3 research outputs found

    Empati Terhadap Siswa Berkebutuhan Khusus: Ditinjau Dari Jenjang Pendidikan Inklusi Dan Jenis Kelamin

    Full text link
    Empathy is a part of important things to support students with special needs for their interpersonal development. Moreover, it is also a prominent factor of student\u27s mental health in inclusive school. This research aimed to investigate student\u27s empathy based on their educational level. The methods of this research was quantitative.,the instruments used were Empathy Scale from Index of Empathy for Children and Adolescents. Anova and t-test were used to analyze data. The results showed that there were differences empathy based on educational level (F = 435.541 p < .001). Empathy on Junior High School was higher than of other educational levels. Empathy on Junior High School (M = 38.5; SD = 6.135 ), University (M = 29.27; SD = 3.927), Senior High School (M = 20.89; SD = 3.406), Elementary School (M = 14.40; SD = 6.509 ). The results showed that there were differences empathy based on sex (t = 3.940 p< .001). The results showed that empathy on female students (M = 27.33 SD = 9.740) higher than male students (M = 23.75 SD = 9.581)

    Kesejahteraan Guru: Apakah Tuntutan Emosional Kerja dan Kepercayaan pada Rekan Kerja itu Penting?

    Full text link
    Berprofesi sebagai guru merupakan profesi yang kompleks, karena guru dihadapkan pada tugas mendidik maupun administratif yang memakan banyak waktu untuk menyelesaikan keduanya. Data menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah masyarakat yang berprofesi sebagai guru dari tahun 2014 hingga 2019 karena banyaknya tuntutan dari sekolah namun tidak sebanding dengan well-being yang dirasakan. Kesejahteraan guru atau teacher well-being merupakan salah satu permasalahan yang terjadi di Indonesia dalam bidang pendidikan. Bahkan disebutkan pada penelitian 2017 di Indonesia, bahwa guru merupakan profesi yang rentan dengan stres tinggi. Trust in colleagues atau mempercayai pihak lain dengan menganggap kolega sebagai seorang yang baik hati, dapat diandalkan, jujur dan open-minded dipercaya memiliki peran positif untuk membuat guru termotivasi dan mendorong guru untuk saling berbagi perasaan dengan tulus kepada koleganya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran emotional job demands (EJD) dan trust in colleagues (TIC) terhadap teacher well-being (TWB), secara simultan dan secara parsial. Populasi dan sampel penelitian ini adalah guru pendidikan formal (SD, SMP, SMA sederajat) dengan sampel sebanyak 565 responden. Penelitian ini menggunakan teknik sampling accidental sampling. Penelitian ini diukur menggunakan instrumen Emotional Job Demands of Teaching Scale yang terdiri dari empatbutir, Omnibus Trust Scale sebanyak delapan butir, dan Teacher Well-Being Scale sebanyak 16 butir yang mana ketiganya telah ditransadaptasi dan telah disesuaikan dengan konteks penelitian pada guru di Indonesia. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik multiple-regression. Berdasarkan hasil uji multiple regression, secara simultan dan parsial, emotional job demands dan trust in colleagues merupakan prediktor yang signifikan terhadap teacher well-being

    Suppression Sebagai Mediator Peranan Emotional Job Demand Terhadap Teacher Well-Being

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran emotional job demand terhadap teacher well-being dengan suppression sebagai mediator. Penentuan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan sampel guru di sekolah negeri ataupun swasta, dari berbagai level pendidikan (SD, SMP, SMA/SMK). Responden dalam penelitian ini adalah 565 guru. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur emotional job demand adalah skala transadaptasi dari Skala Emotional Job Demand (alfa = .65), teacher well-being diukur menggunakan skala transadaptasi dari Teacher Well-Being Scale (alfa = .87), dan suppression yang diukur menggunakan skala transadaptasi dari Emotion Regulation Questionnaire (alfa = .73). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yang dianalisis dengan analisis process version 3.4.1 oleh Andrew Hayes menggunakan software SPSS Statistics version 26 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suppression memediasi peran emotional job demand terhadap teacher well-being, dengan nilai signifikansi 0,000 (sig. kurang dari 0,05). Terdapat hubungan tidak langsung emotional job demand terhadap teacher well-being melalui suppression
    corecore