4 research outputs found

    Penyuluhan kesehatan tentang prilaku hidup sehat pasien dengan gangguan ginjal kronik

    Get PDF
    Pendahuluan: Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat global dengan prevalens dan insidens gagal ginjal yang meningkat, prognosis yang buruk dan biaya yang tinggi. Prevalensi Gagal Ginjal Kronik (GGK) meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut dan kejadian penyakit diabetes melitus serta hipertensi. Tujuan: Responden dapat mengetahui dan memahami tentang prilaku hidup sehat  pasien dengan gangguan ginjal kronik. Metode: Pelaksanaan metode      yang      digunakan      dalam pengabdian     masyarakat     ini     dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pertama mahasiswa profesi ners menjelaskan tentang prilaku hidup sehat  pasien dengan gangguan ginjal kronik dan ke dua setelah diberikan penyuluhan prilaku hidup sehat  pasien dengan gangguan ginjal kronik menggunakan lembar bolak balik, responden diberikan Tanya jawab tentang prilaku hidup sehat  pasien dengan gangguan ginjal kronik. Hasil: Responden memahami tentang prilaku hidup sehat  pasien dengan gangguan ginjal kronik. Simpulan: responden dapat mengetahui tentang dan menerapkan prilaku hidup sehat  pasien dengan gangguan ginjal kronik

    Penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dengan rebusan daun belimbing wuluh

    Get PDF
    Pendahuluan: Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. .  Dapat dikatakan bahwa hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi dapat diturunkan dengan terapi herbal dengan cara meminum rebusan daun belimbing wuluh. Tujuan: Responden dapat mengetahui dan memahami tentang hipertensi dan terapi herbal rebusan daun belimbing wuluh Metode: Pelaksanaan metode      yang      digunakan      dalam pengabdian     masyarakat     ini     dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pertama mahasiswa profesi ners menjelaskan tentang hipertensi dengan rebusan daun belimbing wuluh dan ke dua setelah diberikan penyuluhan, responden diberikan Tanya jawab tentang hipertensi dengan rebusan daun belimbing wuluh Hasil: Responden mengetahui tentang hipertensi dengan rebusan daun belimbing wuluh Simpulan: responden dapat memahami tentang hipertensi dengan rebusan daun belimbing wulu

    Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Kejadian Covid-19 Pada Masyarakat Di Kelurahan Mulyojati Kota Metro

