5 research outputs found

    Resistensi Perempuan Multikultural dalam Karya Sastra Indonesia (Kajian Berperspektif Feminis)

    Full text link
    Bentuk-bentuk resistensi perempuan multikultural di Indonesia mengarah kepada bentuk eksistensi perempuan tersebut dalam mempertahankan jati diri yang dimiliki meskipun terkekang oleh budaya dan tradisi. Berbagai macam cara dilakukan oleh mereka bertujuan hanya ingin mencapai titik kesempurnaan sebagai seorang perempuan yang dihargai kedudukan dan peranannya

    Pengembangan Model Kemampuan Generik Menulis Cerpen (Studi Classroom Etnography Siswa Kelas XI Man 1 Mataram)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan model pembelajaran kemampuan generik dalam materi menulis cerpen terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Pembelajaran menekankan pada peserta didik untuk bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran dengan berpusat pada siswa (student centered). Metode yang digunakan yaitu Classroom etnograpy dengan subyek satu kelas yaitu kelas XI IPA 2 MAN 1 Mataram. Data dikumpulkan melalui observasi, angket, dokumentasi, wawancara dan pemberian tugas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan model pembelajaran dengan kemampuan generik ini mempunyai kelebihan: ketepatan waktu 76%, kerja sama 92%, Motivasi 94%, tanggung jawab 74% dan berpikir kritis 64%. Adapun hasil kemampuan menulis cerpennya 94% kategori tinggi. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pengembangan model pembelajaran kemampuan generik lebih baik dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan produk siswa

    Identitas Perempuan yang Terbelenggu dalam Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer: Subaltern dalam Konstruksi Sosial Masyarakat Tradisi

    Full text link
    Peran perempuan yang selalu tersubordinasikan dan termajinalisasikan telah menjadi isu utama bagi tiap karya sastra atau novel yang muncul di Indonesia, mulai dari novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli hingga pada novel Saman karya Ayu Utami. Isu tersebut lahir akibat realitas masyarakat tradisi di Indonesia terutama yang berkaitan dengan pengaruh amat kental dari sistem pemerintahan masa kolonial Belanda. Pulau Jawa termasuk pulau yang menjadi kawasan pusat pemerintahan kolonial khususnya di kawasan Jawa Tengah. Novel yang menarik perhatian pembaca adalah novel-novel Pramoedya Ananta Toer dikarenakan novel-novelnya dianggap sebagai bukti sejarah Indonesia sejak zaman penjajahan hinggan zaman kemerdekaan. Salah satunya adalah novel Gadis Pantai yang pertama kali diterbitkan tahun 2003, tetapi sebelumnya telah beredar sejak tahun 1963. Isinya berisi tentang perwajahan perempuan Jawa yang terbelenggu oleh budaya dan tradisi bangsawan Jawa atas dasar pengaruh kolonial. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian novel Gadis Pantai adalah pengaruh kolonial terhadap feodalisme jawa bagi perempuan, relasi penguasa antara sang Bendoro-Mas Nganten (Gadis Pantai), dan keterbatasan ruang aktivitas perempuan yang menjadi kaum perempuan subaltern. Dengan menggunakan teori postkolonial, yakni subaltern yang diusung oleh Gayatri Spivak (1988) maka dapat disimpulkan bahwa peran perempuan hanya ditentukan oleh ideologi priyayi atau keluarga yang menginginkan status sosial anak perempuannya lebih tinggi dari orang tuanya

    Pendampingan Program Penerimaan Beasiswa Perguruan Tinggi Bagi Remaja di Desa Batulayar NTB

    Full text link
    Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi dan Pendampingan Program Penerimaan Beasiswa Perguruan Tinggi bagi Remaja Di Desa Batulayar bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat khususnya para remaja tantang hak untuk mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang tidak mampu dan berhak mendapatkan beasiswa. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan sosialisasi dan pendampingan langsung kepada para remaja setempat. Adapun langkah langkah kegiatannya dengan melakukan persiapan (prakegiatan) sebelum melakukan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan monitoring dan evaluasi kegiatan. Adapun hasil dari kegiatan tersebut para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan antusias dengan jumlah peserta yang hadir 20 orang baik laki-laki maupun perempuan. Jumlah peminat dari 20 perserta adalah 8 orang dengan persentase 40% dan 12 orang dengan persentase 60% lagi belum berminat Selain itu, para peserta tertarik untuk mendaftarkan diri untuk menerima beasiswa dengan persyaratan yang sudah mereka miliki. Oleh karena itu, kegiatan pendampingan ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dan dilakukan tidak hanya sasarannya di sekolah, tetapi langsung ke masyarakat
    corecore