penanggulangan tuberkulosis adalah pengobatan dan penemuan kasus tuberculosis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untk mengetahui faktor-faktor yg berhubungan dengan penemuan Kasus Tuberkulosis paru di Kota Bitung, Penelitian ini di lakukn di Puskesmas wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Bitung yang dilaksanakan pd bulan septembr-november 2019, dengan jumah responden 40 orang dan menggunakn uji chi square. Hasil yang dipeeroleh yaitu terdapat hubungan antara pelatihan dan pelacakan suspek dengan penemuan kasus TB paru dan tidak terdapat hubungan antara ketersediaan laboratorium dngan penemuan kasus TB Paru di Kota Biitung. Kata kunci : Penemuan Kasus, Pelatihan, Pelacakan, Ketersediaan Laboratorium ABSTRACTPulmonary TB disease is a major problem in public health, because the number of people with pulmonary TB continues to grow every year. With the increase in the number of tuberculosis cases will lead to high transmission of disease it is necessary to have proper control, one of the main strategies in tackling tuberculosis is treatment and tuberculosis case finding. The purpose of this study is to find out the factors related to the discovery of the case of pulmonary tuberculosis in Bitung City. This research was carried out in the Public Health Center of the City of Bitung City Health Service conducted in septembr-november 2019, with the number of respondents 40 people and using the test chi square. The results obtained are that there is a relationship between training and suspect tracking with pulmonary TB case finding and there is no relationship between laboratory availability and pulmonary TB case finding in Biitung City. Keywords: Case Discovery, Training, Tracking, Laboratory Availabilit

    ANALISIS RISIKO DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT PELABUHAN KOTA MANADO

    Get PDF
    Pekerjaan buruh atau TKBM terlihat bahwa masih banyak mengandalkan tenaga otot dan hanya menggunakan alat bantu seadanya serta lingkungan kerja yang berisiko terpapar debu. Hal ini dapat memicu timbulnya gangguan muskuloskeletal dan kecelakaan kerja yang dapat berdampak pada penurunan produktivitas kerja, kelainan pada struktur tulang dan otot, menimbulkan cacat bahkan dapat terjadi penyakit akibat kerja serta kematian karena kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi risiko dan bahaya pada TKBM dengan metode Job Safety Analysis dan menetapkan tindakan pengendalian terhadap bahaya pada pekerjaan sehingga dapat menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja secara tepat. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian mix method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan faktor risiko yang bersifat fisik, kimia dan ergonomi dengan kecenderungan risiko tinggi untuk mengalami cedera otot punggung dan lengan pada TKBM. Pengendalian terhadap kondisi bahaya dengan melakukan perancangan alat pelindung dan kondisi lingkungan kerja yang lebih sesuai sebagai upaya perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.Kata Kunci: Kecelakaan kerja, Tenaga Kerja Bongkar Muat, Job Safety Analysis.ABSTRACTWorkers' jobs or TKBMs seem to rely on muscle power and use only makeshift tools and working environments at risk of exposure to dust. This can lead to musculoskeletal disorders and occupational accidents that may result in decreased labor productivity, abnormalities in bone and muscle structure, causing disability and even work-related illness and accidental death. The purpose of this study is to identify the risks and hazards of TKBM with the Job Safety Analysis method and establish the control measures against the hazards in the work so that they can implement the safety and health programs appropriately. Type of research used is research type mix method. The results showed that physical, chemical and ergonomic risk factors were found to be high risk for back and arm muscle injury in TKBM. Control of hazard conditions by designing protective equipment and working environment conditions more suitably as an effort to protect workers from accidents and occupational diseases.Keywords: Work accidents, loading and unloading workforce, Job Safety Analysis

    PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PESERTA DIDIK TENTANG PENCEGAHAN NARKOBA DI SMA NEGERI 2 BITUNG

    Get PDF
    Penyuluhan kesehatan merupakan suatu kegiatan yang berlandasan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan dimana masyarakat bisa mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Narkoba merupakan obat atau zat yang terbuat dari bahan zat kimia sintesis maupun semisintetis (buatan) atau zat ilmiah yang berasal dari tanaman. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi Experiment dengan desain  Non Equivalen Control Group. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bitung pada bulan Oktober-November, 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 70 peserta didik dengan cara purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil dari penelitian ini yaitu diperoleh pValue = (0,000<0,05)  yang artinya terdapat peningkatan yang bermakna  terhadap pengetahuan dan sikap peserta didik tentang narkoba. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Narkoba, Peserta didik ABSTRACKHealth education effect is an activity that is based on learning principles to achieve a situation where people can change or influence human behavior in individuals, groups and communities to be more Achieving a healthy life goal. Drugs or substances made from chemicals synthesis as well as semisynthetic (artificial) or scientific substances derived from plants. This study using  an Quasi Experiment with a Non Equivalent Control Group design. The place of this research was conducted at the SMA Negeri 2 Bitung on October-November 2019 with the sample used amounteda 70 students by purposive sampling. This study used a questionnaire as instrument. The result in this study is obtained pValue = (0,000<0,05)  witch means that there is a significant in increase in student knowladge and atitude of drug prevention. Keywords : Knowledge, Attitude, Drug, Student

    Gambaran Pengetahuan dan Sikap tentang Konsumsi Buah dan Sayur pada Peserta Didik SMA Katolik Rex Mundi Manado

    Get PDF
    Suatu pesan penting yang berada pada pedoman gizi seimbang yaitu mengonsumsi buah dan sayur untuk menuju masyarakat hidup sehat. Beragam vitamin, mineral dan serat sumbernya dari sayuran dan buah-buahan. Ada beberapa vitamin dan mineral dalam buah dan sayur yang berfungsi sebagai antioksidan dan penangkal senyawa berbahaya dalam tubuh. Tujuan dari riset yaitu supaya memahami gambaran pengetahuan beserta sikap tentang konsumsi buah dan sayur pada peserta didik di SMA Katolik Rex MundiManado. Metode dalam penelitian ini deskriptif kuantitatifdengan jumlah sampel 210 peserta didik kelas X dan XI. Penelitian ini menunjukkan hasil persentase pengetahuan tentang konsumsi buah dan sayur peserta didik sebesar 49,5% memiliki pengetahuan baik dan sikap peserta didik tentang pengonsumsian buah dan sayur sebesar 72,4%. Mayoritas peserta didik memiliki pengetahuan beserta sikap yang baik mengenaipengonsumsian buah dan sayur

    HUBUNGAN ANTARA PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN KEBERADAAN JENTIK AEDES aegypti PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN AIRMADIDI ATAS KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2017.

    Get PDF
    Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia, Dinkes Provinsi Sulawesi Utara menunjukan bahwa jumlah penderita DBD tahun 2015 terdapat 1.529 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 21 kasus ( IR = 67,48 per 100.000 penduduk dan CFR = 1,37%). Di Kabupaten Minahasa Utara pada tahun 2016 sebesar 262 kasus dan 3 kasus kematian. Berdasarkan Puskesmas Airmadidi tahun 2014 sampai 2016 mengalami peningkatan jumlah kasus DBD yaitu pada tahun 2014 terdapat 19 kasus, tahun 2015 terdapat 40 kasus dan tahun 2016 terdapat 58 kasus (Puskesmas Airmadidi, 2017). Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian studi potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Rumah Tangga yang ada di Kelurahan Airmadidi Atas yaitu 2.065 Rumah Tangga. Besar sampel minimum yaitu 130 responden. Variable yang di teliti adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis bivariate menggunakan uji chi-square (CI=95%, α=0,05) Hasil uji statistik menujukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan keberadaan jentik Aedes aegypti, dengan nilai p = 0,000. Tidak terdapat hubungan antara sikap responden dengan keberadaan jentik Aedes aegypti dimanah p = 0,067. Terdapat hubungan antara tindakan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti dimanah p = 0,000. Terdapat hubungan antara pengetahuan, tindakan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti dan tidak terdapat hubungan antara sikap dengan keberadaan jentik Aedes aegypti pada masyarakat di Kelurahan Airmadidi Atas Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2017.Kata kunci : Pengetahuan Sikap, Tindakan. Keberadaan Jentik Aedes aegypti.ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever is still a public health problem in the world including Indonesia, Dinkes Province of nort Sulawesi shows that the number of DBD sufferers in 2015 there are 1,529 cases with the number of deaths as many as 21 cases (IR = 67.48 per 100.000 population and CFR = 1.37 % in northern minahasa district in 2016 amounted to 262 cases and 3 death cases based on Puskesmas Airmadidi 2014 to 2016 experienced an increase in DBD cases ie in 2014 there were 19 cases, 2015 there were 40 cases and in 2016 there were 58 cases Of (Puskesmas Airmadidi 2017). This study is a cross sectional study. The population in this study is all Household. The minimum sample size is 130 respondents. The variables that are met are Knowledge, Attitude and Action. Data were collected using quensioner and bivariate analysis using chi-square test (CI = 95%, a = 0,05 .The results of statistical tests show that there is a relationship between knowledge of the community with the presence of larva Aedes aegypti, with a value of p = 0,000. There is no correlation between respondent’s attitude with larva Aedes aegypti larvae p = 0.067. There is a relationship between the action with the presence of larvae Aedes aegypti where p = 0,000. There is a relationship between knowledge, action with the presence of larva Aedes aegypti and there is no relationship between attitude with the presence of larva Aedes aegypti on the community in the village airmadidi over northern minahasa district year 2017.Keywords: Knowledge of Attitude, Action. The existence of larva Aedes aegypti