    No full text
    ABSTRACT: THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE TO THE INCIDENT OF COVID-19 IN THE COMMUNITY OF MULYOJATI VILLAGE METRO CITY 2021 Introduction: The incidence of COVID-19 in Indonesia is still increasing. The factors causing the occurrence of covid-19 are knowledge that is still lacking and attitudes in responding to the prevention of covid-19 which are often ignored by people in Mulyojati Village, Metro City. According to a report from the Indonesian Ministry of Health, there were 2,313,829 confirmed cases (Kementrian Kesehatan RI, 2021). Lampung has 20,808 confirmed cases (Dinas Kesehatan Lampung, 2021). Metro City has a number of confirmed cases of 1,391 cases (Dinas Kesehatan Kota Metro, 2021). Purpose: To find out the relationship between knowledge and attitudes towards the incidence of covid-19 in the community in Mulyojati Village, Metro City. Methods: This study uses a quantitative analytic design using a case control design. The population in this study were 30 people who were positive for COVID19 and 30 people were negative for COVID-19. The measurement of this study uses a questionnaire that has been tested for validity. Data analysis used frequency distribution test (univariate) and Spearman correlation test (bivariate). Results: Based on the frequency data obtained good knowledge of the case group (60.0%) while the control group (30.0%). Good attitude in the case group (96.7%) while the control group (76.7%). Spearman test results obtained p value .000 (<0.05) and the correlation coefficient is known to be .467. Based on the results of the Spearman test, the p value was .020 (<0.05) and the correlation coefficient was .295. Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and the incidence of covid-19 and a moderate correlation. There is a significant relationship between attitude and the incidence of covid-19 and a low correlation. In the Mulyojati sub-district, the case group with good knowledge was higher than the control group, while the good attitude in the case group was higher than the control group. Various efforts must continue to be made, both from the health and non-health sectors, especially increasing knowledge and attitudes to prevent COVID-19.Keywords: Knowledge, Attitude, Covid-19 INTISARI: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KEJADIAN COVID-19 PADA MASYARKAT DI KELURAHAN MULYOJATI KOTA METRO 2021 TAHUN 2021Pendahuluan: Kejadian covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Faktor penyebab kejadian covid-19 adalah pengetahuan yang masih yang masih kurang dan sikap dalam menanggapi pencegahan covid-19 yang sering diabaikan masyarakat di Kelurahan Mulyojati Kota Metro. Menurut laporan Kementrian Kesehatan RI tercatat 2.313.829 kasus terkonfirmasi (Kementrian kesehatan RI, 2021). Lampung memiliki kasus terkonfirmasi sebanyak 20.808 kasus (Dinas kesehatan Lampung, 2021). Kota Metro memiliki jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 1.391 kasus (Dinas Kesehatan Kota Metro, 2021). Tujuan: Diketahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kejadian covid-19 pada masyarakat di Kelurahan Mulyojati Kota Metro. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif dengan menggunakan rancangan case control. Populasi pada penelitian ini adalah 30 orang positif covid-19 dan 30 orang negatif covid-19. Pengukuran penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi (univariat) dan uji korelasi spearman (bivariate). Hasil: Berdasarkan data frekuensi didapatkan pengetahuan baik kelompok kasus (60.0%) sedangkan kelompok control (30.0%). Sikap yang baik kelompok kasus (96.7%) sedangkan kelompok control (76.7%). hasil uji spearman didapatkan nilai p value .000 (<0.05) dan diketahui nilai koefisien korelasi .467. Berdasarkan hasil uji spearman didapatkan nilai p value .020 (<0.05) dan diketahui nilai koefisien korelasi .295. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian covid-19 dan korelasi yang sedang. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kejadian covid-19 dan korelasi yang rendah. Dikelurahan mulyojati pada kelompok kasus berpengetahuan baik lebih tinggi dibanding kelompok control sedangkan sikap baik pada kelompok kasus lebih tinggi dibanding kelompok control. Berbagai upaya terus harus dilakukan baik dari sektor kesehatan maupun non-kesehatan terutama meningkatkan pengetahuan dan sikap pencegahan covid19. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Covid-19ABSTRACT: THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE TO THE INCIDENT OF COVID-19 IN THE COMMUNITY OF MULYOJATI VILLAGE METRO CITY 2021 Introduction: The incidence of COVID-19 in Indonesia is still increasing. The factors causing the occurrence of covid-19 are knowledge that is still lacking and attitudes in responding to the prevention of covid-19 which are often ignored by people in Mulyojati Village, Metro City. According to a report from the Indonesian Ministry of Health, there were 2,313,829 confirmed cases (Kementrian Kesehatan RI, 2021). Lampung has 20,808 confirmed cases (Dinas Kesehatan Lampung, 2021). Metro City has a number of confirmed cases of 1,391 cases (Dinas Kesehatan Kota Metro, 2021). Purpose: To find out the relationship between knowledge and attitudes towards the incidence of covid-19 in the community in Mulyojati Village, Metro City. Methods: This study uses a quantitative analytic design using a case control design. The population in this study were 30 people who were positive for COVID19 and 30 people were negative for COVID-19. The measurement of this study uses a questionnaire that has been tested for validity. Data analysis used frequency distribution test (univariate) and Spearman correlation test (bivariate). Results: Based on the frequency data obtained good knowledge of the case group (60.0%) while the control group (30.0%). Good attitude in the case group (96.7%) while the control group (76.7%). Spearman test results obtained p value .000 (<0.05) and the correlation coefficient is known to be .467. Based on the results of the Spearman test, the p value was .020 (<0.05) and the correlation coefficient was .295. Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and the incidence of covid-19 and a moderate correlation. There is a significant relationship between attitude and the incidence of covid-19 and a low correlation. In the Mulyojati sub-district, the case group with good knowledge was higher than the control group, while the good attitude in the case group was higher than the control group. Various efforts must continue to be made, both from the health and non-health sectors, especially increasing knowledge and attitudes to prevent COVID-19. Keywords: Knowledge, Attitude, Covid-19 INTISARI: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KEJADIAN COVID-19 PADA MASYARKAT DI KELURAHAN MULYOJATI KOTA METRO 2021 TAHUN 2021 [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3 NOMOR 4 TAHUN 2021] HAL 517-528 518 Pendahuluan: Kejadian covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Faktor penyebab kejadian covid-19 adalah pengetahuan yang masih yang masih kurang dan sikap dalam menanggapi pencegahan covid-19 yang sering diabaikan masyarakat di Kelurahan Mulyojati Kota Metro. Menurut laporan Kementrian Kesehatan RI tercatat 2.313.829 kasus terkonfirmasi (Kementrian kesehatan RI, 2021). Lampung memiliki kasus terkonfirmasi sebanyak 20.808 kasus (Dinas kesehatan Lampung, 2021). Kota Metro memiliki jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 1.391 kasus (Dinas Kesehatan Kota Metro, 2021). Tujuan: Diketahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kejadian covid-19 pada masyarakat di Kelurahan Mulyojati Kota Metro. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif dengan menggunakan rancangan case control. Populasi pada penelitian ini adalah 30 orang positif covid-19 dan 30 orang negatif covid-19. Pengukuran penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi (univariat) dan uji korelasi spearman (bivariate). Hasil: Berdasarkan data frekuensi didapatkan pengetahuan baik kelompok kasus (60.0%) sedangkan kelompok control (30.0%). Sikap yang baik kelompok kasus (96.7%) sedangkan kelompok control (76.7%). hasil uji spearman didapatkan nilai p value .000 (<0.05) dan diketahui nilai koefisien korelasi .467. Berdasarkan hasil uji spearman didapatkan nilai p value .020 (<0.05) dan diketahui nilai koefisien korelasi .295. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian covid-19 dan korelasi yang sedang. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kejadian covid-19 dan korelasi yang rendah. Dikelurahan mulyojati pada kelompok kasus berpengetahuan baik lebih tinggi dibanding kelompok control sedangkan sikap baik pada kelompok kasus lebih tinggi dibanding kelompok control. Berbagai upaya terus harus dilakukan baik dari sektor kesehatan maupun non-kesehatan terutama meningkatkan pengetahuan dan sikap pencegahan covid19. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Covid-1

