System Acceptance of Data in the Office of the Regent Tanggerang Language Programming Using Microsoft Visual Basic 6.0

A fact that human development constantly increasing rapidly. It is up to the inappropriate and harmful for human survival. Hence the need for equitable distribution of population so that each region is occupied by humans is not crowded or so evenly balanced between regions or the one with the other regions. Use of the average resident is to determine the total population of each region and part for know how many people are born, move, migrants and people who have died. Data reception system designed to provide an alternative in population. Use computer records will improve services more quickly. Other than that this system created by Microsoft Visual Basic Programming Language 6.0 is intended to appear easy use by each circle

Efek Laksatif Infusa Daun Ketepeng Cina ( Cassia Alata Linn) Pada Tikus Jantan (Rattus Norvegicus) Galur Sprague Dawley Yang Diinduksi Gambir

Konstipasi merupakan ketidakmampuan melakukan evakuasi tinja secara sempurna yaitu berkurangnya frekuensi buang air besar dari biasanya. Salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan berefek laksatif adalah Daun ketepeng Cina (Cassia Aalata linn). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat laksatif infusa daun ketepeng Cina. Percobaan ini dilakukan terhadap 25 ekor tikus yang dibagi menjadi lima kelompok dan 5 ekor tiap kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberikan Na.CMC 0,5% dan kelompok II sebagai kontrol positif diberikan Dulcolactol 10 gram/15 ml, sedangkan Kelompok III, IV, V diberikan infusa daun ketepeng Cina dengan konsentrasi 54,6 mg / 200 gr BB; 109,2 mg / 200 gr BB dan 218,4 mg / gr BB. Pengujian aktivitas laksatif menggunakan metode transit intestinal yaitu mengevaluasi rasio dari panjang usus yang dilalui oleh marker norit terhadap panjang usus keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan infusa daun ketepeng Cina mempunyai efek laksatif dan mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid, terpenoid, glikosida, fenolik dan antrakuin. Kemampuan efek laksatif paling terbesar ditunjukkan pada dosis III sebesar 16,08%. Berdasarkan hasil statistik uji post hoc bahwa perlakuan dosis I, II dan III setara dengan kelompok kontrol positif p >0,05 yang artinya semua dosis perlakuan memiliki efek laksatif