    PERILAKU REMAJA TENTANG KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DI DESA TOULIANG KECAMATAN KAKAS BARAT KABUPATEN MINAHASA

    Get PDF
    Latar Belakang: Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa, dan batasan umur remaja menurut World Health Organization (WHO, 2007) adalah 12-24 tahun. Berdsarkan data dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukan kebiasaan konsumsi alkohol terjadi pada usia 15-25 tahun, prevalensi peminum alkohol meningkat pada usia 15 tahun, dengan berbagai macam faktor, lingkungan, sosial, budaya. Peminum alkohol di desa lebih tinggi dibandingkan perkotaan, dan laki-laki lebih banyak yang mengkonsumsi alkohol dibandingkan perempuan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan tentang konsumsi minuman beralkohol pada remaja Desa Touliang Kec. Kakas Barat Kab. Minahasa. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, dengan desain Cross Sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja pria yang berumur 14-19 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 52 remaja. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner selama bulan Agustus-November 2017. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 52 sampel, remaja yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 33 remaja (63.5%), sedangkan remaja yang memiliki sikap yang baik sebanyak 27. remaja (51.9%), dan untuk tindakan konsumsi alkohol remaja yang berada di Desa Touliang ada 39 remaja (75.0%). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai probabilitas antara pengetahuan dan tindakan konsumsi alkohol p=0.205 dan antara sikap dan tindakan konsumsi minuman beralkohol p = 0.000. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan tindakan konsumsi minuman beralkohol dan terdapat hubungan antara sikap dan tindakan konsumsi alkohol.Kata Kunci : Remaja, Pengetahuan, Sikap, Konsumsi AlkoholABSTRACTBackground: Adolescents are defined as the transition from childhood to adulthood, and the age limit of adolescents by the World Health Organization (WHO, 2007) is 12-24 years. Based on the results of Basic Health Survey called ‘Riskesdas’ in 2007 showed the habit of alcohol consumption occurred at the age of 15-25 years, the prevalence of alcohol drinkers increase at the age of 15 years, with various factors, environment, social, culture. The alcohol drinkers in the village are higher than urban, and more men consume alcohol than women. Purpose: This study aimed to determine the relationship of knowledge, attitudes and actions about the consumption of alcoholic beverages in adolescents in Touliang Village, in Kakas Barat sub-district, Minahasa District. Method: This study was an observational analytic study, with cross sectional study design. The population in this study were all male adolescents aged 14-19 years. The number of samples in this study amounted to 52 adolescents. Data collection through interviews using questionnaires during August-November 2017 The statistical test used to analyze the relationship between variables was chi-square test. Results: The results showed that from 52 samples, adolescents who have good knowledge are 33 adolescents (63.5%), while teenagers who have a good attitude are 27 teenagers (51.9%), and for teenage alcohol consumption measures in Touliang Village are 39 teenagers (75.0%). The results showed that the probability value between knowledge and alcohol consumption p = 0.205 and between attitude and action of alcoholic consumption p = 0.000. Conclusion: The results of this study indicate that there was no relationship between knowledge and action of alcoholic beverages consumption and there was a relationship between attitude and action of alcohol consumption.Keywords: teens, knowledge, attitude, alcohol consumptio

    HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DBD PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN MALALAYANG I LINGKUNGAN II KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

    Get PDF
    Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia, yang mana penyakit ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedys Agepty betina yang membawah virus Dengue. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyakit ini di masyrakat salah satu program yakni dengan malakukan 3 M Plus yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas apabila belum akan dibuang, memantau jentik nyamuk dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, tidak menggantungkan baju disembarang tempat, memakai obat anti nyamuk atau lotion anti nyamuk. Peran serta masyrakat dibutuhkan untuk mencegah penyakit ini menyebar di lingkungan. Maka dari itu pengetahuan dan sikap masyrakat dalam pencegahan penyakit ini mempengaruhi tindakan mereka dalam melakukan pencegahan dan menunjang program pemerintah. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap masyrakata dengan tindakan pencegahan DBD pada masyarakat di Kelurahan Malalayang I Lingkungan II. Pengambilan sampel menggunakan teknik total populasi dengan jumlah sampel yakni 108 keluarga dari total populasi 119 Keluarga, karena 11 keluarga yang lain tidak bersedia menjadi responden. Instrument yang digunakan yakni kuisioner, alat tulis menulis. Analsis data dengan menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan tindakan pencegahan DBD dengan nilai p value =0,004 (α > 0,05). Ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan pencegahan DBD dengan nilai p value =0,017 (α 0.05). There is a significant relationship between attitudes with dengue prevention measures with p value = 0.017 (α <0.05). The conclusion is that there is a significant relationship between knowledge and attitude with the prevention of DHF in society. Keyword : DHF, Knowledge, Attitude, Actio

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWANG KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO

    Get PDF
    Jumlah kunjungan antenatal care yang harus dilakukan ibu selama kehamilan adalah minimal 4 kali kunjungan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan suami terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care dan dilaksakan di wilayah kerja Puskesmas Sawang Kabupaten Siau Tagulandang Biaro pada bulan Oktober 2018. Metode dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan populasinya adalah ibu pasca melahirkan ≤ 6 bulan yang berjumlah 59 ibu Sampel adalah keseluruhan populasi. Sampel diambil menggunakan  teknik total sampling yakni keseluruhan populasi dijadikan sampel. Kuesioner adalah instrument yang digunakan dan datanya di analisis menggunakan uji Chi-Square dengan nilai α = 0,05 dan didapatkan hasil uji statistik dari masing-masing variabel independent yaitu pengetahuan (p value = 0,026), sikap (p value = 0,011), dukungan suami (p value = 0,064). Kesimpulan yang di dapat ialah pengetahuan serta sikap memiliki hubungan terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care sementara dukungan suami tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Sawang Kabupeten Siau Tagulandang Biaro dan Saran bagi petugas kesehatan di Puskesmas Sawang agar dapat melakukan penyuluhan kesehatan baik dengan cara mengumpulkan ibu hamil maupun door to door tentang manfaat pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil yang melakukan kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan serta memberikan jadwal kunjungan yang jelas kepada ibu hamil, sehingga ibu hamil tahu kapan harus periksa kembali. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Dukungan Suami, Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care ABSTRACTThe number of antenatal care visits that a mother must make during pregnancy is at least 4 visits. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge, assessment and support for antenatal care services and carried out in the work area of the Sawang Community Health Center, Siau Tagulandang Biaro Regency in October 2018. The method of this research was an analytical cross sectional survey and the population used as post-accepting mothers ≤ 6 months obtained by 59 sample mothers were all participation. Samples were taken using total sampling technique, namely the whole sample was taken. The questionnaire is the instrument used and the data analysis uses the Chi-Square test with a value of α = 0.05 and the results of statistical tests from each independent variable are obtained based on knowledge (p value = 0.026), attitude (p value = 0.011), husband support (p value = 0.064). The conclusion that can be used is knowledge about the relationship between the provision of antenatal care services while husband's support is not related to the provision of antenatal care services in the working area of Siau Tagulandang Biaro Sawang District Health Center and advice to health workers at Sawang Health Center so that they can be discussed door-to-door about the benefits of health checks for pregnant women who make visits to health services and provide clear visits to pregnant women, making pregnant women know when to check back. Keywords: Knowledge, Attitudes, Husband's Support, Utilization of Antenatal Care Service
    • …
    corecore