    Implementasi Fisioterapi Dada Untuk Pasien Dengan Masalah Bersihan Jalan Napas Di Desa Mulyojati Kota Metro

    No full text
    ABSTRAK Kejadian pneumonia di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 2,0% (Herlina, 2020). Pneumonia termasuk dalam sepuluh besar penyakit di Puskesmas Mulyojati Kota Metro yang menyumbang hasil 53,95% laki-laki dan 46,05% perempuan. Upaya yang dapat dilakukan agar menjaga kelancaran pernapasan pada penderita pneumonia khususnya dengan pasien yang memiliki gangguan ketidakefektifan bersihan jalan nafas yaitu fisioterapi dada (ISLAMIYATI, 2020; NUR KHOERUNNISA, 2020). Untuk menjaga kelancaran sistem pernapasan, dapat dilakukan hal-hal seperti Suction, meninggikan posisi kepala dan memberikan posisi fowler atau semifowler bergantung letak sekret (Riski, 2018; Sari, 2020) Tujuan: Melakukan pembahasan hasil dan penerapan Fisioterapi Dada Pada Pasien Bersihan Jalan Napas Di Puskesmas Mulyojati Kota Metro. Metode: Penelitian ini dilakukan 10-15 x/ menit dalam 2 hari di pagi dan sore hari dengan menggunakan studi kasus analisis jurnal keperawatan penerapan fisioterapi dada menggunakan teknik clapping dan vibrasi. Subjek fisioterapi dada ini yaitu 3 pasien ditatalaksana diagnose keperawatan gangguan ketidakefektifan bersihan jalan napas. Hasil: Nilai perbaikan respirasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi fisoterapi dada dengan bersihan jalan napas didapatkan nilai rata-rata selisih 4x/menit menunjukkan bahwa fisioterapi dada memiliki efek mengeluarkan sputum. Fisioterapi dada dengan teknik clapping dan vibration efektif membantu pasien untuk mengeluarkan sputum dan membersihkan saluran napas sehingga memaksimalkan ventilasi sehingga penderita bisa nafas secara baik dan mudah serta saturasi oksigen penderita bisa megalami kenaikan. Kata kunci: Pneumonia, Fisioterapi Dada, Bersihan Jalan Napas.                                                                   ABSTRACT The incidence of pneumonia in Indonesia in 2018 was 2.0% (Herlina, 2020). Pneumonia is included in the top ten diseases at the Mulyojati Public Health Center, Metro City, which accounts for 53.95% male and 46.05% female results. Efforts that can be made to maintain smooth breathing in patients with pneumonia, especially with patients who have ineffective airway clearance disorders, are chest physiotherapy (ISLAMIYATI, 2020; NUR KHOERUNNISA, 2020). To maintain the smoothness of the respiratory system, things can be done such as suction, elevating the head position and providing a Fowler or semi-Fowler position depending on the location of the secretions (Riski, 2018; Sari, 2020). Mulyojati Public Health Center, Metro City. Methods: This study was conducted 10-15 x/minute in 2 days in the morning and evening using a case study analysis of nursing journals on the application of chest physiotherapy using clapping and vibration techniques. The subjects of this chest physiotherapy were 3 patients who were treated with nursing diagnoses of ineffective airway clearance disorders. Results: The value of respiratory improvement before and after chest physiotherapy intervention with airway clearance obtained an average value difference of 4x/minute indicating that chest physiotherapy had the effect of removing sputum. Conclusion: chest physiotherapy with techniques is and vibration effective in helping patients to expel sputum and clearing the airways so as to maximize ventilation so that patients can breathe well and smoothly and the patient's oxygen saturation can increase. Keywords: Pneumonia, Chest Physiotherapy, Airway Clearance
    corecore