4 research outputs found

    Sentiment Analysis: Sekolah Tatap Muka In The New Normal Era

    Full text link
    Through the Circular of the Minister of Education, Culture, Research, and Technology (Mendikbudristek) Number 3 of 2022, face-to-face learning is limited to educational units following the provisions stipulated in the Joint Decree of the Four Ministers. In addition, it is explained that parents/guardians of students are given the choice to permit their children to take part in Limited face-to-face learning or distance learning. This study aimed to determine public sentiment regarding Sekolah Tatap Muka. To achieve the research objectives, sentiment analysis is used using the Drone Emprit application. Data collection was obtained from the Twitter social media application, the data obtained were posts from February 1, 2022, to March 31, 2022. The results showed that there were 898 tweets or 29.23 percent of positive sentiments about sekolah tatap muka, and there were 1,954 tweets or 63.61 percent of negative sentiments about sekolah tatap muka, and there were 220 tweets or 7.16 percent of neutral sentiments about sekolah tatap muka

    Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia

    Full text link
    Buku yang diberi judul ”Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia” ini memaparkan tentang segala bentuk sistem administrasi dari suatu negara khususnya Indonesia. Salah satu substansi dari buku ini yaitu membahas tentang lembaga-lembaga pemerintahan sesuai Undang-Undang Dasar, baik sebelum maupun sesudah amandemen. Administrasi pemerintahan juga dijelaskan dari tingkat pemerintahan desa/kelurahan hingga pemerintahan daerah. Perhelatan demokrasi terbesar berupa pemilu juga dituliskan dalam buku ini, dari mulai sejarah, pengertian, sampai dengan pelaksanaannya. Sehingga buku ini menjadi hal penting dalam mempelajari sistem administrasi negara Republik Indonesia

    Pengantar Pariwisata

    Full text link
    Pada umumnya pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Kepariwisataan (tourism) merupakan suatu fenomena yang kompleks dan melibatkan berbagai sektor terkait, seperti: pertanian, pertambangan, manufaktur, konstruksi, perdagangan, keuangan, jasa umum, dan sebagainya. Selain itu, kepariwisataan juga melibatkan berbagai dimensi seperti: spasial, bisnis, akademis, sosial budaya, dan ekonomi sehingga membutuhkan peranserta secara otonom namun terintegrasi dari seluruh pemangku kepentingan yang dalam dunia kepariwisataan dikenal dengan istilah pentaheliks (Akademisi, Bisnis/ Pengusaha, Pemerintah, Komunitas Masyarakat, dan Media). Semoga buku ini akan membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
    corecore